بِسْمِ اللّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْ
.
.
Happy reading ❤
.
.Hari senin adalah hari dimana kebanyakan orang-orang mengeluh karena harus kembali beraktifitas setelah weekend menyapa. Padahal banyak keutamaan pada hari senin diantaranya ialah hari kelahiran dan wafatnya Nabi Muhammad, hari di turunkannya Al-Qur'an dan hari dimana dianjurkannya puasa sunnah senin kamis.
Ara tak pernah melewati amalan yang dapat menghapuskan segala dosa nya yaitu puasa senin kamis. Karena semenjak Ara berduka ia merasa lebih jauh dengan penciptanya karena terlalu berlarut dalam kesedihan hingga ia melupakan banyak nikmat yang sudah diberi-Nya.
"Seluruh amal manusia dilaporkan ke hadapan Allah dalam setiap pekan dua kali, yaitu pada hari Senin dan hari Kamis. Maka semua hamba yang beriman terampuni dosanya, kecuali seorang hamba yang antara dia dan saudaranya sedang bermusuhan." (HR. Muslim)
Jika orang-orang dewasa akan merasakan malas ketika hari senin tiba beda halnya dengan Baim yang dengan semangat menyambut hari senin. Ya, bocah empat tahun itu akan memasuki dunia pendidikan. Bocah itu hanya tahu jika di sekolahan akan sepuasnya bisa bermain ayunan dan perosotan di sekolah baru nya.
"ingat ya, nanti di sekolahan Baim gak boleh nakal sama bu Guru dan teman-teman." ujar Ara sambil menuntunnya memasuki taksi online yang sudah ia pesan.
Ara bukan tak mau mengendarai kendaraan sendiri, tapi ia memang tak bisa membawa mobil. Jika membawa motor Ara takut kecelakaan mengingat ia membawa serta Baim. Tentang mang Ujang supir pribadinya Ara tugaskan ia untuk mengantar jemput Papa nya di kantor karena supir pribadi Papa nya sudah mengundurkan diri.
Sekolahan Baim tak jauh dari kedai kue nya jadi selama Baim sekolah Ara bisa menunggu di kedai sekalian membantu karyawannya berbenah kedai sebelum buka.
"siap Bunda. kan Baim mau jadi anak baik biar bisa ketemu ayah di surga." jawabnya
Sejak kepulangan dari pemakaman jum'at kemarin yang biasanya Baim tak mau mendengar perintah Ara kini ia berubah menjadi penurut dengan kata-kata yang membuat Ara terenyuh. Ia ingin ke surga yang dipenuhi anak-anak baik agar ia bisa bertemu ayahnya. Setelah di telusuri mengapa Baim bisa berbicara seperti itu ternyata ia di ajari oleh Om baik yang menolongnya di pemakaman kemarin.
Setelah tiga puluh menit menempuh perjalanan dari rumah kini mereka sudah sampai di sebuah sekolah TKIT terpadu. Ara menggandeng tangan Baim memasuki gerbang sekolahan. Disana sudah banyak peserta didik baru bersama para wali nya. Ara mengantarkan Baim menuju kelasnya.
Banyak anak yang menangis karena tak ingin di tinggalkan orangtua nya. Ara was-was, takut jika anaknya terprovokasi untuk menangis. Beruntungnya hal itu tidak terjadi.
"ini udah sampai di kelas nya. Baim masuk ya, ingat pesan bunda." ucap Ara sambil merapikan baju putra nya.
"iya bunda cantik. Muachh." Baim mengecup pipi Ara
Hari pertama Baim sekolah, Ara akan menunggunya sampai pulang karena ia tahu jika hari pertama sekolah tidak akan belajar melainkan hanya perkenalan saja. Ia juga berbincang-bincang dengan wali murid yang lain untuk mengenal satu sama lain.
Dua jam sudah Baim di kelasnya, ia keluar kelas dengan wajah berseri.
"bunda, aku dapat bintang lho." Baim memerkan tangannya yang terdapat cap bintang disana
"wah, hebat anak bunda." Ara mengacak gemas kepala putranya, "kenapa bisa dapat bintang, sayang?"
"tadi bu guru suruh baca doa untuk orang tua. Yang lain gak bisa terus Baim suruh ajarin teman-teman baca doa." jelasnya dengan wajah berbinar
Ara selaku orangtua memang sudah mengajarkan Baim tentang doa-doa harian sejak umur putranya menginjak satu tahun setengah. Ara membiasakan itu. Karena Ara tak mau melewatkan masa-masa golden age anaknya, dimana di masa itu 80 persen otak anak akan menyerap apapun yang ia dengar jadi Ara sebisa mungkin mengajarkan Baim tentang hal-hal baik sedari kecil termasuk membaca doa-doa harian.
🚗🚗🚗
Setelah pulang sekolah, Ara mengajak Baim untuk bertemu dengan sahabatnya, Gea. Ia akan membicarakan perihal perluasan kedainya dengan Gea dan suaminya. Gea sendiri sekarang tengah disibukkan dengan butiknya walaupun tengah mengandung anak pertama mereka sedangkan suaminya seorang arsitek ternama. Jadi Ara meminta tolong pada suami sahabatnya untuk merancang desain kedainya.
"assalamualaikum, maaf nunggu lama ya." ucap Ara yang baru datang dengan Baim
Gea sedikit mencebikkan bibirnya, "kamu nih dari dulu gak pernah berubah, selalu aja ngaret kalau janjian." gerutunya
Ara hanya nyengir mendengar omelan sahabatnya, "jadi gimana nih mau langsung lihat desainnya aja atau mau langsung survei ke tempatnya?" ujar Vino --suami Gea
"lihat desainnya dulu aja deh, nanti sekiranya cocok bisa langsung survei." ucap Ara
"hei, kamu meragukan suamiku?" tanya Gea sedikit ketus
"duhh ngomong sama bumil satu ini harus banyak-banyak sabar ya." Ara mengelus dada mendramatisir
Selama mereka berbincang mengenai pelebaran kedai Ara. Baim yang sedari tadi menangkap kegiatan Gea yang mengelus perut buncitnya pun mulai bersuara.
"aunty Gea kekenyangan ya, daritadi Baim lihat kok ngelus perutnya terus sih." celetuk Baim membuat ketiga orang dewasa itu terkekeh
"sayang, aunty bukan kekenyangan tapi ini di dalam perut aunty itu ada dedek bayinya." jelas Ara pada putra nya
Baim membelalakan matanya, "jadi Aunty makan dedek bayi?"
"bukan di makan sayang tapi dedek bayinya memang tinggal di perut aunty, nanti kalau sudah waktunya dedek bayinya keluar deh dari perut aunty." jelas Gea halus
"bunda, terus dedek bayinya masuk lewat mana?" tanya Baim polos.
Ara yang sedang minum pun tersedak setelah mendengar pertanyaan polos sang anak. Anak seusia ini rasa ingin tahu nya memang sedang tinggi kita sebagai orang tua kadang harus memilih kosa kata yang dapat di pahami oleh anak seusianya.
"sayang, dedek bayi itu titipan Allah. Jadi kalau Allah mau titipin dedek bayi ke perut aunty, Allah akan meniupkan ruh ke dalam perut aunty Gea." jelas Ara tak kalah halus
Baim menganggukkan kepala nya, "Baim paham?" tanya Vino yang sedari tadi melihat interaksi kedua wanita dihadapannya.
"nggak, Om."
Mereka tertawa melihat kepolosan Baim.
"bunda, aku mau punya dedek bayi."
Tawa Ara seketika terhenti.
🚗🚗🚗
Jadi Pengen ngantongin Baim deh 😆
Jangan lupa vote coment nya yaa 🌟
See you next chapter
Jangan lupa baca Al-Qur'an ❤❤
Cikarang,
KAMU SEDANG MEMBACA
Papa Untuk Baim (Selesai)
General Fiction✔ follow sebelum membaca cerita ini ✔ usahakan membaca cerita 'Penghujung Takdir' lebih dulu agar tau asal usul tokoh di cerita ini ⚠ cerita ini hanya fiktif belaka, jika ada kesamaan tokoh, tempat dan latar belakang itu adalah kebetulan semata tida...