Happy Reading
💎💎💎
"Maaf Pa, Ma," ucap Damica lirih menundukkan kepalanya. Remaja yang baru saja lulus dari sekolah itu hanya bisa pasrah duduk di sofa dihadapan Louise dan Rossa sembari terus meremas tangannya gugup.
"Sekarang kamu hamil, lalu bagaimana dengan masa depan kamu?! Kenapa kamu bisa sampai berpikiran untuk melakukan hal konyol itu? Kemana otak kamu?! Apa Papa pernah mengajarkan kamu seperti itu??!"
"Papa benar, Damica. Apa yang menyebabkan kamu sampai melewati batas seperti ini? Apa kata orang-orang nanti jika mereka tahu kamu hamil di luar nikah??" tambah Rossa sambil menangis sedih. Ia merasa telah gagal dalam mendidik anak dan tidak bisa jadi ibu yang baik.
"Maafkan Damica telah membuat kalian kecewa. Damica, menyesal. Seharusnya Damica tidak mencoreng nama baik keluarga ini, seharusnya Damica bisa membanggakan kalian. Damica memang anak yang tidak tahu diri. Tapi...hiks.."
"Sudah cukup! Papa kecewa sama kamu. Kamu sudah mencoreng nama baik keluarga kita. Percuma saja kamu menangis, semuanya sudah terjadi!!"
Rossa yang melihat suaminya marah besar ia segera menenangkannya dengan mengusap lengannya berkali-kali. "Tenang Pa, jangan sampai Papa melewati batas. Bagaimanapun juga Damica adalah anak kita."
"Tenang Mama bilang? Bagaimana Papa bisa tenang kalau keadaannya sudah begini. Coba Mama pikir, kalau saja tadi Papa tidak memergokinya langsung, mau sampai kapan dia menyembunyikan hal ini dari kita hah?!"
Apa yang dikatakan Louise memang benar, jika tadi dia tidak memergoki Damica yang tengah bertelepon dengan kekasihnya membahas soal kandungannya, mungkin anak perempuannya itu tidak akan memberitahukan hal ini secepatnya. Padahal ini adalah masalah serius yang sebisa mungkin harus diselesaikan secepatnya. Rossa pun hanya bisa bungkam, dia tidak bisa membela Damica dengan kata-katanya.
"Pa, Ma, tolong maafkan Damica. Kalian boleh memberikan hukuman apapun..hiks.. aku pantas dihukum.."
Damica langsung mengubah posisinya menjadi berlutut di hadapan Louise dan Rossa, dia benar-benar menunjukkan penyesalan terbesarnya atas apa yang telah ia perbuat. Ia sungguh menyesal telah mencoreng nama baik keluarga ini yang telah dengan tulus mengadopsi dan merawatnya sejak kecil.
Sementara hati Rosa tak tega melihat anaknya sampai berlutut di depannya seperti itu, meskipun Damica bukan anak kandungnya akan tetapi dia sangat menyayanginya seperti anak kandung sendiri. Sedangkan Louise tetap menunjukkan sikap angkuh dan tegasnya, walaupun sebenarnya hatinya terasa rapuh.
"Lakukan aborsi."
Sontak Rossa dan Damica sama-sama membulatkan mata terkejut saat mendengar penuturan Louise sang kepala keluarga yang baru saja menyuruhnya untuk menggugurkan kandungannya.
"Darrel tidak setuju, Pa!"
Tiba-tiba suara Darrel muncul dari arah samping. Lantas semua pandangan tertuju pada Darrel dan Clairyne yang sepertinya baru saja tiba.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry With CEO 💎 [On Going]
Romance•PERJODOHAN• JADWAL UPDATE : SELASA & SABTU __________ "Pokoknya kamu harus menikah denganya. Mama ingin memiliki seorang cucu." "Mama ini aneh. Kalau Mama menginginkan seorang cucu, kenapa Mama jodohin Darrel sama anak yang bahkan masih sekolah?" C...