48. (S.2) Kenyataan Pahit

1.3K 34 1
                                    

Happy Reading

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💎💎💎

"Aku tidak mau tahu. Cari wanita sialan itu dan jangan biarkan dia lolos. Aku harus membuatnya berlutut dikakiku karena berani mengusik kehidupanku. Mengerti?!"

"Siap Bos!"

Ketiga bodyguard itu membungkukkan badan 90° pada Darrel sebelum akhirnya mereka pergi untuk melaksanakan perintah sang majikan. Darrel membuang putung rokoknya yang masih panjang itu dengan asal kemudian menginjaknya hingga asapnya padam. Saat ini pikirannya benar-benar sedang kacau dan terbelah kemana-mana, bahkan untuk merokok pun rasanya sudah tidak selera. Pria itu hanya bisa berdiri di rooftop gedung perusahaannya untuk menghirup udara segar agar bisa kembali berfikir dengan tenang.

'Pertama-tama aku harus menangkap Alexis. Dia harus menerima akibat atas kekacauan yang dia perbuat!'

"Tn. Parker, maaf mengganggu waktu Anda."

Terdengar suara seorang wanita. Darrel segera membalikkan badannya saat mendengar suara sekretarisnya dari arah belakang. Lelaki itu menghela nafas kasar.

"Bukankah sudah kubilang untuk jangan menggangguku, Lily?"

"Maaf Tuan, ada urusan mendesak. Pimpinan Morning Group ingin merubah jadwal pertemuannya dengan Anda pada siang ini. Jika Anda menolak, mereka akan membatalkan kontrak kerjasama dengan kita. Bagaimana Tuan?"

"Aku tidak bisa. Kosongkan semua jadwal meetingku hari ini."

"Tapi Tuan, jika Anda menunda pertemuan ini lagi maka kita bisa kehilangan kontrak kerjasama dengan mereka."

"Aku tidak peduli."

"Lalu bagaimana dengan tender besar yang telah kita rencanakan, Tuan?"

"Sudah kubilang aku tidak peduli! Lupakan soal kerjasama dengan mereka. Apa kau tidak bisa memahami kondisi boss-mu sendiri, huh? Perlukah aku mencari penggantimu?!"

Lily terkejut mendengar Darrel membentaknya. Namun demikian dia segera menyadari kesalahannya, dia lupa jika bos-nya itu adalah tipe orang yang tidak bisa dilawan apalagi jika suasana hatinya sedang buruk.

"Maafkan saya, Tuan. Baiklah saya mengerti, saya akan mencoba untuk menghandle semuanya. Permis— "

"Darrel sialan!!"

Lily baru akan membungkukkan badannya pada Darrel, namun tiba-tiba saja ucapannya dipotong oleh seseorang yang mendadak muncul entah darimana. Pria itu berjalan kearah Darrel sedangkan Darrel hanya mendengus kasar. Dan seketika...

Bugh!

Darrel saat ia mendapat serangan secara tiba-tiba dari sang kakak iparnya. Pukulan tersebut mengenai wajahnya, ia sampai tersungkur ke lantai karena tidak siap menerima pukulan itu. Rasa nyeri akibat pukulan tersebut tak membuat Darrel merintih justru dia malah tersenyum kecut dengan tangan yang memegang rahangnya, matanya memandang pada Eros yang kelihatannya pria itu sedang sangat marah sekali.

Marry With CEO 💎 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang