Happy Reading
💎💎💎
Setelah dua hari menunggu Cassandra bangun, akhirnya jemari tangan perempuan itu bergerak pelan.
"Eunghh.." lirih Cassandra.
Jason yang tertidur di samping ranjang sang istri pun ikut terbangun saat mendengar suara lenguhan kecil, ia menatap Cassandra yang sedang mengejabkan matanya mencoba mentrasi cahaya yang masuk ke retina matanya.
"Cassandra. Syukurlah.. kau sudah sadar!"
Sepertinya Cassandra tidak mendengarkan ucapan Jason. Dia langsung terfokus pada perutnya dan membulatkan mata saat menyadari dirinya bangun dengan keadaan perutnya yang rata. Seingatnya dia masih hamil 8 bulan.
"A-anakku... Jason apa yang terjadi pada perutku??"
Jason terlihat gugup, apa yang harus dia katakan? Hatinya tidak sanggup untuk memberitahu Cassandra tentang kematian anak mereka. Ya, anak mereka. Jason kini mau mengakui anak itu sebagai darah dagingnya. Ironis sekali.
"Apa kau haus? Atau menginginkan sesuatu? Istirahatlah lagi. Kau baru saja siuman Cassandra," kata Jason.
Cassandra menepis tangan Jason lalu menyibakkan selimut dan berusaha memposisikan dirinya menjadi duduk. Air matanya menetes saat ia mengusap perutnya yang rata, juga terdapat luka bekas jahitan.
"Hikss... dimana anakku? Seharusnya dia ada di dalam sini." Tangis Cassandra pecah melihat perutnya yang rata tanpa janin didalamnya.
"Kumohon tenanglah dulu.." ucap Jason seraya mengusap punggung Cassandra.
Sontak Cassandra menatap tajam pria itu. "DIMANA ANAKKU? HIKSS.. DIA TIDAK ADA! KENAPA DIA TIDAK ADA DI PERUTKU LAGI?!" teriaknya histeris.
"Dia.. dia sudah tidak ada."
"A-APA!!! Hiks.. hiks.. kau!" Cassandra menunjuk wajah Jason.
"Kau pembunuh Jason!! Hiks.. ini semua salahmu. Sekarang kau puas melihatku kehilangan anakku hah?!!"
"KAU MEMBUNUH ANAKKU! KAU BRENGSEK! KENAPA BUKAN KAU SAJA YANG MATI? Hiks.. anakku.. hanya dia satu-satunya yang aku punya.. hiks.."
Sesuatu yang sangat berharga telah pergi dari hidupnya sebelum ia bisa mengantarkan buah hatinya itu ke dunia. Hati Cassandra sangat pedih. Ia tak kuasa menahan kesedihannya yang ia alami saat ini. Tangannya mulai memukuli perutnya dengan keras tanpa peduli luka operasinya yang belum kering.
Jason membulatkan matanya dan segera ia menghentikan perbuatan istrinya yang ia yakini bisa membuatnya ikut menyusul anak mereka.
"Lepaskan aku! Lepasss.. hikss.."
"Aku tidak rela dia pergi.. kenapa kamu tega meninggalkan Mama Nak? Hiks... hiks.."
"Cassandra! Sadarkan dirimu!" pekik Jason memegang bahu perempuan itu erat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry With CEO 💎 [On Going]
Romance•PERJODOHAN• JADWAL UPDATE : SELASA & SABTU __________ "Pokoknya kamu harus menikah denganya. Mama ingin memiliki seorang cucu." "Mama ini aneh. Kalau Mama menginginkan seorang cucu, kenapa Mama jodohin Darrel sama anak yang bahkan masih sekolah?" C...