61. (S.2) Hilang Kendali

1.5K 39 6
                                    

Happy Reading

Pertemuannya yang tidak disengaja dengan Cassandra membuat pikiran Jason kacau. Entah kenapa lelaki itu merasa sesak, sedih, namun juga senang sekaligus. Sekarang Jason sedang berada di sebuah Club favoritnya. Duduk terdiam di kursi meja bar dengan segelas wiski di tangannya, menggoyang-goyangkan wiski itu lalu menengguknya.

Jason pun menuangkan sebotol wiski lagi ke gelasnya yang kosong dan menghabiskannya dalam satu tegukan. Sudah terdapat empat botol wiski yang Jason habisnya. Namun lelaki itu tetap tidak berhenti untuk meminum lagi dan lagi.

Jason tertawa singkat. "Bodoh. Sebenarnya apa yang aku pikirkan?!" rancunya sambil meremas rambut.

Tanpa sadar air mata Jason menetes. Dadanya seperti diremas oleh sesuatu yang bahkan dia sendiri tidak mengeti. Pertemuannya kembali dengan Cassandra setelah sekian lama membuat hatinya senang, namun kenyataan kalau wanita itu sudah bertunangan dengan pria lain membuatnya marah.

Jason merasa dirinya sudah gila. Ia membenci Cassandra, tapi disisi lain ia juga merindukan wanita itu. Namun ia tidak bisa berbuat apapun. Semuanya hanya masa lalu. Dan pria brengsek seperti dirinya tidak pantas untuk mendapatkan kesempatan kedua.

"Akh.. sial. Sepertinya aku mabuk berat!"

Mata Jason sudah tidak bisa fokus lagi. Lelaki itu langsung meletakkan kepalanya yang sudah terasa berat di atas meja begitu saja. Dia lalu mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Darell.. bisakah kau kemari?" ucapnya dengan nada merancu.

"Hei berandal, apa kau mabuk huh??" jawab Darrel dari seberang sana. Jason justru tertawa seperti orang gila.

"Tadi.. aku bertemu Cassandra. Dan aku berakhir seperti ini.. cepatlah kesini Darrel, ayolah kau teman terbaikku!"

"Tidak. Aku sedang sibuk, urus urusanmu sendiri. Dasar merepotkan, kututup teleponnya."

Darrel langsung menutup teleponnya sepihak. Sambungan telepon pun terputus. Jason menghela nafas kasar dan meletakkan ponselnya dengan kasar. Kepalanya kembali tertunduk lunglai. Namun seorang wanita datang menghampirinya.

"Halo, tampan? Ingin aku temani, sepertinya kau kesepian. Aku siap untuk menemanimu," ucap wanita sexy itu yang duduk di sebelah Jason.

Jason mendongak. Berusaha memfokuskan pandangannya yang sudah terpengaruhi oleh alkohol.

"Cassandra?" batinnya.

💎💎💎

Di sisi lain, Darrel memasukan kembali ponselnya ke dalam saku setelah mengakhiri panggilan dari sahabatnya. Selalu saja lelaki itu merepotkannya ketika sedang mabuk. Meskipun begitu, sebagai sahabat Darrel tetap merasa kasihan padanya. Ia yakin Jason sedang membutuhkan teman bicara, tapi kali ini dirinya sedang tidak bisa. Tentu saja Darrel lebih mementingkan istrinya lebih dari apapun.

"Sepertinya dia sangat mabuk berat. Aku yakin setelah ini dia pasti akan meniduri seorang wanita," gumam Darrel sedikit terkekeh.

Lalu ia menatap sosok perempuan yang masih memejamkan mata di bangku sebelahnya. Saat ini mereka masih berada di jalan dan Darrel sedang menyetir. Setelah pertunjukan Ballet tadi Darrel diam-diam berencana untuk membawa istrinya itu ke suatu tempat.

"Kenapa dia berkeringat begini? Padahal Ac mobil tidak mati.." gumamnya seraya menyeka keringat yang bermunculan di dahi Clairyne.

"Mama! Papa!"

Tiba-tiba saja Clairyne terbangun dari tidurnya sambil berteriak menyebutkan kedua orang tuanya. Nafas perempuan itu terengah-engah. Darrel yang cukup terkejut akan hal itu, ia langsung memelankan laju mobilnya.

Marry With CEO 💎 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang