51. (S.2) Bumil

2K 38 2
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

💎💎💎

"Iya Darrel, aku sudah makan. Aku baik-baik saja, jangan khawatir. Bagaimana dengan meetingmu tadi? Apakah berjalan lancar?" tanya Clairyne balik melalui sambungan teleponnya.

"...."

"Baiklah kalau begitu, semangat bekerja suamiku. I love you too, jangan pulang terlambat."

Tutt Tutt

Sambungan telepon terputus dan Clairyne melengkungkan bibirnya tersenyum manis. Dia baru saja menerima telepon dari suami tampan-nya yang mengatakan bahwa dia sangat merindukannya. Ada-ada saja, padahal baru tadi pagi berpisah.

Selain mengungkapkan kata rindu, Darrel juga sangat cerewet sekali menceramahinya ini itu agar tidak terlalu kecapekan dan sebagainya. Belakangan ini dia memang sangat overprotektif, namun bagaimanapun juga itu adalah bentuk perhatian untuknya.

"Ehem, ehem. Ada yang senyum-senyum sendiri nih. Habis ditelepon suami tercinta yaa?" goda Bianca yang sejak tadi berdiri disebelah Clairyne, ia menyenggol bahu sahabatnya itu pelan.

"Apa sih, Bi. Jangan menggodaku begitu!" Clairyne tersipu malu.

"Clairyne, Bianca! Ayo kesini, makanannya sudah siap," seru Fina dari arah meja makan.

"Baik, Tante! Ayo Ryne, aku sudah sangat lapar!" ajaknya. Clairyne mengangguk setuju.

Namun saat Clairyne hendak menggerakkan kruknya mengambil langkah, tiba-tiba saja ia merasakan kepalanya pening. Tangannya mencoba meraih Bianca yang sudah berbalik badan namun tidak sampai.

Brukk

Terdengar suara sesuatu yang jatuh. Bianca pun menoleh kebelakang dan membulatkan mata saat melihat Clairyne pingsan. Begitu juga dengan Fina dan Rossa yang dibuat terkejut.

"CLAIRYNE!!" teriak mereka bersamaan.

💎💎💎

Clairyne merasakan berat di kelopak matanya. Ia berusaha membuka mata meski terasa berat. Tubuhnya juga sedikit merasa lemas.

'Apa yang terjadi padaku?' batinnya.

Beberapa saat kemudian Clairyne berhasil membuka matanya perlahan dan kesadarannya mulai pulih sepenuhnya. Detik berikutnya ia mencium bau aroma maskulin yang sangat pekat hingga menusuk indera penciumannya. Akan tetapi aroma tersebut justru sangat memabukkannya.

"Darrel??"

Ternyata bau itu berasal dari lelaki yang sedang tertidur disampingnya. Jarak wajah suaminya itu sangat dekat dengannya, hanya menyisakan beberapa senti saja bibir mereka bisa menyatu.

Marry With CEO 💎 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang