Happy Reading
💎💎💎
Pukul 00.15
Clairyne terbangun di tengah malam sebab kandung kemihnya yang terasa penuh, dia ingin pipis. Perempuan itu mengerjabkan mata cantiknya ditengah cahaya kamar yang remang-remang karena hanya lampu tidur yang menyala. Menyadari jika tubuhnya kini tengah berada di dalam dekapan hangat Darrel yang tertidur pulas ia memilih bergerak perlahan untuk melepaskan diri dari lelaki itu agar tidak membangunkannya.
Berhasil duduk di tepi ranjang, Clairyne mengucek matanya untuk mengembalikan penglihatannya sambil sesekali ia mengusap perutnya yang sudah kian menonjol. Kemudian dengan malas perempuan itu bergerak menuju kamar mandi untuk buang air kecil.
Setelah selesai buang air kecil, Clairyne langsung keluar dari kamar mandi dan mendapati suaminya yang sudah mengubah posisi tidurnya menjadi terlungkup. Clairyne hanya tersenyum melihatnya. Perempuan itu lalu kembali berjalan menuju ranjang dan menyamankan posisi tidurnya di dekat Darrel lagi.
Namun berharap ia bisa melanjutkan tidurnya yang terpotong, justru Clairyne malah tidak merasa kantuk sama sekali. Dia bergerak gelisah kesana kemari mencoba untuk tidur namun tetap tidak bisa, yang ada dia hanya malah membuat tidur suaminya terganggu. Dan setengah jam sudah Clairyne berusaha untuk memejamkan matanya namun dia tetap tidak bisa tertidur.
"Oh ayolah! kenapa mata ini tidak bisa terpejam?" decaknya sambil menghela nafas.
Alhasil Clairyne bangkit lagi dari posisinya lalu memperhatikan jam di atas nakas yang menunjukkan pukul 00.40.
"Ugh.. tiba-tiba aku merasa haus." Ia mengusap tenggorokannya yang terasa kering.
Sebelum beranjak Clairyne sempat melirik sekilas pada Darrel untuk memastikan bahwa pria itu tidak terbangun karenanya. Setelah itu dia berjalan keluar dari kamar sambil sesekali menutup mulutnya dengan tangan kala ia menguap. Aneh sekali, dia tidak mengantuk tapi kenapa bisa menguap?
Begitu sampai di dapur, Clairyne langsung membuka kulkas dan menuangkan air putih dingin ke dalam gelas. Tenggorokannya terasa sejuk seketika dan ia merasa lega. Lantas ia meletakkan gelas bekas minumnya di wastafel.
Saat ia akan kembali menuju kamarnya, tiba-tiba langkah Clairyne terhenti di depan ruang ballroom miliknya yang ia lewati. Dia menghadap pintu ruangan yang sering ia gunakan untuk latihan ballet dulu. Ia memandangnya cukup lama, memang sejak dinyatakan tidak bisa menari ballet lagi dia tidak pernah memasuki ruangan itu.
Clairyne akhirnya meyakinkan langkahnya berjalan menuju ruang latihannya itu. Ia membuka pintu besar itu dan masuk kedalam. Ekspresinya seketika berubah sedih melihat seluruh tatanannya yang tidak berubah. Semua peralatan latihan balletnya masih lengkap juga tertata rapih ditempatnya.
Perempuan itu berdiri tegak menghadap cermin besar didepannya. Ia menatap lurus ke depan memandangi dirinya sendiri dari atas sampai bawah. Tatapannya terlihat begitu sendu mengingat masa-masa dimana saat ia masih bisa menari ballet dengan bebas. Bahkan di ruangan ini ia juga pernah berlatih ballet bersama Bianca sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Marry With CEO 💎 [On Going]
Romansa•PERJODOHAN• JADWAL UPDATE : SELASA & SABTU __________ "Pokoknya kamu harus menikah denganya. Mama ingin memiliki seorang cucu." "Mama ini aneh. Kalau Mama menginginkan seorang cucu, kenapa Mama jodohin Darrel sama anak yang bahkan masih sekolah?" C...