53. (S.2) Cemburu

1.5K 28 4
                                    

Happy Reading

💎💎💎

"Wah lihatlah Darrel, Bianca cantik sekali."

Saat ini Darrel dan Clairyne sudah berada di sebuah mall besar di London yakni untuk melihat pertunjukan ballet yang diselenggarakan oleh kampus tempat Clairyne kuliah dulu. Tentu saja sebagian tarian akan dibawakan oleh sahabanya. Clairyne terus tersenyum melihat Bianca yang kini tengah menari begitu lihai diatas stage terbuka, bahkan tak sedikit orang-orang yang memilih menghentikan aktivitasnya dan mampir untuk melihat pertunjukan ballet tersebut.

"Kurasa dia benar-benar akan menjadi penari ballet profesional," ucapnya lagi.

Clairyne mengucapkan kalimat itu sambil memeluk lengan Darrel dan menyandarkan kepalanya di bahu lelaki itu. Tersirat sebuah keirian dalam senyum Clairyne, entah kenapa dia juga merasa sedih di saat bersamaan. Lagi-lagi otaknya mulai memikirkan hal konyol, dia berandai-andai jika saja waktu bisa diputar dan sesuatu buruk tidak pernah menimpanya, mungkin saja sekarang dia berada di atas sana seperti Bianca bukan?

'Oh astaga, apa yang kau pikirkan Clairyne? Sadarkan dirimu! Bagaimanapun juga kau harus mengikhlaskannya, mungkin Tuhan sudah menggariskan takdir lain untukmu. Lagipula kau akan menjadi seorang ibu, ingatlah itu!' batinnya memarahi diri sendiri.

"Sayang kenapa kamu melamun?" Suara bass Darrel rupanya membuat perempuan itu kaget dan tersadar dari lamunannya.

"Eh? Aku tidak melamun kok!" elaknya sambil terkekeh.

'Bohong Clairyne. Aku tahu kamu sedang memikirkan sesuatu. Dan aku bisa melihat rasa iri dalam sorot matamu itu. Keinginanmu untuk bisa menari lagi pasti masih sangat besar bukan?' ucap Darrel dalam hati sambil memperhatikan istrinya yang berusaha menutupi ekspresi sedihnya.

"Kalau begitu, ayo kita cari tempat duduk saja, kamu sudah berdiri di sini selama 15 menit sayang. Apa kamu tidak merasa lelah?" kata Darrel seraya mengusap pucuk kepala Clairyne.

"Tidak Darrel, aku baik-baik saja kok. Lihatlah, aku sangat menikmati pertunjukan ini." Clairyne menjawab sambil terus melihat ke arah stage.

"Setidaknya pikiran keadaanmu saat ini sayang, kamu sedang hamil. Kamu yakin tidak merasa lelah?"

"Ck Darrel, bukan berarti karena aku sedang hamil aku harus menjadi lemah. Kenapa kamu sangat mencemaskanku? Bukankah kamu terlalu overpritektif? Kamu tenang saja, aku sangat baik-baik saja oke?"

"Keras kepala."

Clairyne tersenyum singkat. "Aku janji setelah pertunjukan ini selesai aku akan menuruti semua ucapanmu suamiku sayang!"

💎💎💎

Dan benar saja, begitu pertunjukan ballet yang dibawakan oleh Bianca telah selesai kini Clairyne dan Darrel sudah duduk di bangku salah satu kedai cafe di mall itu. Mereka duduk saling berhadapan dimana di hadapan mereka sudah tersedia berbagai macam makanan.

"Pelan-pelan saja makannya, kamu bisa tersedak." Darrel menegur istrinya.

"Darrel, apa kamu tahu kenapa makanan spicy tuna roll ini terasa sangat enak? Padahal sebelumnya aku tidak terlalu menyukai olahan daging ikan tuna," ucapnya dengan mulut penuh makanan.

"Itu karena kamu sedang mengidam. Bagaimana bisa kamu tidak bisa menyadarinya sayang?"

"Eh, benarkah? Jadi aku sedang mengidam sekarang?" Clairyne tersenyum lalu mengelus perutnya.

Marry With CEO 💎 [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang