7

7.7K 838 139
                                    

"buat stok seminggu?"

Ara menggelengkan kepalanya dengan cepat dan mendorong trolinya yang di penuhi dengan ice cream.

"masa mau diabisin sekaligus, nanti kamu sakit Ra kalau makan ice cream sebanyak itu"

Chika mulai mengomel sedangkan Ara dengan santainya berjalan menuju meja kasir.

"Ra.."

"kata nya boleh pilih sepuasnya"

"iya tapi itu cocok nya buat seminggu Ra.."

"bukan buat aku"

"terus?"

"nanti juga kakak tau, ya udah nih bayar, aku tunggu di luar ya"

Ara menjulurkan lidah nya lalu pergi begitu saja meninggalkan Chika yang harus terima dengan segala tingkah ajaib adiknya itu.

***

"Sampai.." Ara terlihat sangat senang, bahkan ia langsung saja keluar dari mobil meninggalkan Chika yang masih terlihat kebingungan.

"Kakak.. jangan lupa bawa ice cream nya" Teriak Ara.

"kalau lagi gitu ko gemes banget ya" Chika tersenyum lalu menyusul Ara tak lupa dengan sekantung ice cream di tangan nya.

"Bundaaa"

Ara berlari dan menghampiri ibu panti yang sedang menyapu halaman.
Ara sengaja membawa Chika kepanti Asuhan tempatnya dulu tinggal.

Mendengar suara Ara, Mira dan yang lain nya langsung saja berhamburan keluar.

"Kak Ara!!"

"woy ada kak Ara"

Semua anak panti berhamburan keluar dan memeluk Ara.

"Kakak kita kangen sama kak Ara"

"kakak juga kangen sama adek-adek, oh iya pada mau ice cream ga?"

"mau..mau.."

"Tuh..tuh ada di kakak cantik, serbu sana"

Chika yang sedang berjalan terlihat kaget saat sekitar sepuluh anak berlari menghampirinya dan meminta ice crem, sedangkan Ara hanya tertawa puas melihat Chika yang kewalahan.

"jail nya kumat ya kamu.. hmm.. siapa yang ajarin?

"aduh.. duh Bundaa, ampun.."

Ara mengaduh kesakitan saat ibu panti menjewer telinga nya.

"Sukurin Lo" Mira hanya tertawa melihat penderitaan sahabatnya itu.

Anak-anak sudah berhamburan dengan membawa ice cream di tangan nya masing-masing.

"Nak.. sini, ayok masuk" titah ibu panti pada Chika.

Chika hanya tersenyum canggung dan mengikuti kata ibu panti. sementara Ara masih dengan wajah di tekuk sambil mengusap-usap telinganya yang terasa panas.

"Di jewer ya? kasian deh"

Ara membulatkan matanya saat Chika menjulurkan lidah untuk mengejeknya sebelum akhirnya Chika masuk kedalam mengikuti ibu panti.

"Baru deh gue liat kak Chika senyum lebar gitu" ucap Mira, karena memang kakak kelas nya itu terkenal sangat pendiam dan jarang tersenyum.

"ya bisa lah, gue kan pawang nya"

"dih.. ga cocok Ra, eh gue ko ga dapet ice cream juga sih"

"anda siapa ya?" 

"ish.. awas ya lo!!"

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang