26

5.8K 621 18
                                    

"Aw sakiit, pelan-pelan kek"

"ah lu, berantem aja sok jago, giliran di obatin bilang sakit"

"emang sakit Miraa, lo teken-teken luka gue, bukan di obatin"

Chika yang melihat keduanya hanya bisa menahan tawa, sejak tadi Ara dan Mira terus saja beradu mulut, walaupun berisik tapi Chika suka melihat mereka yang seperti itu.

"lagian lu cewek kenapa suka gelut sih? heran gue"

"heh! bisa-bisanya ngomong gitu, kan lu yang suka ajarin gua gelut"

"eh iya juga ya" Mira tertawa sambil memukul pipi Ara, pukulan nya memang tak bertenaga tapi yang membuat Ara meringis adalah pukulan Mira tepat mengenai memarnya.

"Sakit Mira!!"

"eh maaf..maaf.."

"Kak Chikaaa" Ara merengek mengadu pada Chika tapi Chika langsung menutup matanya dan pura-pura tidur.

"ga pantes lu kayak gitu, sumpah, jijik" ucap Mira.

Ara langsung menghimpit leher Mira dengan lengan nya, dan terjadilah baku hantam antar dua sahabat itu.

"Araaa!!" Chika mengeluarkan nada peringatan saat Mira sudah meronta minta di lepaskan dari kuncian tangan Ara.

"kak Chika tolong kak, buaya nya lagi beringas nih"

"Ra udah, kasian Mira nya"

"giliran Mira aja di belain" gerutu Ara

"Ya lagian aku masih kesel sama kamu" ucap Chika.

"iya deh iya, ya udah ah aku mau ke luar dulu, cari makan"

Ara beranjak dari duduk nya dan bersiap untuk pergi.

"hoby banget deh ninggalin aku" Chika melipat kedua tangan nya dengan wajah yang di tekuk.

"aku laper kak, aku janji deh ga lama yaa.."

"duh jadi nyamuk mulu dah gua perasaan" timpal Mira.

"apaan sih Mira, sirik aja lu"

Baru saja Mira hendak memukul Ara, tiba-tiba Vivi dan Vian datang, Vivi langsung saja berhamburan kepelukan Chika sementara Vian masih berusaha menjaga jarak nya dari Chika.

"bebeb gue kenapa?" bisik Vian pada Ara. Ara hanya mendengus kesal mendengar apa yang diucapkan Vian.

"sakit"

"kok bisa?"

"takdir"

"ish Ra.. jawab yang bener dong"

" dih ngapain, kagak ngaruh buat rapot gue kak kalau jawab pertanyaan lo dengan benar"

Mira menutup mulut nya menahan tawa, jelas sekali jika Ara sangat tak suka dengan kehadiran Vian disini.
usaha seperti apapun Ara untuk melupakan perasaan nya pada Chika namun rasanya tetap akan sia-sia.

****

"kamu yakin gapapa?"

Shani terlihat sangat khawatir, di depan nya Fiony dengan wajah pucat masih saja tersenyum.
Shani tak sengaja menemukan Fiony yang terjatuh dari tangga, untung saja tinggal beberapa anak tangga yang tersisa jadi Fiony tak terluka sedikit pun.

"boleh kan kalau Cici khawatir? Cici pernah ngerasa takut banget waktu kamu kecil, kamu juga sering jatuh tiba-tiba waktu itu"

"Ci, aku kan udah sembuh, bahkan dulu hasil tes terakhirnya Cici liat sendiri kan?"

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang