48

5.8K 723 91
                                    

"Hati-hati ya kalian, makasih banget udah nengokin aku" 

Vian,Vivi dan Freya yang sudah berada di dalam mobil pun tersenyum pada Chika.

"iya Chik, cepet sembuh ya biar nanti bisa main ke sekolah lagi" ucap Vian dan Chika hanya tersenyum dan mengangguk.

"Freya.. kamu hati-hati ya di jalan, kalau udah sampai nanti telepon aku ya" sahut Ara dan kalimat terakhir nya suskes membuat Chika menatap tajam kearah nya.

"iya kak Ara" jawab Freya.

"ya udah Chik, kita pulang dulu ya daaah" Vivi melambaikan tangan nya seiring dengan mobil yang mulai melaju pergi.

"Handphone kamu mana?"

Ara menoleh pada Chika yang kini tengah membuka telapak tangan nya.

"a..aduh kak, perut aku sakit, aku kedalem duluan ya" Ara pura-pura merintih dan hendak pergi tapi Chika langsung menahan tangan nya.

"handphone kamu mana!"

Ara bergidik ngeri, Chika sepertinya benar-benar marah padanya, padahal menurut Ara ia lah yang seharusnya merasa marah dan cemburu karena Chika sudah mulai tebar pesona pada Vian.

"Araa!!"

"buat apa sih?"

"Handphone kamu mana!!"

"ish.." Ara merogoh saku celana nya dan memberikan handphone nya pada Chika.

"handphone kamu aku sita malam ini!" tegas Chika lalu melangkah pergi.

"eh kok gitu? jangan dong kak.. nanti kalau Freya telepon gimana?"

Mendengar itu Chika menghentikan langkahnya lalu kembali berbalik menatap Ara.

"aku lagi kayak gini bisa-bisa nya kamu masih mikirin Freya!"

Chika benar-benar marah, Ara mengacak rambut nya frustasi lalu kembali mengejar Chika yang masih berjalan pincang walaupun sudah tak menggunakan tongkat.

"aku bercanda sayang, maaf ya"

"gak!" Chika tetap berjalan tanpa memperdulikan Ara yang merengek terus di sampingnya.

"Maaf iih, aku bercanda tadi, jangan marah kayak gini"

"kalian kenapa?" tanya Shani yang baru saja keluar dari kamarnya.

"engga kok kak, iya kan Ra.." Chika merangkul bahu Ara lalu menyeretnya masuk ke dalam kamar Chika yang berada di lantai bawah.

Shani tak mau ambil pusing, walaupun sikap adik-adiknya itu terlihat aneh.

Chika menutup pintu kamar nya, saat ia menoleh Ara tengah tersenyum padanya tapi Chika kembali dengan wajah kesalnya, ia menatap tajam Ara cukup lama, hingga bocah di hadapan nya ini jadi salah tingkah.

"hehehe damai ya.." ucap Ara.

"iiiihhhh aku sebel sama kamuu!!" Chika langsung mengacak wajah Ara.

"Aduh..aduh.. wajah aku jangan di kuwel-kuwel.. eehh kak Chika ampuuun"

Bugh..Bugh..

Chika memukul Ara dengan guling nya.

"Ampun iih tadi aku bercanda" Ara locat keatas kasur untuk menghindari  pukulan Chika.

"bisa-bisanya kamu naik ke kasur belum copot sendal!! iihh nakal banget sih!"

"eh aduh maaf.." Ara melepas sandalnya lalu melemparnya kesembarang Arah.

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang