28

5.5K 653 21
                                    

"Gimana kak?"

Shani menoleh kearah Ara yang baru saja datang.

"Baru pulang sekolah?" tanya Shani saat melihat Ara yang masih memakai seragam sekolah lengkap dengan tas di pundaknya.

"iya, aku udah ijin lama banget" ucap Ara lalu duduk di samping Fiony yang sedang tertidur.

"Baru kemo dia" ucap Shani

Ara meringis membayangkan betapa sulit nya hari-hari yang di lewati Fiony, ia mengelus pelan tangan Fiony berharap bisa memberi sedikit kekuatan untuk sahabatnya itu.

"kandungan kakak gimana?" tanya Ara, bagaimanapun Shani juga harus memperhatikan kondisi kandungan nya, Ara tau akhir-akhir ini Shani menjadi sibuk untuk merawat Fiony.

Shani mengusap perutnya yang masih  belum terlihat membesar.

"kita bisa gantian buat jaga Fiony, kak Shani jangan terlalu cape"

"kamu kan juga harus jaga kakak mu Ra.."

"aku bisa bolak-balik kok, kak Chika juga kan di rawat di rumah sakit ini"

Shani tersenyum tipis, pantas saja banyak sekali yang menyayangi bocah kecil di hadapan nya ini, dia terlalu memperdulikan orang lain di bandingkan dirinya sendiri.

"orang tua kamu belum datang juga?"

Ara langsung terdiam, sampai sekarang ia sama sekali belum mendapatkan kabar dari Aya.

"belum, terakhir Mami pamit kerja di luar kota" 

"udah coba hubungi kantornya?"

Ara menggelengkan kepalanya, ia memang belum mencari Aya di kantornya karena ia tak tau di mana kantor Aya.

"duh.." Shani memijat kening nya yang tiba-tiba terasa pusing.

"kakak kenapa?"

"tiba-tiba pusing sama mual"

Ara menganggukan kepalanya, ia paham itu pasti karena kandungan Shani.

"aku pergi beli buah-buahan dulu ya, mudah-mudahan bisa ngeredam mual nya"

"eeh.. aku aja, kakak istirahat aja di sini"

Ara langsung saja bergegas untuk pergi sebelum Shani menolak nya.

"lah, dasar bocah.. aku kan belum kasih dia uang"

****

Ara pergi ke sebuah minimarket dengan berbekal sisa uang jajan nya yang tadi diberi Chika, ia berharap bisa membeli beberapa buah untuk Shani.
Namun saat melihat harga yang tertera di sana seketika Ara langsung murung, uang jajan nya tak cukup ternyata.

"mau beli buah?"

Ara menoleh kearah lelaki berhoodie hitam dan juga memakai masker berwarna hitam.

"iya om tadinya mau beli, tapi uang nya ga cukup"

"mau beli buah apa? biar saya yang bayar"

Ara langsung terlihat berfikir sambil mengamati beberapa buah-buahan di hadapan nya.

"yang bagus buat ibu hamil yang mana?"

"kamu lagi hamil?"

Lelaki itu terlihat terkejut, bahkan beberapa orang di sana juga jadi memperhatikan Ara, karena Ara masih menggunakan seragam sekolah.

"eeh engga..engga.. bukan buat aku om, tapi buat kakak aku"

"kakak kamu hamil?"

Aneh nya lelaki itu juga masih terlihat heran saat Ara menyebutkan kakaknya lah yang sedang hamil.

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang