11

6.9K 757 22
                                    

Aya terlihat gelisah, semalaman ia tak bisa tidur sama sekali.
bahkan kini jam sudah menunjukan pukul enam pagi, Aya yang masih menggunakan piyama nya memilih keluar untuk melihat anak-anak nya.

Ternyata Chika dan Ara sudah berada di meja makan. Ara yang pertama sadar keberadaan Aya, ia menatap heran kearah ibu angkat nya itu.

"Mami ga kerja?" tanya Ara.

Aya hanya menggelengkan kepalanya, tubuhnya saat ini benar-benar terasa lelah.

"Mami mau aku buatin teh?" tawar Chika, Ara langsung menoleh kearanya, ia terlihat heran dengan sikap Chika yang berbeda dari biasnaya, tapi detik berikutnya ia hanya tersenyum menyadari jika Aya dan Chika sudah kembali rukun.

"Ga usah kak, Mami nanti buat sendiri aja, kalian makan yang banyak ya" ucap Aya.
Pandangan nya kembali beralih pada Ara, setelah sekian lama kini perasaan bersalah nya kembali muncul dan ia tak bisa hidup terus menerus di hantui rasa bersalah seperti ini.

"Ara.." panggil Aya, Ara yang dalam keadaan masih mengunyah hanya menoleh.

"Mami punya kenalan di Bandung dan Mami mau kamu bersekolah disana.."

"uhuuk.."

Chika dengan sigap memberikan Ara segelas air saat Ara tersedak padahal ia pun sama kaget nya.

"Maksud mami, Ara pindah ke Bandung?" 

Aya hanya mengangguk menjawab pertanyaan Ara.

"Kalau Ara pindah, Chika juga ikut"

"Engga kak, kamu tetep disini, sebentar lagi kan ujian, kamu ga bisa pindah sekolah"

"Terus Mami mau jauhin Ara dan Chika gitu? baru aja kemarin Mami kasih tau Chika soal jantung Christy sekarang kenapa Mami mau jauhin Ara dari Chika"

Ara hanya diam, ia paham jika Chika menyayanginya hanya karena ingin menjaga jantung Christy, ia merasa jika hidupnya hanya ada di dalam bayang-bayang Christy.

"Ara mau kok tinggal di Bandung"

"Ara!"

Ara tak memperdulikan tatapan tajam dari Chika, ia kembali melahap makanan nya seolah tak terjadi apa-apa.
Chika terlihat sangat marah saat itu bahkan ia pergi begitu saja tanpa berkata apapun.

"Nanti Mami yang anter kamu ke sekolah"

Ara hanya mengangguk, ia mencoba tetap terlihat biasa saja di depan Aya walaupun sebenarnya ada rasa sakit yang ia rasakan di hatinya saat ini.

***

Saat di sekolah, Chika seperti nya masih marah pada Ara, ia benar-benar mengabaikan Ara bahkan cenderung pura-pura tak melihat saat mereka jalan berpapasan.

"Oy.. kantin yuk" ucap Mira, sedangkan Ara hanya menggelengkan kepalanya. Ia benar-benar tak bersemangat saat ini, suasana hatinya benar-benar sedang tak karuan.

"gue ke atas aja deh" ucap Ara.

" et dah bandel banget di bilangin, ntar lambung lo sakit lagi"

"ya udah, lo beliin gue makan terus lo bawa ke atas" Ara menepuk pundak Mira lalu pergi begitu saja.

"eh woy uang nya mana!"

"ngutang dulu lah!"

"bener-bener ya tu anak"

****

Ara memilih untuk pergi keatas rooftop, tempat yang selalu jadi tujuan utama saat ia sedang tak bersemangat atau sedang dalam masalah.

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang