31

5.9K 636 32
                                    

Fiony sedikit meringis saat dokter Yona mengambil sample darah nya, walaupun sudah terbiasa tapi ia sangat membenci jarum suntik sejak dulu.

"aku udah ga berharap apapun dari setiap hasil tesnya dok"

dokter Yona melirik sekilas pada Fiony sebelum akhirnya kembali fokus pada pekerjaan nya.

"Kamu pasti sembuh Fiony, ga ada yang ga mungkin" Walaupun dokter Yona lebih tau tentang kondisi Fiony tapi ia tak ingin Fiony kembali kehilangan semangatnya lagi.

Tapi sepertinya perkataan itu sama sekali tak bisa merubah wajah Fiony menjadi tersenyum, Fiony masih saja terdiam menatap nanar sample darahnya yang akan dibawa dokter Yona.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin, tapi saya perlu kamu bantu, Fiony.. dengan kamu tetap semangat itu udah bantuan yang besar banget untuk saya"

dokter Yona tersenyum lalu menepuk pundak Fiony.

"Semangat ya"

Fiony hanya mengangguk, lalu membiarkan dokter Yona pergi.
Ternyata sejak tadi Ara sudah berada di depan pintu.

"mau ketemu Fiony?" tanya dokter Yona.

"iya dong" Ara memperlihatkan senyuman nya.

dokter Yona melihat kearah toples yang di bawa Ara lalu tersenyum.

"terus buat dia semangat ya"

langsung saja Ara mengangkat tangan nya untuk hormat pada dokter Yona.

"ay..ay kapten!!"

dokter Yona hanya tersenyum gemas, jika saja ia tak di kejar waktu untuk memeriksa pasien lain, ia pasti lebih memilih untuk melihat dua sahabat yang selalu membuat momen manis sejak mereka kecil itu.

"Hei.." panggilan Ara langsung membuat lamunan Fiony buyar tergantikan dengan sebuah senyuman lebar yang sepertinnya hanya ia berikan untuk Ara.

"rapi banget pagi-pagi" ucap Fiony.

"kak Chika pulang hari ini jadi aku kesini dulu sebelum pulang"

Mendengar itu wajah Fiony kembali murung, ia tau Chika adalah hidup nya Ara sekarang dan tentu ia akan sangat jarang bertemu Ara jika ia harus merawat Chika di rumah nya.

"aku bakalan sering jenguk kamu kok, tetep semangat ya" Ara mengacak pelan puncak kepala Fiony membuat Fiony kembali tersenyum.

"oh iya, ini.."

Ara memberikan sebuah toples yang sejak tadi di pegang nya, rasa hangat langsung menjalar di dada Fiony saat melihat beberapa bangau kertas di dalam toples itu.

"Aku buat semalem, cuma dua puluh sih, tapi nanti aku buat lebih banyak lagi, mau nunggu kan?"

Mana bisa Fiony tak bertaka iya pada Ara, bahkan sepertinya Fiony akan sulit menolak semua permintaan Ara.

Ara semakin tersenyum lebar saat Fiony menganggukan kepalanya, di dalam hatinya ada harapan jika Fiony bisa kembali bersemangat dengan menunggu ia menyelesaikan seribu bangau nya, karena tak bisa di pungkiri Ara sangat sedih mendengar percakapan dokter Yona dan Fiony tadi.

Ara melirik jam tangan nya, ini sudah waktunya ia pulang dan tentu Cio pasti sudah menunggu.

"Aku pulang dulu ya, besok aku kesini lagi" ucap Ara dan diiringi dengan anggukan Fiony.

"eh Ara.."

Ara yang baru saja hendak pergi langsung menoleh lagi kearah Fiony.

"iya?"

Pelangi Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang