Cio menghentikan mobil nya di depan gerbang rumah Ara. Hari ini ia kembali mengantar Ara kesekolah.
Dan disana sudah ada Ara dan Chika yang menunggu."tuh dateng, bekal nya jangan lupa di makan ya" ucap Chika sambil memasukan kotak bekal pada tas Ara.
"beres kak" ucap Ara lalu masuk kedalam mobil Cio.
"Kak Cio, titip bocil ini ya"
"Siap Chik, tenang aja"
Chika langsung tersenyum sambil melambaikan tangan nya mengiringi mobil Cio yang perlahan menjauh.
"Ra.."
"iya kak?"
Pandangan Cio masih lurus menatap jalanan, tapi Ara tau kalau Cio tengah memikirkan sesuatu saat ini.
"Gue.. mau pinjem uang"
Ara mengerutkan keningnya, aneh rasanya mendengar kalimat itu dari mulut Cio, Ara tak habis pikir, kenapa Cio mau meminjam uang pada gadis SMA sepertinya.
"uang jajan aku aja masih dikasih kak Chika, kok kakak mau pinjem uang dari aku?"
Cio tak menjawab pertanyaan Ara tapi ia langsung menepikan mobilnya di pinggir jalan dan tentu itu semakin membuat Ara bingung.
"gue perlu uang untuk biaya pernikahan, sementara gue ga bisa nunda-nunda lagi"
"ya terus aku bisa bantu apa?"
"kita harus cepat-cepat cari berkas milik orang tua kamu Ra, sekarang semua aset masih atas nama Ayah kamu dan mudah buat Gito ngerebutnya karena statusnya sekarang masih suami kak Aya, kita harus buat semua aset itu atas nama kamu dan Chika"
Ara terlihat berfikir, walaupun sebenarnya ia sama sekali tak bisa berfikir masalah seberat itu, untuk menyelesaikan soal-soal ujian saja itu sangat merepotkan menurutnya.
"pulang sekolah nanti kita harus cari berkas itu Ra"
****
Ara melambaikan tangan nya pada Cio yang perlahan pergi, tapi saat ia berbalik, pandangan nya tertuju pada seorang siswi berseragam berbeda yang kini tengah berdiri di depan gerbang dan memperhatikan kondisi di dalam. Ara jadi teringat dengan sosok misterius yang mengembalikan semua bagau kertas Fiony padanya.
Entah kenapa ia yakin jika orang itu adalah pelakunya.Dengan Cepat Ara berjalan menghampiri orang itu lalu menepuk pundak nya cukup kuat.
Orang itu berlonjak kaget tapi Ara tak kalah kaget nya saat melihat siswi itu berbalik kearahnya.
"Freya?" ucap Ara.
"kak Ara, aduh ngagetin aja"
"kamu ngapain di sini, ini kan bukan seragam SMA sini" sahut Ara yang penasaran dengan Freya.
"aku nyari kak Ara, kata kak Vian dia satu sekolah sama kak Ara juga"
Ara masih memperhatikan Freya entah kenapa kini ia menaruh curiga yang cukup besar pada gadis di hadapan nya ini.
"ini kak.."
Freya memberikan sebuah kotak makan pada Ara.
Ara menerimanya walaupun ia masih saja terlihat was-was."dimakan ya kak, daahh kak Ara"
Freya tersenyum lebar sebelum ia menaiki sepedanya dan perlahan mulai menjauh.
***
Mira memang paling rajin pergi ke sekolah, ia selalu datang lebih awal tapi tentu saja ia sengaja melakukan nya untuk mengerjakan tugas yang memang selalu saja belum ia kerjakan. Seperti saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
FanfictionAra ingin menjadi pelangi dihidup Chika tapi ia lupa memberi warna untuk hidupnya sendiri [Fiksi] 18+ gxg