Aya keluar dari kamar nya, hari ini hari minggu tapi ia tetap harus bekerja. Ia berjalan menuju kamar Chika untuk sekedar pamit, karena Aya tahu kalau Chika adalah tipe anak yang suka bangun pagi.
Saat membuka pintu, yang di lihat Aya hanyalah Ara yang sedang tertidur.
Kening Aya berkerut namun selanjutnya ia tersenyum karena ia yakin Chika sudah bisa menerima keberadaan Ara di rumah ini.
Pintu kamar mandi terbuka dan keluarlah Chika sambil mengeringkan rambut nya dengan handuk.
"Ara kok bisa tidur disini?" tanya Aya.
"sakit" ucap Chika sekenanya.
Mendengar jawaban Chika Aya langsung saja menghampiri Ara yang masih tertidur.
"Ya ampun panas, ini juga kepalanya memar kenapa?"
"Chika bisa jaga Ara, kerjaan Mami lebih penting kan?"
"Kak..."
Terlihat garis kekecewaan di wajah Aya, sedangkan Chika kembali memeras handuk kecil untuk mengompres kening Ara.
Handphone Aya berdering, ia paham jika ia harus segera pergi saat ini.
Aya mendekati Ara lalu mencium kening nya, begitupun pada Chika."Mami janji akan pulang cepet, jaga adek nya ya kak, Mami titip Ara" ucap Aya yang kemudian pergi meninggalkan Chika yang masih terdiam.
"nghh..." Ara melenguh dan perlahan membuka matanya, kepalanya masih terasa pusing.
"Semalem kamu ngigau, ternyata deman, mungkin ini efek dari memar nya" ucap Chika seakan paham apa yang sedang Ara pikirkan saat ini.
Ara bangkit dari tidurnya dan bersandar pada kepala ranjang.
"Makasih kak" gumam Ara, suaranya sangat lemah.
"Kamu gampang sakit deh kayaknya"
Ara langsung menganggukan kepalanya, sejak kecil daya tahan tubuhnya memang sangat lemah.
"aku ambil minum dulu ya" ucap Chika dan hanya diangguki oleh Ara.
Ara mengamati sekitar kamar Chika, kamarnya sangat luas dan rapi juga wangi, ia bisa menebak jika Chika adalah orang yang sangat bersih.
Mata Ara tertuju pada sebuah piano di pojok kamarnya, ia beranjak bangun dan duduk di depan piano milik Chika itu. Terlihat sebuah pigura kecil yang di taruh diatasnya.
tampak Chika tengah memeluk erat seorang anak kecil yang pasti itu adalah Christy.
Senyuman Chika terlihat lebih lebar di foto itu."Ra.."
Ara menoleh dan mendapati Chika yang baru saja datang membawa segelas teh hangat untuk Ara.
Chika duduk di samping Ara setelah memberikan gelas itu pada Ara.
"Kok malah disini?"
"Aku tambah pusing kalau tiduran, kak Chika bisa main piano?"
Chika tersenyum tipis, pandangan nya beralih pada Christy yang ada di foto itu lalu mengangguk kecil.
Perlahan Jari-jarinya bermain di atas tuts piano dan tercipta nada-nada yang indah di telinga Ara.Ku akan trus berjalan
Di s'panjang jalan ini
Di balik desir angin
Tempat kita berjanjiengga gitu caranya de
iiih aku bisa kak Chika..
Main nya tuh gini
Jika ku coba trus berjalan
Akankah ku tiba disana
Bersamamu... ku tersenyum
Bersamamu... aku menangis
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
FanfictionAra ingin menjadi pelangi dihidup Chika tapi ia lupa memberi warna untuk hidupnya sendiri [Fiksi] 18+ gxg