48. Pilihan Sulit.

8.2K 610 232
                                    

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading...

*

*

*

Matahari sudah terbenam beberapa jam lalu. Malam ini Radit sedang berada didalam apartemen Al seraya menunggu kedatangan Chandra dan Hafizh.

Radit melihat ke arah jam tangan yang melingkar manis dipergelangan tangan kirinya.

"Kemana sih mereka! Katanya mau main playstation diapartemennya Al, tapi sampai sekarang gak juga datang!" Omelnya.

"Mungkin macet." Celetuk Al.

"Jarak antara apartemen lo dan rumah mereka berdua itu gak terlalu jauh. Kalau mereka kejebak macet pun, gak mungkin memakan waktu sampai dua jam lebih!"

Tingg!

Tiba-tiba sebuah notifikasi masuk ke ponsel Al, membuat Al dengan cepat membuka aplikasi chatting yang ada diponselnya.

Ara.
Jangan lupa sama janji kamu, Ric.
•22.05.

Radit menyeringit heran saat melihat Al menghembuskan nafasnya berat seraya mengacak-acak rambutnya dengan kasar.

"Kenapa lo?" Tanya Radit heran.

"Ara. Ara menyuruh gue untuk memutuskan Ziya secepatnya." Radit membulatkan kedua matanya saat mendengarnya.

"Terus lo bilang apa ke Clara?"

"Gue akan memutuskan Ziya secepatnya."

Lagi-lagi Radit membulatkan kedua matanya. Ia benar-benar tidak menyangka Al Akan memilih wanita bermuka dua seperti Clara.

Radit menggelengkan kepalanya pelan.
"Lo bodoh. Lo adalah pria terbodoh yang pernah gue kenal!"

"Bodoh karena cinta. Benar-benar memalukan!" Sambungnya.

Mendengar hal tersebut membuat Al naik pitam. Ia berdiri dari duduknya dan menatap Radit dengan sorot tajamnya.

"Maksud lo apa? Lo mau bilang pilihan gue itu adalah sebuah kesalahan?!"

"Lebih tepatnya, sebuah kesalahan terbesar yang akan membuat lo menyesal." Ucap Radit dengan tenang.

"LO SALAH!! PILIHAN GUE GAK AKAN MEMBUAT GUE MENYESAL. ARA ITU WANITA YANG SEMPURNA DIBANDINGKAN DENGAN JALANG KECIL ITU!!" Teriak Al dengan lantang tepat didepan wajah Radit.

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang