52. Menagih janji?

10.2K 672 203
                                        

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

HAPPY READING...

*

*

*

Saat ini Davin dan Ziya sedang berada disebuah taman yang sering mereka kunjungi seraya menikmati snack yang Davin beli.

Matahari sebentar lagi akan terbenam tetapi mereka tak ingin cepat-cepat untuk segara pergi dari sana.

Davin melirik sekilas ke arah Ziya yang sedang menimati snacknya dengan tenang.

Ia tersenyum jail. Davin memasukan kentang goreng ke dalam mulutnya lalu menaruhnya dipinggir bibirnya seakan-akan memiliki taring yang tajam.

"WHAAA! AING MACAN." Teriak Davin seraya meniru gaya macan.

Ziya tertawa melihat tingkah Davin.
"Kenapa kakak jadi konyol seperti kak Hafizh?"

"Tapi gak papa. Ziya suka!" Sambungnya.

Davin terdiam. Seluruh badannya mematung mendengar perkataan Ziya.

Tapi gak papa. Ziya suka!

Tapi gak papa. Ziya suka!

Tapi gak papa. Ziya suka!

Perkataan Ziya terus saja terulang-ulang didalam benaknya. Bahkan detak jantungnya sudah berpacu lebih cepat dari biasanya karena mendengar perkataannya.

"Kak Davin liat Ziya!" Mendengar ucapan Ziya berhasil membuat semua lamunannya buyar. Dengan cepat ia menoleh ke arahnya.

"WHAAA!"

Davin tertawa saat melihat Ziya menirukan tingkahnya dengan menaruh kentang goreng disudut bibinya. Lihat lah! Ziya sangat menggemaskan.

"WHAAA! MACAN INI INGIN MENERKAM LO!"

Melihat Davin ingin berlari ke arahnya, membuat Ziya berlari dengan cepat untuk menghindarinya.

Alhasil mereka berdua saling kejar-kejaran mengitari taman seraya tertawa dengan kencang bersama-sama.

♡♡♡

Ziya sedang berjalan di koridor utama seorang diri seraya menundukan kepalanya. Untung saja sepanjang koridor ini terlihat sangat sepi, mungkin karena dirinya datang terlalu pagi.

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang