39. Bullying.

9.6K 614 348
                                    

Hello everyone I'm back again👋👋 ahkirnya aku bisa upload juga hari ini😅 part ini agak sedikit panjang, jadi bacanya pelan" aja😅

Budayakan vote sebelum membaca!
Typo bertebaran!

Happy reading

*

*

*

___________________________________

"Sebagai permintaan maaf, lo harus jadi pacar gue." Ujar chandra dengan entengnya.

Kayla tercengang, bibir tipisnya terbuka dengan lebar saking terkejutnya.
"Hah?! Gila ya lo?!"

Chandra hanya menggedikan bahunya acuh.
"Gue ingin lo jadi pacar gue! Dan lo hanya punya dua pilihan, MAU ATAU IYA! Lo tau kan?! Kalau gue gak suka penolakan."

"Masa bodo dengan itu. Gue gak mau dan gak akan pernah jadi pacar lo! Dasar pria gila!" Setelah mengatakan itu kayla kembali melangkahkan kakinya menuju rumahnya meninggalkan chandra sendirian disana.

"Dan lo.. Perempuan terbodoh yang udah menolak pria setampan gue! Dasar wanita aneh!" Teriak chandra lantang.

Ia tersenyum tipis seraya menatap punggung kayla yang semakin menjauh.
"Tapi.. gue suka wanita aneh seperti dia." Ujarnya pelan seraya tertawa kecil.

♡♡♡

Sinar matahari menyilaukan indera penglihatannya. Dengan sangat terpaksa ziya membuka kedua matanya, ia melihat tante tiara yang sedang membuka jendela kamarnya.

Ziya mengucek-ucek kedua matanya kemudian ia mengubah posisinya menjadi duduk.

"Cepat mandi! Nanti kamu turun untuk sarapan." Ujar tiara dengan lembut. Ziya mengangguk singkat dan berjalan menuju toilet.

Beberapa menit kemudian ziya sudah rapih menggunakan baju seragam dan sepatunya.

Ia berjalan menuju meja makan dan memakan sarapannya dengan tenang bersama bara, tiara, dan chandra.

Ziya melangkahkan kakinya menuju pintu keluar bersama chandra yang terus merangkul bahunya dengan erat.

Sampainya didepan pintu, ziya dan chandra memberhentikan langkahnya saat melihat al yang berada didepan gerbang rumahnya seraya menunggangi motor miliknya.

Ziya dan chandra saling pandang satu sama lain seolah-olah saling bertanya melalui tatapan tersebut.

"Lo tunggu sini! Gue aja yang kesana." Ziya mengangguk saat mendengar nada perintah dari ucapan chandra.

Chandra berjalan menghampiri al.
"Ngapain lo kesini?" Tanya chandra.

"Menurut lo?!" Tanya al balik.

Chandra memutar matanya malas. Sudah pasti al kesini ingin menjemput sepupunya.
"Gak bisa! Pacar lo berangkat bareng gue hari ini."

Al berdecak sebal. Apa-apaan sih dia! Ziya itu pacarnya! Sudah seharusnya ziya berangkat bersamanya.

"Apa-apaan sih lo! Ziy__" Ucapan al terpotong saat wajah chandra mendekat pada indera pendengarannya untuk membisikannya sesuatu.

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang