12. Kebiasaan hafizh

18.1K 965 11
                                    

Hallo gaes👋 aku kembali lagii😘 sebelum dibaca jangan lupa vote dan comment

Happy reading😇

****

"jangan gila lo! Chandra gak akan setuju kalau dia tau!" pekik radit saat al sudah menceritakan semua rencananya, al sengaja membawa radit ke rooftop karena disana cukup sepi jadi tidak akan ada yang mendengar rencananya

"jangan sampai dia tau" jawab al acuh

Radit mengusap wajahnya kasar
"lo cari cewek lain aja deh buat taruhan lo! Jangan ziya!"

"kalau dia taruhannya gue untung banyak! Pertama gue akan dapat mobil sport, kedua gue bisa balas dendam ke ketua osis belagu itu!!"

"buat apa lo balas dendam ke dia? Karena lo sering dihukum sama dia? Itu juga salah lo! Kerena lo sering ngerokok, bolos jam pelajaran, tidur diuks, sering ngejailin guru, dan lo selalu telat dateng kesekolah!! Dia juga pasti disuruh sama guru buat ngehukum lo!"

"udah deh lo jangan bawa-bawa ziya buat taruhan loh itu!" sambung radit

"keputusan gue udah bulat"

"gue mau lo cari tau tentang dia!" sambung al

"shit! Kenapa lo ga tanya ke chandra aja langsung! Biar gak ribet! Klo ada yang simple kenapa harus yang ribet dasar bodoh!"

Al melirik radit dengan tajam berani-beraninya radit mengatainya bodoh, radit langsung menyengir seperti kuda dengan kedua tangan berbentuk V
"gu-gue.. Gue kurang ahli soal begituan"

Al berfikir sejenak sepertinya benar radit memang tidak terlalu ahli tentang mencari tahu sesorang ia hanya ahli tebar pesona pada wanita-wanita. ya walaupun tidak terlalu ahli seperti chandra

Diantara mereka berempat chandra lah yang paling playboy, chandra selalu memanfaatkan ke gantengannya dan jurus seribu rayuannya untuk mendapatkan wanita yang ia mau

"lo bantuin gue gimana caranya dapetin dia!"

Radit langsung menupuk bahu al dengan kencang
"nah ini baru ke ahlian gue" ucap radit antusias

"ALLL!!" pria itu langsung menghampiri al, tanpa al menoleh kearahnya pun al sudah tau kalo itu chandra dan hafizh, ia sudah sangat hafal dengan suara kedua sahabatnya itu

Hafizh berjalan ke arahnya dan langsung menepuk-nepuk pipi al dan kemudian menangkupnya kedua pipinya
"sayang jangan marah sama akang ya??"

Al bergedik ngeri melihat tingkah hafizh. Ayolah hafizh jangan seperti itu al tidak homo!. Al langsung mendorong bahu hafizh dengan kencang sehingga hafizh jatuh terjungkal

Hafizh meringis sambil mengelus-ulus bokongnya yang berhasil mencium lantai dengan kencang
"aduhh tulang ekor gue!" ringis hafizh "kenceng-kenceng banget si lo dorongnya! Nanti Klo tulang ekor gue patah gimana?!!"

"gue ganti pakai ekor monyet" ujar al acuh

"ngapain lo kesini?" tanya radit

"tadinya mau ngebujuk al biar ga marah, tapi diliat dari raut wajahnya kayanya dia gak marah" jawab chandra

Radit langsung melirik ke arah al seolah-olah bertanya marah soal apa? Tetapi al hanya menggedikan bahunya acuh

Al langsung menyusun bangku menjadi panjang kemudian langsung berbaring dibangku tersebut dan al langsung memejamkan kedua matanya

Alhasil al bolos sampai bel pulang sekolah bersama chandra dan juga hafizh mereka bersama-sama tertidur dirooftop dengan bangku yang disusun menjadi panjang sama seperti al sedangkan radit ia sudah izin untuk kembali ke kelas dengan alasan ingin pintar seperti al

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang