7. Pelukan hangat

35.3K 1.7K 36
                                        

"kakk al mau mati yaa? Kak klo mau mati jangan ngajak" ziya dongg, ziya kan masih ingin hidup!" ujar ziya sedikit teriak

Al sama sekali tidak mengubris ucapan ziya bahkan al dengan sengaja menambah kecepatan motornya, sehingga membuat ziya sangat ketakutan, dan reflek ziya langsung memeluk pinggang al dengan sangat erat hal itu membuat detak jantung al berpacu lebih cepat dari biasanya, al tersenyum tipis melihat ekspresi ketakutan ziya dari kaca spion menurutnya ekspresi ziya sangat lucu klo sedang ketakutan seperti ini

****

Akhirnya al dan ziya sampai disebuah rumah yang bisa dibilang sangat besar dan sangat mewah atau mungkin bisa dibilang sebuah mansion

'woww, dari luar aja udah keliatan besarnya apalagi pas masuk kedalam, ini mah dua kali lipat lebih besar rumah tante tiara' ujar ziya dalam hati

"ayo masuk!" ziya pun mengangguk dan langsung mengikuti al dari belakang

Saat ziya memasuki mansion al, ziya terkagum melihat mansiom al yang bisa dibilang cukup mewah dan sangat besar dan perpaduan warna abu-abu dan putih menambah kesan mewah dimansion al

"duduk! Gue mau mandi dulu!" suruh al dan ziya hanya mengganguk mengiayakan

Ziya yang merasa bosan menunggu al yang tak kunjung datang akhirnya ziya memutuskan untuk memainkan handphonenya dan langsung mengambil handphone miliknya dari saku rok abu-abunya dan memainkan permainan yang ada dihandphone itu

"nih!" ucap al sambil menyondorkan sebuah buku tulis dan buku paket yang cukup tebal

Ziya kaget mendengar ucapan al karena ziya sama sekali tidak menyadari keberadaan al tadi karena terlalu fokus dengan permainan dihandponenya

Ziya mendonggak untuk melihat al, ziya membulatkan matanya melihat al yang hanya menggunakan celana levis pendek berwarna hitam, dan tidak menggunakan baju yang jelas" memperlihatkan perut kotak-kotaknya, bahkan al terlihat lebih tampan dengan rambut yang sedikit basah, dan ada tato didadanya yang bertulisan clara fidelya

'clara fidelya? Siapanya kak al ya?' ujar ziya dalam hati

"ck! Malah bengong"

"nih kerjain gue denger-denger lo lumayan pinter makanya gue suruh lo kerjain tugas gue!" sambungnya

"t-tapi kan ini tugas kakak"

"gue ga perduli! Pokoknya gue balik tugas gue harus udah selesai! Gada penolakan!" ziya mengangguk mengerti

Al langsung berjalan menuju kamarnya untuk mengambil hoodie yang berwarna army dan langsung menunggangi motornya dengan kecepatan tinggi

Ziya langsung mengerjakan tugas al dengan fokus dan teliti, selang berapa jam tugas al sudah selesai ziya kerjakan

"akhirnya selesai juga" monolog ziya

"yaampun udah jam 6 sore, ziya juga belum kabarin tante" monolog ziya sambil melihat jam tangannya

"minta jemput ama chandra aja kali ya?" ziya langsung mengambil handponenya dari saku rok abu-abunya

"ish! Kenapa hpnya mati si!" kesal ziya

****

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang