[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA KESELURUHAN CERITA]
•••
"DILAPANGAN INI! DAN DISAKSIKAN OLEH SELURUH SISWA SMA ATHALA! BAHWA GUE!! AZKA ALDRIC ATHALA ANAK DARI PEMILIK SEKOLAH INI! MENEMBAK CLARISSA ZIYA ALEXI UNTUK MENJADI PA...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
HAPPY READING...
*
*
*
Cahaya matahari terbenam yang menandakan akhir dari sebuah hari. Malam ini hujan turun dengan derasnya membuat orang-orang menyelimuti tubuhnya dengan selimut agar hangat.
Tetapi tidak dengan Al. Malam ini ia sedang berdiri didepan rumah Chandra dan membiarkan seluruh tubuhnya basah terkena terguyuran air hujan.
Tiara mengintip ke arah keluar melalui jendela. Ia merasa iba melihat Al berdiri didepan rumahnya dari sore, sebelum hujan turun. Bahkan baju seragamnya masih melekat pada tubuh Al.
Ia berjalan mengambil payung dan langsung berjalan menghampiri pria itu.
Al mengangkat kepalanya saat merasa sebuah payung menaungi dirinya.
Saat Al menatap wajahnya, Tiara dapat melihat kalau pria itu sedang menangis dibawah guyuran air hujan.
"Ayo masuk ke rumah tente dulu, nanti kamu sakit kalau hujan-hujanan seperti ini!"
Tiara menyeringit heran saat melihat Al menggelengkan kepalanya dengan lemah. Ia tersentak saat pria yang ada dihadapannya langsung memegang kedua tangannya dengan erat.
"Tante, dimana Ziya?"
"Ziya sudah tidak tinggal disini lagi. Dia sudah pergi!"
Dia sudah pergi!
Dia sudah pergi!
Dia sudah pergi!
Perkataan Tiara terus saja berputar didalam otaknya. Seketika tubuh Al merosot dengan lemas. Ia menundukan kepalanya taklama kemudian badannya bergetar dan terdengar isakan pelan.
"Tante, ke-kenapa Ziya pergi?" Suara Al terdengar sangat pelan dan sedikit gemetar. Itu bukan petanda kalau Al sedang ketakutan, melainkan ia sedang berusaha menahan agar air matanya tidak terjatuh lagi.
"YA, KARENA LO LAH BEGO!! GITU AJA MASIH NANYA!"
Bukan Tiara yang menjawab melainkan Chandra yang baru saja datang dengan menggunakan payung bergambar unicorn. Sebenarnya payung itu bukan miliknya tetapi milik Ziya.
"Udah lupa sama semua ke jahatan lo?! Apa perlu gue sebutin satu persatu, agar lo ingat?!"
Al menggigit bibir bawahnya dengan kuat berusaha untuk menahan rasa sakit, bersalah, dan menyesal yang menyerang didalam hatinya secara bersamaan.