Hello guys..
Aku seneng banget bacain komentar dari kalian, meski ada beberapa yang gak aku bales, tapi aku tetap baca komentar dari kalian kok, ada juga beberapa komen yang bikin aku ketawa2 sendiri pas bacanya, dan hal itu tentu membuat aku lebih semangat lagi membuat chapter selanjutnya.So komen terus yaa..
Biar aku lebih semangat lagi dan jangan lupa divote jugaPart ini lumayan panjang ya.. Jadi bacanya perlahan-lahan saja
BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA!
Happy reading..
**
Sinar matahari menyilaukan indera penglihatannya. Dengan sangat terpaksa ziya membuka kedua matanya, ia melihat tante tiara yang sedang membuka jendela kamarnya. Ziya menarik selimutnya dan menutupkan seluruh wajahnya, bersiap-siap untuk kembali tidur. Tatapi selimut tersebut ditarik oleh tante tiara.
"Ayo bangun sayang! Ini sudah siang."
"Tante, Biarkan ziya tidur sebentar lagi." Rengeknya dengan manja.
Pagi ini ziya benar-benar ngantuk. Karena ia pulang dari rumah sakit larut malam, ia juga baru tidur pukul 1 malam.
"No! Kamu harus mandi sekarang. Nanti telat!" Tante tiara menarik lengan ziya dan mendorong badannya untuk berjalan menuju toilet.
Sekitar dua puluh menitan ziya sudah rapih menggunakan seragam sekolahnya dan juga sudah selesai memakai sepatunya.
Ziya berjalan menuruni anak tangga. Ia berjalan menghampiri meja makan, disana sudah ada tante tiara dan om bara. Pagi ini chandra juga belum pulang, mungkin dari rumah sakit chandra langsung pergi ke sekolah.
"Pagi tante.. Pagi om.." Teriak ziya.
Ziya menarik kursi yang biasanya ia duduki. Ia mengambil sepotong roti dan memoleskan selai kacang ke sukaannya. Ziya memakan roti tersebut dengan lahap.
Ziya memakan roti tersebut dengan 3 kali gigitan, ia mengambil segelas susu dan meminumnya hingga tinggal setengah.
"Pelan-pelan makanannya ziya." Ujar bara tegas. Ia takut keponakan tersayangnya ini tersedak roti. Tidak lucu bukan, kalau keponakannya ini meninggal karena tersedak roti?
Sungguh. Bara benar-benar tidak bisa membayangkan kalau itu terjadi.
Ziya menyengir. Ia berdiri dari tempat duduknya, kemudian menyalami tante dan omnya secara bergantian untuk berpamitan.
"Pagi ini chandra belum pulang. Kamu mau berangkat bareng om?" Tawar bara.
"Tidak usah om! Ziya bisa berangkat naik ojek online." Bara mengangguk.
Setelah berpamitan, ziya berjalan keluar dari rumahnya. Ziya membuka aplikasi ojek online tersebut, seraya berjalan sampai depan gerbang rumahnya.
"Pagi pacar!"
Ziya tersentak mendengar teriakan tersebut, ia menoleh ke asal suara. Ziya melihat al yang sedang menunggangi motor sportnya yang berada tidak jauh darinya.
"Kakak ngapain disini?" Tanyanya.
"Mau jemput lo!"
"Seharusnya kakak masih dirumah sakit."
"Gue bosen dirumah sakit terus! Lebih baik.. gue sekolah biar ketemu pacar gue yang manis ini." Al tersenyum.
Dasar gombal. Sejak kapan al menjadi pintar menggombal seperti ini? Belajar dari mana dia?
"Ayo naik!" Ajaknya.
"Helmnya mana?"
Al menepuk keningnya pelan. Ia benar-benar lupa! Sekarang bukan hanya dirinya yang akan menunggangi motornya tetapi ada ziya juga. Keselamatan itu penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDRIC [END]
Teen Fiction[SEBAGIAN CERITA DI PRIVATE, FOLLOW UNTUK BISA MEMBACA KESELURUHAN CERITA] ••• "DILAPANGAN INI! DAN DISAKSIKAN OLEH SELURUH SISWA SMA ATHALA! BAHWA GUE!! AZKA ALDRIC ATHALA ANAK DARI PEMILIK SEKOLAH INI! MENEMBAK CLARISSA ZIYA ALEXI UNTUK MENJADI PA...