10. Sebuah perjanjian

21.2K 1.2K 21
                                    

Al mendengus kesal ia mengendarai motornya mendekat kearah teman-temannya matanya menatap sekitar dengan tajam setelah sampai dihadapan teman-temannya ia langsung membanting helm miliknya dengan kencang

"udahlah al jangan marah-marah gitu lagian juga baru sekali kalah sama davin" ujar radit untuk menenangkan al

Hafizh yang berdiri disamping radit pun mengganguk setuju
"lagian tumben amat lo kalah dari davin?" ucap hafizh

"ban gue licin jadi gue tergelincir!" ujarnya datar

Anggota the fire yang berada disana tercengang mendengarnya seraya menatap al yang sekarang terlihat marah namun mencoba untuk menahan agar tak menghabisi sesorang

"k-kok bisa si?" tanya radit

"bisa lah raditku sayang, kan tadi abis ujan jadi jalanannya licin, selicin muka gue" siapa lagi yang bicara se-absrud ini kalau bukan hafizh

"cabut!" bukan radit yang menjawab melainkan al dengan nada dinginnya, anggota the fire hanya mengganguk kemudian menunggangi motornya masing-masing

Tiba-tiba davin dan beberapa anggota tiger menghadang al dan anggota the fire lainnya

"leader the fire yang katanya tidak terkalahkan saat diarea balapan ternyata bisa kalah juga sama gue" ejek davin sambil terkekeh kecil

Radit mengusap-usap bahu al berusaha untuk menenangkannya agar tidak marah, takutnya al membogem wajah davin atau mungkin lebih dari sekedar membogem

Al sama sekali tidak mengubris ucapan davin, ia hanya menatap davin dengan datar

"jangan lupa sama perjanjian kita!"

"inget waktu lo hanya dua minggu" lanjutnya

Anggota the fire yang ada disana dibuat bingung mendengar perkataan davin barusan, setelah mengatakan itu davin dan anggota tiger langsung pergi dari hadapan al dan dari anggota the fire

"perjanjian? Perjanjian apa?" tanya hafizh pada al

Al sama sekali tidak mengubris ucapan hafizh, bahkan meliriknya pun tidak, al langsung menancapkan gasnya begitu saja meninggalkan hafizh dan teman-temannya yang lain

"woyy siluman batu es!!" teriak hafizh dengan lantang

"gue lagi nanya malah ditinggal!!"

"gue sumpahin lo dijalan ketemu power rangers biar langsung dicidori!!"

Mendengar teriakan yang tidak jelas dari hafizh radit langsung menoyor kepala hafizh tanpa ngerasa bersalah sedikit pun

"otak lo miring!"

Tiba-tiba saja hafizh menangis dengan kencang seperti anak kecil yang tidak mendapatkan izin oleh ibunya untuk memakan es krim. Lebih tepatnya pura-pura menangis

"eh mr bean! Gue cuma noyor kepala lo pelan! Kenapa lo nangis goblokk?!!"

"bukan gara-gara itu tom!"

'lah? Tom siapa? Nama gue kan radit bukan tom! Wah udah gila nih anak' batinnya

Radit tidak ambil pusing mungkin saja obatnya sudah habis atau otaknya sedang dipinjam oleh patrick
"terus?"

"chandra selalu noyor kepala gue sama kaya lo, gue jadi kangen sama chandra" lirihnya

"ehh hafizah!! Tiga jam yang lalu lo baru aja ketemu ama chandra! Chandra gabisa dateng kesini! Karena dia harus nganterin sepupunya ke mall! Lagian juga chandra ogah dikangenin ama bocah tololl kaya lo!!"

"nama gue kan hafizh bukan hafizah"

"lah lo manggil gue tom! Nama gue kan radit!"

****

ALDRIC [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang