ALDRIC [END]

51. Ketampanan Hafizh.

BUDAYAKAN VOTE TERLEBIH DAHULU SEBELUM MEMBACA!

Happy Reading...

*

*

*

Seperti pagi pada umumnya, Chandra, Tiara, dan Bara sedang menikmati sarapan yang sudah dibuat oleh Tiara.

Mereka bertiga menoleh saat mendengar suara sesorang berjalan mendekat ke arah mereka.

Melihat Ziya menuruni anak tangga secara terburu-buru kemudian dengan seragam sekolah yang sudah melekat ditubuhnya dengan rapih membuat Chandra berdiri dari kursi yang ia duduki.

"Apa-apaan ini?! Siapa yang nyuruh lo untuk sekolah hari ini?!" Tanya Chandra dengan ketus.

Ziya menundukan kepalanya takut.
"Kemarin Ziya udah gak sekolah, masa hari ini Ziya gak sekolah juga." Cicit Ziya dengan pelan.

"Tapi lo masih sakit, Ziya..." Ujarnya dengan penekanan diakhir kalimat.

Seluruh orang yang berada disana sedikit terkejut saat Chandra memanggil Ziya dengan sebutan namanya, bukan dengan sebutan Cill seperti biasanya.

Mereka semua tau, kalau Chandra memanggil Ziya dengan sebutan namanya, itu tandanya ia sedang marah pada Ziya atau perintahnya tidak boleh dibantah.

Ziya mulai memberanikan dirinya untuk menatap kedua mata Chandra dengan lekat.

"Chandra marah ya sama Ziya?" Ziya mulai memasang wajah memelasnya, "Tapi, hari ini Ziya ingin sekolah."

Chandra menghembuskan nafasnya seraya mengusap wajahnya dengan kasar. Melihat wajah memelas Ziya adalah ke lemahannya.

"Gue takut lo kenapa-kenapa, Cill. Apa lo tau? Kejadian dihari lo pingsan itu bikin gue panik dan khawatir secara bersamaan."

Ziya langsung bergelayut manja dilengan Chandra dengan senyum lebar yang memperlihatkan deretan gigi putihnya.

"Kan ada Chandra yang selalu menjaga dan melindungi Ziya. Hari ini boleh ya, Ziya sekolah?"

Chandra mengangguk dengan terpaksa. Lalu ia merangkul bahu Ziya dan sedikit membungkukan badannya menyamakan tingginya dengan Ziya.

"Lo boleh sekolah hari ini, tapi lo gak boleh jauh-jauh dari gue! Gue gak ingin lo ketemu sama manusia siluman itu!"

"Lalu, bagaimana saat jam pelajaran berlangsung? Kita kan beda kelas."