Part 13

62 61 0
                                    

Setahun telah berlalu. Setelah Alex dan Alice mengucapkan salam perpisahan kepada Ian... Momen itu juga adalah saat, dimana si kembar Travolt melihat adik mereka untuk yang terakhir kali. Setelah itu, mereka tidak pernah bertemu dengan Ian lagi. Mereka menebak, bahwa Ian tidak ingin ditemukan. Pesawat jet khusus baru saja turun di sebuah tempat terpencil yang dingin dan gelap malam itu. Hanya cahaya dari pesawat yang menyinari tempat tersebut. Tak lama kemudian, tangga pesawat terbuka secara otomatis, dan Alexander berjalan menuruni tangga tersebut untuk mencapai daratan terlebih dahulu, dengan memakai setelan khusus berwarna hitamnya.

Dia segera mengeluarkan rokok cerutunya dan menempelkannya di bibirnya. Setelah itu, Ia mengeluarkan korek apinya untuk menyalakan cerutunya tersebut. Sedikit sulit menyalakan cerutunya tersebut ketika angin malam terus menyerang api kecil tersebut. Sulit bagi dia untuk fokus untuk menyalakan cerutunya ketika pendengaran tajam Alex mendengar sesuatu di sekitarnya. Ia juga mencium aroma seseorang yang Ia kenal, tetapi dia tidak melihat sosok tersebut.

Baru saja Alex berhasil menyalakan cerutunya. Namun, Ian langsung menerkamnya dari belakang, menyerang punggung, dada, dan perut Alex dengan cakarnya yang tajam. Lalu menendang perut Alex hingga masuk ke rumah yang hanya dilapisi oleh lembar zink saja.

Alex segera bangkit dan menggunakan kekuatan magnetokinesisnya dengan menjatuhkan beberapa lembar zink berat dan logam lainnya ke arah Ian, tapi Ian segera berlari pergi menuju Alex untuk menghindari logam-logam yang berjatuhan untuk mengenainya.

Saat Ian melompat ke Alex untuk meraihnya dengan cakar yang dimilikinya, Alex langsung menghancurkan beberapa benda di sekitarnya, dan mendorong tubuh Ian untuk ke belakang dengan serpihan dan pecahan logam tersebut.

Ketika Alex berhasil menjatuhkan saudaranya dengan serpihan logam berat, Ian segera bangkit kembali dan melompat ke segala arah untuk menghindari lembaran zink yang dilemparkan Alex padanya sampai Ia berhasil melompat dan menerkam Alex.

"Aku masih belum membunuhku karena telah membunuh Marcus!" Kata Ian sambil mengeluarkan cakarnya ke leher Alex dan memperlihatkan gigi taringnya.

"M-marcus masih hidup!" Balas Alex yang terkejut dan tak menduga serangan itu terjadi.

"Apa?" Tanya Ian tak mengerti.

"Magnus masih memulihkannya. Aku tidak bisa membunuh sahabat adikku. Aku tidak mau mati, oke? Aku hanya menjalankan perintah Oscar untuk membunuhnya, tapi aku tidak bisa membunuhnya, jadi kupalsukan kematiannya. Aku memberi suntikan yang menghentikan detak jantungnya sementara setelah dia kubuat dalam kondisi kritis."

"Kalau begitu, jelaskan kenapa kau melakukan ini? Mengapa kau mengkhianatiku?"

"Aku ingin balas dendam padamu karena telah membuat hidup anakku menjadi kacau. Jadi aku membuat kesepakatan dengan Oscar. Dia akan membuatku jadi lebih kuat dengan syarat agar aku mengembalikanmu padanya. Aku menuruti semua perintahnya agar kau kembali ke laboratorium, tapi perlahan aku mulai menyesalinya... karena kebencianku padamu berkurang setelah yang kita lalui di Rusia. Tapi, semuanya sudah terlambat untuk membatalkan kesepakatanku dengan Oscar. Ditambah lagi Oscar memintaku untuk membunuh semua anggota tim yang terdiri dari sahabat-sahabatku sendiri. Aku tak bisa melakukannya. Jadi, dia memintaku untuk membunuh Marcus. Sudah ada beberapa kali percobaan pembunuhan, dan semuanya gagal. Aku tidak bisa melakukannya juga. Jadi, saat percobaan pembunuhan yang terakhir... kulukai dia lebih parah dari sebelumnya, sampai kau mengira Marcus mati. Lalu, kusuntikkan cairan yang membuat detak jantung berhenti. Bla, bla, bla. Banyak yang terjadi antara aku dan Alice. Lalu, Oscar mengkhianatiku. Bukan aku yang dibuat menjadi lebih kuat, tapi kau. Setelah itu, dia menculik Alice, dan kau pasti tahu apa yang terjadi selanjutnya." Jelas Alex

"Oscar benar-benar mengadu domba kita. Dan bodohnya aku, karena telah mrmpercayaimu untuk tak menusukku dari belakang." Kata Ian sambil melepaskan cengkramannya kepada Alex.

Project XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang