Braşov, Romania
03.30 am
Ian membuka matanya perlahan, kepalanya sedikit sakit, tapi dia bisa menahannya. Dia terbangun dan menemukan dirinya ada di kursi penumpang di depan, tepat di sebelahnya, dia melihat Marcel sedang mengemudikan mobil miliknya. Seharusnya usianya 47 tahun sekarang. Tetapi usianya tetap terlihat seperti 31 sampai 35 tahun. Wajahnya tak jauh berbeda saat Ian melihatnya terakhir kali di Berlin.
Setelah Ian memproses apa yang terjadi, dia sudah mengambil kesimpulan bahwa semua ini adalah ulahnya, dan entah bagaimana serta kenapa Marcel sedang melaju dengan tenang saat ini. Padahal, jelas-jelas dia bisa mati kalau Ian mencabiknya karena marah atas apa yang dia lakukan.
"Kenapa kamu cepat sekali bangun? Padahal kamu seharusnya bangun enam jam lagi. Sayang sekali aku tak bisa memberimu kejutannya." Kata Marcel sambil memfokuskan pandangannya ke arah jalanan malam yang sepi, yang jelas Ian tidak tahu kemana adiknya membawanya.
"Baiklah, kawan! Mulai jelaskan! Kenapa kamu menculikku?! Kemana kamu ingin membawaku pergi?" Kata Ian menaikkan suaranya dengan amarah pada Marcel.
"Ke Rusia." Jawab Marcel dengan gugup.
"Apa?! Apa-apaan yang sedang terjadi saat ini?!"
"Uhmm... sebenarnya aku dalam masalah. Dan, aku butuh bantuanmu. Apa kamu mau tahu bagaimana aku bisa berhasil menculikmu?" Tanya Marcel yang hanya dibalas Ian dengan tatapan tidak percayanya.
"Tenangkan dirimu dan minumlah sedikit." Kata Marcel sambil memberikan sekaleng bir kepada Ian. Tentunya, pria itu tidak akan meminumnya saat ini. Minum tidak akan meredakan amarahnya. Satu-satuny hal yang dapat menenangkannya sekarang adalah menampar wajah Marcel
"Aku berhasil mencari alamat rumahmu di Las Vegas, dan aku mengamatimu seharian kemarin, ruapanya kamu punya saingan bernama Hexston. Jesus Christ... anak itu benar-benar sangat keren. Dia bisa membuat harga dirimu jatuh. Setelah itu, kamu disuruh tidur di rumah! Pembunuh semcam dirimu, menurut kepada kekasihnya. Bung! Kamu benar-benar banyak berubah." Kata Marel yang menertawai saudaranya itu.
"Kau menguntitku seharian?! Aku tak percaya kau melakukan ini padaku!" Balas Ian kesal.
"Aku tak percaya Ian sudah tidak ada harga dirinya karena Hexston." Kata Marcel sambil tertawa terbahak-bahak.
Marcel terus meledeknya, membuat ian semakin kesal padanya. "Dari raja kegelapan. Menjadi ibu rumah tangga? Sekalian kau tusuk saja jantung adikmu dengan kayu."
"Diam! Aku tak butuh komentarmu. Tutup mulutmu kalau kamu tidak mau kucoret dari daftar adikku?" Ketus Ian
Marcel langsung membungkam mulutnya dan tersenyum paksa sambil mengedipkan kedua matanya berkali kali.
"Bagaimana aku bisa tidak mengetahui kamu sedang menguntitku?" Tanya Ian
"Aku mengamatimu dengan perangkat yang aku retas. Lalu, semenjak kamu punyak anak, kamu jadi sering kelelahan, dan tidak focus, jadi aku bisa diam-diam masuk ke dalam bagian belakang mobilmu."
"Kapan itu terjadi?" Tanya Ian kesal
"Saat kamu tiba ke perusahaan Severus, dan saat kamu keluar dari mobilmu... aku diam-diam masuk ke dalam mobilmu. Lalu, aku memasukkan gas tersebut, semacam gas bius dengan dosis tinggi sehingga melemahkan semua indramu. Kamu sering memakai pendingin mobil, jadi tentunya, gas itu tercampur dengan udara pendingin di mobilmu. Setelah itu, aku menunggu saat yang tepat untuk keluar dan memberimu dosis lebih banyak." Jelas Marcel sambil menatap wajah Ian yang berkedut karena kesal. Ian benar-benar ingin memarahinya dan meneriakinya sekarang, tetapi dia lebih memilih untuk meremas kaleng bir yang ada di tangannya sampai penyok. Dia sudah tidak peduli kalau minumannya itu tumpah, mengotori mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Project X
Sci-fiDi dalam markas-markas tersembunyi, manusia yang tinggal di laboratorium sejak bayi menjadi subjek bahan percobaan untuk membangun era baru, manusia yang lebih kuat. Untuk menjadi kuat dan mendapat kekuatannya, mereka harus menjalani berbagai pender...