Part 49

20 51 0
                                    

Sudah beberapa hari berlalu, karena dia ingin mencari suasana baru. Jadi dia terus menetap di apartemen kuno milik ayahnya itu. Yang jelas, ayahnya terlihat sudah lama menempatinya. Terlebih lagi karena ayahnya lebih sering menempati mansion kelompoknya daripada apartemen tempat dia bersembunyi. Lokasi apartemen ini memang sedikit terpencil dari gedung bangunan kota itu. Jadi, lumayan cocok bagi Ian yang benci tempat ramai.

Ditambah lagi, beberapa hari ini... Athena terus mengajaknya pergi ke luar untuk pergi mengambil hiburan di kota New York. Sebenarnya, Ian bukan tipe orang itu. Dia bukan tipe orang yang suka pergi ke disneyland atau taman hiburan. Tempat-tempat itu terlalu bising baginya. Sebenarnya dia lebih suka berada di tengah hutan menikmati ketenangan dan alam. Dia juga suka berada di dalam rumah dan tidur sepanjang hari sebagai hadiah atas tekanan dan kerja kerasnya pada dirinya selama ini hingga memperoleh apa yang ingin dia capai. Dulu dia jarang sekali tidur. Dan sekarang... dia sangat senang menikmati kedamaiannya kalau bukan saja ada gadis pengganggu yang gemar sekali merusak ketenangannya.

Meski mengesalkan baginya, tapi menurutnya itu sepadan saat melihatnya bahagia. Tentunya, Ian mendengarkan saran ayahnya. Jali ini dia akan melakukan apapun untuknya dan mencoba untuk lebih bersabar. Menjaga temperamennya. Dia tidak ingin dianggap monster.

Sementara itu, Gerald masih saja bercengkrama bersama teman lamanya di sebuah apartemen luas di New York. Dia duduk bersantai di sofa. Dan di belakangnya, ada jendela apartemen dengan pemandangan gedung kota yang indah.

"Hei, Gerald!"

"Apa?" Tanya Gerald

"Sejak kapan adikmu bertumbuh jadi cantik? Apa itu sungguh adikmu?" Tanya temannya meledeknya.

"Tentu saja dia adikku! Tidak mungkin aku memungut anak orang di jalanan! Wajah kami lumayan mirip. Hanya saja aku memiliki mata biru sedangkan mata adikku cokelat." Balas Gerald

"Adikmu sangat cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Adikmu sangat cantik. Apa aku boleh berkencan dengannya?"

"Ya, tentu saja. Boleh-boleh saja. Tapi kalau kamu mati tercabik-cabik oleh Ian Rodriguez... jangan salahkan aku." Jawab Gerald menunjuk temannya sambil tertawa.

" Jawab Gerald menunjuk temannya sambil tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Project XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang