Part 2

111 70 6
                                    

"Apa kau sudah menemukannya?"

"Sabarlah Aaron Chalmers! Dia melarikan diri." Kata Ian lewat ponselnya saat menemukan ponsel yang pernah Ia berikan kepada Edmund tergeletak di dekat semak-semak.

"Bagaimana bisa? Bukannya tadi dia memintamu untuk menjemputnya?"

"Tenanglah, dia tidak jauh dari sini. Mungkin, dia berubah pikiran karena kepribadian gandanya." Jawab Ian sambil berjalan mencari Edmund dari indra penciumannya.

Tak lama kemudian, Ian memasuki sebuah toko yang sudah ditinggalkan, di dalam ruangan itu penuh dengan bola-bola lampu yang menggantung di atas, dan ada beberapa mainan pajangan yang diletakkan di rak.

"Seperti dugaanku, kau berada tak jauh dari sini." Kata Ian sambil mengambil salah satu bola lampu dari atas yang langsung menyala, saat jari-jari disertai kukunya yang tajam saat menyentuh bola lampu tersebut.

"Bagaimana kau bisa menemukanku?" Tanya Edmund dengan ekspresi wajah terkejut dan sedikit takut secara bersamaan, tapi dia mencobanya menyembunyikannya sambil menatap Ian.

"Apa kau lupa aku bisa mencium baumu dan melacaknya?" Balas Ian sambil menghidupkan semua lampu yang berada disana dengan kekuatannya.

"Kau ingin membawaku kembali ke laboratorium. Aku tahu siapa itu Aaron Chalmers." Kata Edmund

Edmund langsung mencoba mengendalikan pikiran Ian sehingga membuat Ian mengerang kesakitan, rasa sakit yang sangat terasa di kepalanya, karena mencoba untuk melawan kendali pikiran tersebut. Agar dia tidak berada di dalam kendali Edmund. Di saat itulah, Edmund menggunakan kesempatannya untuk langsung berlari keluar.

Ian yang sudah tidak lagi mengerang kesakitan memegangi kepalanya seperti tadi, Ia langsung berlari dan melompat keluar dari dalam tempat tersebut menuju ke depan Edmund.

"Kau pengkhianat para mutant."

"Kamu membuatnya semakin sulit saja. Aku sudah berkali-kali berurusan dengan para pengendali pikiran, ini bukan yang pertama kalinya, tapi itu menyebalkan." Kata Ian yang sudah berada di depannya.

Ketika Edmund baru saja mau mengendalikan fikiran Ian lagi, Ian langsung mendorong Edmund sampai menghantam dinding hitam di belakangnya. Setelah itu, Ian langsung mencekiknya.

"Dengar nak! Aku hidup lebih lama dari yang kau kira! Kau pikir kau bisa mengendalikan pikiranku dengan kekuatanmu? Jangan membuat kesabaranku habis!" Kata Ian sambil mencekik Edmund sampai ke atas hanya dengan menggunakan tangan kanannya.

"Aku memang bekerja sama dengan satu ilmuan saja. Tapi, itu untuk kesejahteraan mutant lainnya. Aku menghentikan beberapa penyerangan manusia terhadap mutant. Ilmuan itu adalah orang yang membantuku selama ini. Dialah orang yang memberikanku informasi tempat tinggal ibumu. Dia juga memberiku informasi-informasi yang hanya diketahui ilmuan-ilmuan saja. Dia juga membantu para mutant lain secara tidak langsung. Dia juga menjadikanku lebih kuat dengan melakukan percobaan mutasi kekuatan baru padaku. Jadi, jangan keras kepala, dan ikuti saja aku kalau mau selamat. Kau tidak akan selamat di luar sana, tanpa aku..." Kata Ian yang tiba-tiba berhenti bicara dan menoleh ke sampingnya, saat Ia mendengar sirine dari mobil polisi.

Ian pun langsung melepaskan cekikannya dan menggendong Edmund masuk ke dalam mobil hitamnya dan langsung melaju pergi.

"Aku bukan orang yang lembut, kalau kau memancing emosiku seperti tadi."

"Aku kira kau bekerja sama dengan Aaron untuk membawaku kembali ke laboratorium untuk disiksa."

"Aku memang akan membawamu ke laboratorium. Tapi laboratorium ini hanya kita yang tahu. Laboratorium itu dirahasiakan dari ilmuan dan manusia lainnya. Laboratorium itu adalah tempat kami banyak melakukan percobaan, untuk memperkuat diriku." Kata Ian

Project XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang