Ian baru saja ingin menancapkan cakarnya untuk mencabik tenggorakannya, tapi ketika dia melihat dirinya sendiri, di pantulan puing-puing besi. Dia merasa ini tidak benar. Dia juga sekilas melirik Domhnall Byron yang sudah naik ke helicopter, mengharapkan Ian membunuh Edmund agar para manusia merasakan kengeriannya, merasakan ketakutan pada mutan lagi. Merusak perdamaian yang masih saja dalam proses. Tapi, jika dia tidak membunuhnya. Edmund yang memiliki dendam kesumat padanya, akan terus menerornya, dan bisa-bisa melukai keluarganya.
"Kau seharusnya malu pada dirimu. Aku memungutmu dari sana. Aku menyelamatkanmu saat umurmu 13 tahun. Jika aku tidak mengajakmu bekerja sama dalam Proyek X dan bekerja sama dengan Aaron saat pertama kali aku menemukanmu, aku jamin nasibmu tidak akan seperti sekarang. Nasibmu akan lebih buruk jika di tangan mereka. Dalam skala terburuk, kamu akan mati diburu oleh yang lain dalam beberapa bulan jika aku tidak mengajarimu caranya bertahan hidup dan melatih kekuatanmu agar berkembang!" Ketus Ian
Pemuda itu masih mengharapkan sesuatu kepada sorot mata Ian yang menyiratkan kemarahan. Edmund mencegkram tubuhnya ketika dia mengangkat cakarnya, bersiap untuk membunuhnya. "Apa yang kau tunggu? Akhiri saja nyawaku! Lakukan!" Teriak Edmund dengan wajah yang dipenuhi luka.
Tetapi Ian pun segera merubah cakarnya kembali menjadi kuku manusia biasa, dan mendorong Edmund untuk menjauh darinya.
"Tidak. Aku tidak akan membunuhmu. Ini tidak sepadan. Kamu berhak mendapatkan kesempatan ketiga. Banyak hal yang mengubahku. Aku bukan binatang liar itu lagi. Aku mencoba untuk bersabar. Setiap harinya adalah ujian bagiku dengan gangguan puteraku dan terutama keluarga serta temanku."
"Aku bisa dengan mudah membunuhmu saat di kota Centurion. Tapi aku tak melakukannya. Aku percaya kamu suatu hari akan tumbuh menjadi lebih baik. Memperbaiki kesalahanmu. Dulu aku percaya kalau kamu adalah anak baik. Tapi kamu tak melakukannya. Aku tak pernah mengambil nyawamu karena kamu masih berarti bagi seseorang yang kamu hianati selama ini. Meskipun aku sangat cemburu karena dia selalu memiliki tempat sempit khusus di hatinya, tapi aku harus mengerti bahwa kamu adalah sahabat pertamanya selain kakaknya sendiri. Kamu mengecewakanku. Kamu menyia-nyiakan kesempatan itu, dengan dendam kusumat yang tidak bisa kamu hilangkan. Kamu bertambah parah. Kamu berhasil dikelabui oleh pikiranmu sendiri bahkan Domhnall Byron pun juga. Sehingga mereka yang tak bersalah padamu akan mendapatkan musibah juga olehmu."
"Sepertinya, aku selalu menjadi menjadi penjahat sebenarnya selama ini." Kata Edmund
"Tidak. Menurutku, penjahat sebenarnya adalah Domhnall Byron. Dia menghasut banyak anak sesat agar dia tumbuh menjadi lebih parah. Kamu bukan penjahat. Apa kamu tidak menyimak tentang apa yang dikatakan Athena padamu saat kamu menghancurkan kota Centurion dan membunuh orang tak bersalah? Dia orang pertama yang sudi memaafkanmu atas apa yang telah kamu perbuat. Kamu seharusnya berterimakasih pada sahabat yang kamu tusuk dari belakang itu. Apa kamu tidak sadar bahwa selama ini tindakanmu itu sangat menyakitinya?"
"Aku harap, dengan kesempatan ketiga ini... kamu akan menjadi lebih baik." Kata Ian sambil berjalan pergi menelantarkan Edmund yang terbaring di tanah.
DOR! DOR! DOR! DOR! DOR! DOR!
Peluru ditembakkan tepat ke jantung Ian dari belakang selama beberapa kali. Mata Ian langsung membelalak, dia terkejut ketika Byron menembaknya. Sudah terlambat bagi dia untuk mengelak. Tapi Ian semakin terkejut ketika pelurunya langsung bergerak ke arah lain dan mengenai dada Edmund. Ian tak mampu menyelamatkan orang yang telah menyelamatkannya. Dia tak bisa memutar kembali waktu untuk menghentikan hal itu. Ian juga tahu bahwa Edmund sudah memakai sisa kekuatannya untuk menyelamatkannya sampai dia tak bisa menyelamatkan dirinya sendiri, pasti berat untuk menangkis peluru yang bergerak cepat dengan kondisi seperti itu.

KAMU SEDANG MEMBACA
Project X
Fiksi IlmiahDi dalam markas-markas tersembunyi, manusia yang tinggal di laboratorium sejak bayi menjadi subjek bahan percobaan untuk membangun era baru, manusia yang lebih kuat. Untuk menjadi kuat dan mendapat kekuatannya, mereka harus menjalani berbagai pender...