Elijah's POV
Pagi ini sangat bagus, aku berbaring di tempat tidur mendengarkan musik, dan membiarkan matahari terbit melalui tirai, disertai suara kicauan burung. Akhirnya, aku memutuskan untuk bangun dari tempat tidur.
Kakiku menyentuh lantai kayu yang dingin di kamarku dan aku berjalan ke kamar mandi setelah aku melakukan urusanku, aku menyisir rambutku, mencuci muka, dan turun untuk sarapan.
Setelah sarapan, aku punya ide, ide yang sudah lama tidak aku lakukan, jadi aku memakai kaus hitam yang tidak mewah dan celana pendek.
Aku tiba di rumah sekitar satu jam yang lalu dan aku baru saja selesai membuat makan malam ketika notifikasi ponselku berbunyi.
Unknown: Merindukanku anak sial?
Elijah: Rodrick...
Unknown: Tidak. Aku menyuruhmu untuk menjaga sekitarmu.
Elijah: Ya, aku sudah melakukannya, dan semuanya aman.
Unknown: Yakin tentang itu?
Aku meletakkan ponselku dengan ketakutan, aku mengangkatnya lagi dan mengirim pesan kepada Athena.
Elijah: Hei! Dimana kamu? Aku ingin mengajakmu keluar bersama Edmund.
Setelah itu, aku menunggu sekitar 15 menit sebelum benar-benar menjadi takut tentang apa yang Rodrick bicarakan, kalau memang Rodrick yang mengambil Edmund. Aku memakai sepatuku dan berlari ke arah Edmund yang baru saja akan berangkat ke sekolah.
"Ed! Aku butuh bantuanmu!" Aku berteriak dan berjalan di bar.
"Hei! Ada apa? Apa kamu perlu butuh bantuan?" Tanya Edmund yang langsung berjalan keluar bersama Elijah.
Aku tidak tahu mengapa aku datang ke Edmund, tapi aku pikir dia bisa membantuku. Aku pun memberikan ponselku kepada Edmund, dan dia membaca pesan teksnya.
"Astaga... sial. Sepertinya itu memang dia." Hanya itu yang dia katakan sambil mengembalikan ponselku.
"Jadi bagaimana kita tahu kalau dia aman, dia tidak membalas pesanku..."
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanyaku
"Kita menunggu saja sebentar lagi." Kata Edmund sambil menatap sahabatnya.
"Pantas saja kemarin dia tidak datang ke rumah. Kukira dia sedang berada di ruamhnya. Tetapi saat kita periksa dia tidak ada disana."
"Coba kita periksa di rumah Aaron?" Tawar Elijah
Mereka pun akhirnya berjalan ke rumah Aaron, dan sampai ke pintu utamanya, Edmund menekan bel, dan menunggu seseorang membukakan pintu.
"Aku harap dia ada disini." Gumam Edmund
Tapi setelah beberapa menit menunggu, tidak ada yang datang untuk membukakan pintu.
"Oh sial... aku lupa membaca pesan dari Aaron. Dia mengirimkan pesan kepadaku tadi. Isinya dia belum pulang dari New York hari ini." Kata Elijah sambil menatap layar ponselnya.
"Apa kau bercanda?! Kita sudah membuang-buang waktu kita, dan berdiri disini seperti orang bodoh lebih dari 15 menit!" Kata Edmund sambil menatap sahabatnya dengan tatapan kesal mengatakan, 'kau-pasti-bercanda.'
"Ayolah. Kurasa Aaron tak akan keberatan kalau kita meminjamkan mobilnya sebentar." Kata Edmund sambil berjalan ke arah mobil hitam milik Aaron yang terparkir di depan halamannya.
"Dia memperbolehkanmu meminjamnya?" Tanya elijah
"Sebelum pergi, dia memberiku kunci mobil cadangannya untuk berjaga-jaga jika kami butuh seseuatu yang darurat." Jawab Edmund sambil menatap ke arah mobil, tapi pikirannya dipenuhi dengan kekhawatiran akan sahabatnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Project X
Science FictionDi dalam markas-markas tersembunyi, manusia yang tinggal di laboratorium sejak bayi menjadi subjek bahan percobaan untuk membangun era baru, manusia yang lebih kuat. Untuk menjadi kuat dan mendapat kekuatannya, mereka harus menjalani berbagai pender...