Part 22

46 54 0
                                    

Flash On

Seperti biasa, di setiap pagi, Gerald tak pernah melewatkan bus angkutan umum untuk menuju kesekolahnya. Dan, bulan ini cuaca di kota itu selalu dingin. Jadi, dia selalu membawa, dan memakai jaket tambahan. Dia juga selalu memakai beanie ataupun topinya kemana-mana. Dan, seperti rutinitas paginya saat dia sedang berada di dalam bus. Gerald selalu memakai headphone lama yang dia temukan di kota itu. Orangtuanya biasa menyebutnya rongsokan. Tapi, bagi Gerald. Benda itu berarti baginya, karena mungkin sudah jarang ada yang menggunakan headphone model lama. Kota yang mereka tinggali, terlaku ketinggalan jaman. Semua rongsokan kuni bisa didapatkan di kota itu. Ekonomi di tempat tersebut bisa dibilang sangat sulit. Hampir tidak ada robot, tidak ada bangunan-bangunan tinggi kota yang modern, jarang ada alat-alat canggih, kereta yang melaju dari atas, dan melewati setiap bangunan di kota. Hanya ada bangunan biasa, bangunan tua, usang, dan tertinggalkan. Semua orang bertahan hidup dengan caranya masing-masing disana. Gerald benci kota itu. Dia ingin segera enyah, dan pergi darisana. Tapi, dia terjebak di kota itu. Seakan-akan kota ini selalu memiliki ribuan alasan lain untuk menahannya agar tidak bisa kabur. Jadi, Gerald hanya bisa bermimpi kalau akan ada nasib baik yang membuatnya kaya ataupun menawarkan pekerjaan di luar kota.

Sambil mendengarkan musiknya, Gerald menatap ke arah jendela kaca bus, dan seperti biasa melihat orang-orang sedang berkelahi untuk berebut makanan. Mencuri barang-barang elektronik, dan robot usang. Gerald sudah tidak kaget karena kotanya yang miskin itu tidak bisa diatur, dan tidak bisa dihindarkan dari kriminalitas. Gerald tentunya sudah dengar istilah mutan sejak lama. Tapi, kebanyakan yang tinggal disini adalah orang biasa, dalam arti kata lain, adalah manusia. Keberadaan mutan, sangat jarang disana. Hampir tidak pernah ada.

Kota ini, bisa dibilang adalah kota pembuangan sampah. Kota ini, adalah tempat orang-orang kaya membuang hal-hal yang berharga bagi rakyat di kota itu. Misalnya, sebuah robot yang mengalami malfungsi, dan dibuang kesana. Orang-orang disini selalu memungut apapun dari orang-orang kaya yang sudah tidak membutuhkannya, dan mencoba memperbaikinya lagi.

Tidak ada orang kaya yang tinggal disini, karena jika mereka benar'benar kaya, mereka tidak akan tinggal disini. Kebanyakan orang-orang kaya itu, singgah kesini untuk berbisnis illegal, dan makin memeras uang rakyat miskin disini. Kebanyakan orang-orang kaya itu tidak bisa dipercaya, dan menipu. Tapi, orang-orang disini selalu dapat dibodohi, karena harapan dan kespetasi yang mereka miliki. Mereka tidak ingin hidup susah, jadi ketika mereka menawarkan sesuatu dengan harga yang besar, mereka pasti akan mengambilnya. Termasuk dirinya.

Banyak orang hilang, dan banyak orang mati karena itu. Tapi, mereka tak peduli. Mereka masih percaya kalau suatu hari akan ada harapan.

Tak lama kemudian, kedua mata Gerald sedikit membelalak, ketika dia melihat beberapa robot militer sedang menembaki beberapa orang disana. Tidak mungkin robot militer itu bergerak sendiri tanpa ada pemimpin yang mengawasi mereka. Benar seperti dugaannya, robot-robot militer itu dipimpin oleh seseorang. Gerald menduga pemuda berpakaian serba hitam, tinggi, lumayan kekar, dan menyeramkan. Gerald semakin terkejut ketika pemuda itu tertawa dari kejauhan, dan menampakkan taringnya, serta mengeluarkan cakarnya yang panjang untuk mencabik-cabik beberapa orang terang-terangan di hadapan rakyat yang sedang berkumpul ketakutan, ngeri melihatnya, termasuk Gerald.

Bus tersebut menghentikan lajunya sejenak pada orang-orang yang mulai kabur panik, Gerald dapat mendengar teriakan orang-orang itu dari dalam bus. Dia juga dapat mendengar suara tembakan dari robot-robot tersebut. Gerald melihat sosok menyeramkan itu yang jaraknya lumayan dekat dengannya. Sosok itu mulai marah, dan dia mengangkat salah satu mobil, dan melemparkannya hingga menimpa beberapa orang. Dia memanjat ke atas gedung dengan gesit menggunakan cakarnya, dan melempar orang keluar dari gedung itu.

Project XTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang