~melawan restu~
Indah semua cerita
Yang t'lah terlewati dalam satu cinta
Kita yang pernah bermimpi
Jalani semua, hanya ada kita
Namun ternyata pada akhirnya
Tak mungkin bisa kupaksa
Restunya tak berpihak
Pada kita
Mungkinkah aku meminta
Kisah kita selamanya?
Tak terlintas dalam benakku
Bila hariku tanpamu
S'gala cara t'lah kucoba
Pertahankan cinta kita
S'lalu kutitipkan dalam doaku
Tapi ku tak mampu melawan restu
Namun ternyata pada akhirnya
Tak mungkin bisa kupaksa
Restunya tak berpihak
Pada kita
Mungkinkah aku meminta
Kisah kita selamanya?
Tak terlintas dalam benakku
Bila hariku tanpamu
S'gala cara t'lah kucoba
Pertahankan cinta kita
S'lalu kutitipkan dalam doaku
Tapi ku tak mampu melawan restu
Ho-ho-oh, ho-oh-oh
Mungkinkah aku meminta
Kisah kita selamanya?
Tak terlintas dalam benakku
Bila hariku tanpamu
S'gala cara t'lah kucoba
Pertahankan cinta kita
S'lalu kutitipkan dalam doaku
Tapi ku tak mampu melawan restu1. BERUBAH
Geisha membuka matanya perlahan, pancaran sinar matahari menghujam indra penglihatan nya membuat aktivitasnya di alam bawah sadar terganggu. Wanita yang terbalut selimut itu pun mengerjapkan matanya beberapa kali, lalu tangannya meraih sebuah ponsel yang berada di atas nakas dengan perlahan. Geisha menghidupkan layar ponselnya, waktu pukul 05.45 terpampang jelas di sana. Ternyata hari sudah pagi, dan Geisha lupa menyetel alarm pada jam Walker nya. Untung saja hari ini adalah hari Minggu, jadi Geisha tidak ada jadwal untuk pergi ke kampus karena hari libur.
Geisha mengembalikan ponsel mahalnya ketempat semula, kemudian menyibakkan selimut tebal dari tubuhnya. Wanita itu memposisikan dirinya untuk duduk dan tetap berada diatas ranjangnya, mengumpulkan nyawanya. Dia mengucek matanya dengan kedua tangan, lalu melihat kekanan dan ke kiri. Kamar bernuansa putih itu terlihat rapi, namun sayangnya Geisha tidak mendapatkan sang suami di ruangan itu. Padahal Geisha berharap bahwa suaminya berada di sana, menemani tidurnya seperti biasanya. Namun sayangnya, ternyata sang suami sama sekali belum menampakan batang hidungnya.
Geisha menghela nafasnya berat, memikirkan Regan a.k.a suaminya. Semalam Wanita itu sampai bergadang menunggu kepulangan suaminya, berharap sang suami akan pulang dan menunggunya sampai ketiduran. Tak di sangka, sampai sekarang pun orang yang dia tunggu malah belum juga datang menghampirinya.
Geisha bergegas keluar kamar, berlari menuruni anak tangga rumahnya. Berniat untuk mengecek ruangan di rumahnya, siapa tahu Regan sudah pulang tapi tidak naik ke atas dan malah tertidur di bawah. Sampai di lantai bawah, Geisha tidak melihat adanya tanda-tanda orang lain selain dirinya berada di dalam rumah. Walau demikian, Geisha tidak gentar, dia pun berjalan menyusuri seluk beluk rumahnya, mengecek satu persatu ruangan di sana. Bahkan Geisha memeriksa sampai ke dapur, dan sayang sekali dia tidak menemukan suaminya.
Geisha terduduk lemas di kursi dapur, tangannya bersangga diatas meja makan dengan pandangan satu menatap kosong kedepan. Tidak ada siapapun selain dirinya di rumah, karena memang rumah itu hanya berisi Geisha dan Regan tanpa adanya pembantu atau semacamnya.
"Kamu di mana sih Gan?" Tanya Geisha pada dirinya sendiri. Demi apapun, dia tidak tahu keberadaan suaminya. Semalam saja Geisha sudah menelpon beberapa kali, namun panggilan nya tidak ada yang di jawab satu pun dari sekian banyak telponan nya.
Geisha merongoh saku piyamanya, mencari benda penting di sana. Namun sayangnya, sesuatu yang di cari pun tidak ada. Geisha menepuk jidatnya, lupa bahwa ponsel kesayangan nya tidak sempat dia ambil dari atas nakas saat keluar. Geisha berniat menghubungi Regan, menanyakan kabar beserta keberadaan sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
Memory While Sleeping (end)
Teen Fiction"Kamu berubah Gan, kamu bukan Regan yang aku kenal," Kata Geisha kepada suaminya. "Gue gak berubah Gei. Kalau pun gue berubah, Lo orang yang udah ngerubah gue," Balas Regan menohok hati istrinya. Cerita ini mengisahkan sepasang suami istri yang sed...