#45

245 25 4
                                    

Happy reading...

"Terima kasih saya ucapkan untuk bapak negara yang sudah memberikan makanan kepada kami semua," ucap Rendi sambil menangkupkan tangannya.

Dian yang melihatnya hanya tersenyum.

"Makasiih ya Di," ucap Faisal.

"Yoi," balas Dian.

"Baru kali ini kita diundang ke rumah lo Di," ucap Aldi.

"Haha sorry. Baru sadar kalau kalian enggak pernah main ke rumah gue," jawab Dian.

"Oke enggak apa-apa Dimas. Yang penting first time kesini amat sangat mengenyangkan. Kapan-kapan kita kesini lagi ya," sahut Rizky sambil menepuk pundak Dian.

"Btw Di, cewek tadi kalau lo enggak mau, kenalin ke gue ya," ucap Reno.

"Enggak usah ngarep. Buaya kek lo enggak pantes buat dia, " balas Dian.

"Dapet dia, gue berhenti dari ternak cewek Di. Asli suwer, " kata Reno sambil mengangkat tangannya yang membentuk 2 jari 'V'.

"Halah basi lo anjir. Buaya kek lo kebanyakan ngadalin, " sarkas Rendi.

"Diem lo kadal, " ucap Reno sambil mengangkat tangannya seakan-akan ingin memukul Rendi jika semisal Rendi tidak diam menutup mulutnya.

"Udah diam ih kalian berdua, " lerai Faisal.

"Sekali lagi makasih ya Di. Kalau butuh bantuan atau masukan, bilang aja. Meskipun kelihatannya sengklek kek gini, otaknya masih berguna kok. Hehe, " lanjutnya.

"Iya Sal. Hati-hati ya kalian semua, " balas Dian.

"Pulang ya Di, "

"Pulang dulu Di, "

Pamit mereka semua.

***

"Dimas, mama mau ngobrol sebentar, " ajak Tian ketika melihat Dian sudah memasuki rumah selepas mengantar teman-temannya.

"Ngobrol apa Ma? " tanya Dian.

"Tadi teman-temanmu? " tanya Tian memulai pembicaraan.

"Iya Ma, " jawab Dian.

"Yang perempuan juga? " tanya Tian.

"Sama. Teman semua, " jawab Dian.

"Oh oke. Syukurlah. Bagaimana kabarmu selama ini? " tanya Tian mengalihkan pembicaraan.

"Baik ma, " jawab Dian.

"Semua baik? " tanya Tian lagi.

"Iya Ma, semua baik, " jawab Dian.

"Berapa lama kamu disini? " tanya Tian.

"Kurang tahu. Masih nunggu perintah Ma, " jawab Dian.

"Ya sudah kalau semua baik-baik saja. Kamu bosen-bosenin tinggal disini. Mama mau beres-beres dapur dulu, " pamit Tian.

"Iya Ma, " balas Dian.

"Oiya Dimas satu lagi, jangan lupa pulang ya nak. Disini juga rumahmu, " ucap Tian sebelum benar-benar meninggalkan anaknya.

Dian menjawabnya sambil tersenyum untuk tidak membuat mamanya khawatir, "Iya Ma, Dimas janji bakal pulang ke rumah ini. Gantian ya Ma."

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang