Dian terbangun dari tidurnya. Lantas mengingat kembali mimpi yang sempat hadir dalam tidurnya. Iqbal yang mengikuti dekat dengan Uswa. Iqbal yang pernah membuat senyum timbul di wajah Uswa. Dian mencari-cari stiker yang dimaksud dalam mimpi tersebut.
NIKKAPALA
WALL CLIMBING
COMPETITION
Dian menemukanya di lemari pakaian. Selama ini dia hanya mengira itu hanya stiker biasa karena ya memang dari tampilannya saja sudah lusuh. Dian mengamati stikernya. Memang benar-benar Iqbal pernah mengikuti wall climbing dan memang pecahan-pecahan pernah ada dalam kisah nyata.
***
"Dian kemari makan." Teriak Ibu dari bawah menyuruh Dian makan.
"Iya Bu sebentar." Jawab Dian.
Dian segera turun kebawah untuk makan malam. Sudah ada 2 adiknya Ayah dan juga Ibu.
Kebiasaan mereka adalah makan dalam diam. Bahkan dentingan sendok dan garpu diusahakan tidak bersuara. Semua hening sampai mereka selesai makan. Setelah makan barulah family time.
Setelah makan mereka berkumpul di depan tv dengan handphone di matikan. Tidak ada yang boleh memainkan handphone. Terjadi setiap hari minimal 30 menit. Mereka berbincang apapun.
"Jadi kapan balik tugas Ian?" tanya Ibu.
"Kurang tahu Bu. Mungkin ga akan lama karena ini cutinya dah lama." jawab Dian.
"Mas ga kesana?" tanya Febi.
"Kan cuti ini kesini. Ntar kalau dah cuti lagi baru kesana." Jawab Dian.
"Kalau balik lagi bawa oleh-oleh ya mas." ucap April.
"Mas kerja bukan jalan-jalan. Gimana sih kamu." Jawab Febi.
"Bilang aja kamu iri mbak gara-gara ga dibeliin oleh-oleh." sahut April.
"Dih bocah."
"Ayahh mbak jahat."
"Febi.." tegur Ayah.
"Maaf dek."
"Kalau tiba-tiba di tugasin jangan sedih ya." Ucap Dian.
"Iya Dian. Sudah ga sekali dua kali kami ditinggal mendadak sama kamu." ucap ayah.
Mereka berbicara banyak hal. Tentang pekerjaan ayah, masalah keuaangan ibu, mau kemana si Febi dan april yang kesusahan soal menghitung. Dian kadang merindukan saat-saat yang seperti ini. Meski tetap, cintanya kedapa Indonesia lebih besar.
Percakapan selesai. Kali ini terserah mau stay untuk lanjut berbincang atau pergi untuk melanjutkan kegiatan yang sempat tertunda. Tentu saja Dian memilih beranjak, selain karena ada hal yang harus diselidiki, Dian juga berniat untuk menanyakan kapan lagi dia akan mendapatkan tugas.
Dian bergegas ke kamar dan segera mengontak temannya yang bisa mencari seseorang. Saat misi pencarian, tiba-tiba Dian mendapatkan pesan bahwa besok dia ditugaskan kembali. Kali ini bukan di pedalaman karena tugas Dian hanya membantu. Justru karena bukan pedalaman, Dian akan ditugaskan cukup lama. 2 tahun. Mungkin bisa balik, tapi hanya sebentar 3 bulan sekali dalam seminggu. Terus balik lagi.
Dian mendapatkan tugas ke Semarang, Jawa Tengah.
Sambil mempersiapkan segala sesuatnya, Dian berniat memberitahu keluarganya besok pagi. Karena ini sudah mulai larut malam. Dan jika di pikir-pikir, Semarang dengan Yogyakarta sangatlah dekat. Ya setidaknya daerahnya setetanggaan. Dian berniat mencarinya dan berharap bisa enemukannya jika dia kembali ke Yogyakarta.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...