Uswa berjalan keluar sekolah dan segera mengendarai sepeda motornya. Dia tidak ingin pulang, pun dia juga tidak ingin lama-lama di sekolah setelah kejadian itu.
Emak
dmn? aku di sby
krja nih. sjk kpn di sby?
kmrn. mau ktmu nih, ku samperin ya?
sini-sini. ntr ku sharloc tempatnya
ok
Uswa segera berangkat setelah mengetahui lokasi yang dikirimkan emak. Emak adalah teman SMP. Nama aslinya adalah Lisa. Dipanggil Emak karena dia yang paling tua di kelasnya, serta bisa menjadi emak untuk para anak-anaknya di sekolah.
Setelah sampai di tujuan karena juga bertepatan dengan jam makan siang, maka Uswa langsung menuju kantin yang kebetulan Lisa sedang makan.
"Hai Mak." Sapa Uswa.
"Oh hai. Sudah sampai ternyata. Gmn? Nyasar? Setelah beberapa bulan tinggal di kota orang." Balas Lisa.
"Iya si dikit tapi langsung bener." Jelas Uswa.
"Eh mau minum apa?" Tanya Lisa.
"Air putih." Jawab Uswa.
"Makan gamau?" Tanya Lisa.
"Sudah kenyang tadi sudah makan." Jelas Uswa.
"Oke tunggu bentar." Balas Lisa.Lisa pergi untuk membeli air mineral dan segera kembali karena kebetulan antriannya tidak panjang.
"Jadi ngapain kesini?" Tanya Lisa bercanda.
"Sejak kapan pulang ke rumah ditanyain?" Tanya balik Uswa.
"Engga gitu maksudku. Kegiatan apa aja yang sudah kamu lakuin disini?" Tanya Lisa.
"Ga banyak. Pulang sampai di rumah tidur habis itu makan habis itu keluar. Terus jam kosong, yasudah sekalian mau ketemu kamu." Jawab Uswa.
"Dari rumah langsung kesini atau emang kebetulan kamu lagi diluar?" Tanya Lisa.
"Kebetulan diluar hehe." Jawab Uswa.
"Dari mana emang?" Tanya Lisa.
"SMP." Jawab Uswa.
"Ngapain?" Tanya Lisa.
"Just remembering." Jawab Uswa.
"Who? Iqbal?" Tanya Lisa.
"Iya. Tadi ketemu sama temannya Iqbal." Jawab Uswa.
"Terus gimana?" Tanya Lisa
"Ada kejadian aneh. Nanti deh aku ceritakan kalau sudah jelas." Jawab Uswa.
"Cerita dasarnya?" Tanya Lisa.
"Aku kenal orang namanya Dian. Ternyata dia satu sekolah sama kita. Terus ketemu temannya iqbal. Malah kata mereka bilang 'ini bukannya cewek yang waktu SMP Bal?'
Kan aneh gitu orang itu Dian bukan Iqbal." Jelas Uswa.
"Mereka sama emang?" Tanya Lisa.
"Sama sih tapi beda." Jawab Uswa.
"Kembar?" Tanya Lisa.
"Kembar beda bapak sama ibu." Jawab Uswa.
Mereka tertawa sejenak dengan jawaban Uswa barusan.
"Bisa aja kamu." Ucap Lisa.
"So, after this apa yang kamu lakukan?" Tanya Uswa.
"Solob kerja holiday sama kamu. Mau?" Tanya Lisa.
"Gila. Gak ah, yang bener aja. Kamu sudah kerja, sudah dewasa berhenti main-main." Jawab Uswa.
"Udah ayo kerjaanku sudah capai target kok hari ini. Jadi biar yang lain juga dapat rezeki. Bagi-bagi gak ada salahnya kok." Jelas Lisa.
"Iya Mak iya. Kuy lah gas." Ucap Uswa.Mereka pun menyudahi sesi makan-makan. Lebih tepatnya hanya Lisa yang makan. Beranjak dari tempatnya. Lisa menghampiri seseorang untuk izin pulang duluan dan menyerahkan semua pekerjaannya yang sudah lebih dari cukup.
"Bawa motor ga?" Tanya Lisa.
"Bawa. Kenapa? Ga bawa motor?" Tanya balik Uswa.
"Lebih tepatnya gapernah bawa. Nebeng temen mah bisa." Jelas Lisa.
"Kuy lah naik." Ajak Uswa....
"Gimana kabarmu?" Tanya Azar.
"Baik." Jawab Dian.
"Kapan kesini?" Tanya Azar.
"Kemarin." Jawab Dian.
"Tugas dari mana bal?" Tanya Gilang.
"Jogja." Jawab Dian.
"Wuih enak tuh dari Jogja. Oleh-oleh ada gak?" Tanya Gilang.
"Kamu mah oleh-oleh mulu. Yang penting itu temenmu pulang dengan selamat. Kalau ada oleh-oleh boleh lah bal." Balas Azar
"Sama aja goblok." Ucap Gilang.
"Gak ada. Aku datang dari laksanain tugas bukan jalan-jalan." Ucap Dian.
"Oiya ndeng. Lupa hahaha.." ucap Azar"Kalian kenal cewek tadi??" Tanya Dian.
"Masih dibahas lagi?" Ucap Gilang.
"Entah. Kurasa aku baru mengenalnya. Tapi kalian kenal jauh sebelum kemarin-kemarin." Ucap Dian.
"Kapan kalian bertemu?" Tanya Azar.
"Pas ada di Jogja." Jawab Dian.
"Dia menguntitmu?" Tanya Ryan.
"Ayolah man. Aku bertugas di seluruh negri ini. Yakali tu cewek ngikuti aku dari Sabang sampai Merauke." Jelas Dian.Memang tidak masuk akal jika Uswa dinamakan penguntit, sedangkan Dian ditugaskan di berbagai tempat. Selain tidak mugkin, Uswa juga perempuan dan tugas dari Dian adalah menyamar, bersembunyi, dan tidak diketahui orang. Jadi sangat tidak mungkin ketika Uswa masih bisa mengenali Dian pada saat Dian bertugas.
"Iya sih hehe." Ucap Azar.
"Emang kamu kenapa sih? Tanya-tanya mulu soal dia." Tanya Ryan.
"Kepo aja." Ucap Dian.
"Kamu beneran lupa?" Tanya Gilang.
"Aku kalau ingat gak bakal tanya-tanya kek gini." Jawab Dian.
"Mau tanya apa emang?" Tanya Ryan.
"Sejak kapan kalian kenal?" Tanya Dian.
"Bukan kenal sih. Lebih tepatnya cuman tahu." Jelas Ryan.
"Kok bisa?" Tanya Dian.
"Soalnya kamu kenal dia dan dia suka kamu. Kadang juga dia ke kelas buat minta tanda tanganmu buat daftar hadir panjat tebing." Jelas Ryan.
"Sejak kapan ikut panjat tebing?" Tanya Dian heran.
"Kalau kamu sejak kelas 9." Jawab Gilang.
"Kamu lupa ingatan atau gimana sih? Se-gak lupa-lupanya kamu tentang dia. Kamu gak bakal lupa tentang dirimu sendiri." Ucap Azar.
"Yaudah deh lupakan." Ucap Dian.
Dian tak jadi menanyai lebih dalam karena teman-temannya mulai curiga tentang siapa Dian sebenarnya. Ada hal yang memang seharusnya teman-temannya gak boleh diketahui sebelum waktunya atau selama-lamanya.
Dian dan teman-temannya pun bercerita dan bernostalgia tentang bagaimana kisah mereka pada saat SMP. Mesipun begitu, Dian tetap diam. Karena memang nyatanya Dian tak tahu bagaimana kenangannya saat SMP. Yang dia tahu kenangan SMP miliknya, bukan disini.
TERIMA KASIH SUDAH MENUNGGU
JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIAN
JANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD SAYA
ADD LINE JUGA BOLEH KALAU MAU, SILAHKAN KIRIM PESAN. HANYA UNTUK MENAMBAH TEMAN
FOLLOW INSTAGRAM SAYA USWTUN73
TERIMAKASIH ATAS SEMUANYA
DAN MAAF SUDAH MEMBUAT KALIAN MENUNGGU
WAITING FOR NEXT PART
❤️❤️❤️
![](https://img.wattpad.com/cover/166494516-288-k743931.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...