#21

1.1K 54 1
                                    

Dian pov*

"Ditanyain malah menghina dasar" kata ini cewek

"Ya lagian kamu sudah tau saya sedang naik bis masih ditanyain mau ngapain"

"Ya ya terserah" balas dia

"Maaf sebelumnya. Tentang kemarin" ucap ku

"Sudah lupakan aku sudah memaafkan. Btw nama kamu siapa?" Tanyanya

Oke ini saatnya lu bisa kenal dia Dian

"Dian. Kamu?"

"Uswa. Jadi kamu mau ngikutin aku gitu?"

"Hahaha masih saja dibahas. Saya mau ke Surabaya" jelasku

"Oalah. Maaf-maaf. Gausah formal-formal kali. Aku-kamuan juga cukup" jelasnya

"Iya"

Lalu kami hening. Entah otak gua yang males nyari topik atau memang dia sedang tidak mau bicara. Karna bosan gua pun pakai handset. Pelan tapi pasti alunan musiknya membuatku mengantuk. Saat kurang sedetik lagi terlelap. Tiba-tiba bis belok menikung tajam membuat semuanya terkejut termasuk gadis yang disebelahku. Oke namanya Uswa. Masih belum terbiasa. Kulihat kepalanya terbentur kaca karna sebelumnya dia tertidur. Tapi dia juga langsung tidur meski kulihat kepalanya sedikit sakit karna benturan kaca. Kualihkan kepalanya menuju pundakku. Kulihat wajahnya. Tuhan betapa indah ukiran ciptaanmu. Apakah tuhannya mengijinkanku untuk mencintainya? Dian tersadar dari lamunanya pun langsung mengalihkan perhatiannya kedepan. Cinta? Secepat itu? Dian hanya menggeleng-geleng. 

Uswa pov*

"Ditanyain malah menghina dasar" kataku

"Ya lagian kamu sudah tau saya sedang naik bis masih ditanyain mau ngapain" kata ni orang. Oke dia keras kepala

"Ya ya terserah" 

"Maaf sebelumnya. Tentang kemarin" ucapnya

"Sudah lupakan aku sudah memaafkan. Btw nama kamu siapa?" Tanyaku

"Dian. Kamu?"

Iqbal Dian Ramadhan. Oke sip selain wajah kalian, nama kalian juga mirip.

"Uswa. Jadi kamu mau ngikutin aku gitu?"

"Hahaha masih saja dibahas. Saya mau ke Surabaya" jelasnya

"Oalah. Maaf-maaf. Gausah formal-formal kali. Aku-kamuan juga cukup" ucapku

"Iya"

Aku hanya diam. Menatap jalanan yang ramai lancar. mungkin karna hari ini jam kerja. Bahkan dikota orang pun kamu ada. Karna kebiasaanku adalah tidur di perjalanan, ngantuk pun perlahan datang dan membuatku tertidur. 

Hingga tiba-tiba bis belok menikung dan membuatku terbentur kaca. Sakit yaallah. Lalu melanjutkan tidurku. Ketahuilah, meski aku tidur aku bisa merasakan dan mendengar apa yang disekelilingku lakukan. Dan ketika aku bangun nanti, aku akan mengira itu mimpi. Seperti sekarang yang aku rasakan adalah seseorang menaruh kepalaku pada pundakku. Mataku tertutup tapi kulitku bisa merasakan deru nafasnya.

Jangan hanya disini Atun. Pergilah. Bahagiamu bukan pada diriku. Terimakasih karna kamu masuk dalam kehidupanku membuatku sadar bahwa. Kamu adalah hadiah dari tuhan untukku sekaligus ujian dari tuhan untukku. Hadiah karna aku yang tersakiti dan ujian bahwa kamu tak pantas untukku.

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang