Roftoop
Uswa'pov
Iya aku disini. Roftoop. Tempat favorit yang selalu aku datangi ketika tidak ada pekerjaan. Meski ada beberapa titik di rumah sakit tempat yang juga menjadi favorit untuk kudatangi. Tapi aku lebih banyak datang ke roftoop.
Aku pun berjalan mendekati pinggiran pembatas rooftop yang sedikit tinggi se dagu ku 'atau aku memang kurang tinggi'
Renggangnya kota jogja. Sejuknya angin lewat. Matahari yang tampak malu memunculkan cahayanya hingga dia bersembunyi di balik awan. Meski tempat rumah sakit jauh dari Malioboro. Dan aku secara tidak sengaja memikirkan tentang Malioboro. Ah, mungkin jika diteruskan aku akan memikirkan dia.
Kupaksa untuk tidak memikirkan dia tapi seakan dipaksa memory-memory 5 tahun yang lalu semakin terpangpang jelas.
Hingga...
Uswa pov'end
Author pov'
Dengan seksama Uswa semakin memikirkan 'dia' meski hati terus menginginkan tapi logika berpikir untuk tidak terus-menerus berkeliling ke masalalunya
Hingga dia mendapat dering telpon. Dia sangat berterimakasih pada si penelpon.
Author pov'end
Uswa pov'
"Halo" angkatku
"Cepat kembali. Apotik kembali sibuk."
Tut
'mulai deh kerja'
Uswa pov'end
Author pov'
Uswa segera kembali dan kembali fokus untuk bekerja. Meski di dalam otaknya sedikit bergelut dengan hati yang ingin menayangkan sederet kenangan masalalu. Namun semua di cegah dengan banyaknya resep yang harus dikerajakan.
5 jam kemudian...
Butuh waktu 5 jam untuk menyelesaikan semuanya. Karna sesuai yang tidak mereka duga bahwa rumah sakit hari ini akan ramai tidak seperti biasanya.
"Kok langsung rame gitu?" tanya Uswa
"Gatau mungkin tadi kita mengiranya masih terlalu pagi dan pasien datang agak siangan. Karna cuaca tadi dingin mungkin mangkanya banyak yang kesiangan" jawab Siska
"Hahahaaha kamu ini ada-ada saja. udah ah, mau pulang. Sudah jam pulang juga" ijin Uswa
"iya hati-hati dan kamu jangan tertawa seperti itu. Ada dokter yang ngeliatin kamu sambil senyum-senyum sendiri. Kan ngeri" kata Siska
"Ya iya lah kan tertawaku manis seperti gula. Lagian dia kan cowok ya pasti senyumlah. Mungkin suka. Jadi wajar, daripada suka sesama jenis. Ngeri juga sih, yauda lain kali ga tertawa keras-keras lagi. Bye ya sampai ketemu besok Sis" jelas Uswa
Tanpa mendengar jawaban Siska, Uswa pun pulang karna hari ini dia benar-benar lelah tentang semuanya

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...