Happy reading....
Dering telpon...
"Aa sudah sampai depan, ayo pulang, "
"Yang mana? Ade enggak liat, "
"Mobil hitam De, "
"Oh, oke, "
"Kak, aku duluan ya. Sudah dijemput soalnya, " pamit Lia kepada Uswa.
"Oh iya, silahkan, " ucap Uswa.
"Kakak mau bareng sekalian mungkin? " tawar Lia.
"Eh enggak. Saya bawa motor. Tunggu hujan reda sekalian, " tolak Uswa.
Lia hanya mengangguk lalu pergi meninggalkan Uswa yang melihat kepergiannya dan Reyhan yang tetap setia dengan bukunya.
"Dek, gerimis doang nih. Gas enggak? " tawar Uswa.
Reyhan menutup bukunya dan mengamati sekitarnya. Titik volume dan kecepatan air hujan mulai berkurang. Tanda hujan akan segera usai, "Gas."
"Hahaha seperti di TikTok. Pubg enggak Qi?" ucap Uswa mengajak Reyhan bercanda.
"Gas," balas Reyhan.
"Pubg enggak Qi? " ulang Uswa.
"Skip dulu, mau makan, " jawab Reyhan.
Mereka pun tertawa atas tinggai konyol mereka yang jika diamati oleh orang lain tidak ada yang lucu.
***
"Tadi ngobrol sama siapa De?" tanya Faisal saat dalam perjalanannya.
"Enggak tau. Tiba-tiba kenalan tadi," jawab Lia.
"Sepertinya Aa' kenal sama orang yang ngajak kamu bicara tadi," jelas Faisal.
"Emang iya?" tanya Lia meragukan.
"Dia temannya teman Aa'," jawab Faisal.
"Tebak siapa namanya?" tanya Lia.
"Wa wa siapa gitu," jawab Faisal.
"Jelek amat A'. Uswa kali. Kak Uswa," ralat Lia.
"Nah iya itu," ucap Faisal.
Lia pun memincingkan matanya kepada Faisal sambil berucap, "Suka enggak nih sama temannya teman?"
Faisal pun menjitak kepala Lia.
"Aduh Aa', sakit ih," keluh Lia.
"Mangkanya, kalau ngomong itu disaring dulu, difilter. Enggak cuman muka kamu aja yang pake filter," ucap Faisal sambil kembali fokus menyetir.
"Lha Aa' yang lucu. Kok bisa hapal namanya Kak Uswa? Nama keluarga kita aja Aa' suka lupa," cerca Lia.
"Barusan tadi pagi Aa' kenalan sama dia," jawab Faisal.
"Dimana? Waktu ngapain?" tanya Lia
"Kepo kamu kek dora," jawab Faisal.
"Ish," balas Lia sambil menyilangkan tangannya sambil mengalihkan wajahnya. Pura-pura ngambek.
Faisal yang melihatnya hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat tingkah sepupunya.
***
"Ma, Rey sama Kakak pulang," ucap Rey sambil memasuki rumahya.
"Assalamu'alaikum Rey," tegur Uswa.
"Iya lupa," balas Reyhan.
Uswa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
Tapi sama sekali tidak ada yang menyahut salam dan sapaan Rey.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...