Dian bangun dari tidur yang nyenyak. Karena mimpi yang biasanya datang semalam tidak datang. Bergegas dia bersiap-siap untuk pergi berolahraga seperti biasanya. Matahari pagi memang sangat menenangkan.
'Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya tuhan.' do'anya.
***
Uswa bersiap-siap untk berangkat bekerja. Meski sebenarnya jatah cutinya belum selesai, tetapi dia tidak ingin hanya berdiam diri saja di kostnya. Jadi 2 malam yang lalu dia meminta izin untuk masuk kerja kembali. Awalnya atasannya menolaknya, namun Uswa memaksa dengan alasan tidak ingin hanya berdiam diri saja sedangkan di rumah sakit pasti membutuhkan tenaga lebih. Akhirnya diterima.
Uswa bergegas berangkat agar tidak terlambat. Dia menaiki angkutan umum. Ditengah perjalanan, terjadi kemacetan total hingga kendaraan tidak bisa bergerak sedikitpun. Orang-orang sama-sama bertanya apa yang sedang terjadi di depan. Hingga sayup-sayup terdengar bahwa di depan terjadi kecelakaan sepeda motor dengan mobil pick up. Uswa yang mendengarnya terkejud dan langsung turun dari bemo lantas membayarnya. Uswa berlari kedepan untuk menolong korban dari kecelakaan.
Darah sudah mengalir. Kecelakaan terjadi di tengah-tengah perempatan. Dengan pengendara motor yang masih sadar tapi linglung dan pengemudi mobil sedang meminta bantuan. Uswa segera mendekat dimana sebelumnya sudah menelfon ambulan untuk meminta bantuan. Uswa segera melewati kerumunan dengan mudah dan memberikan pertolongan pertamanya.
Tepat selesai dengan pertolongan pertamanya, ambulan datang disusul dengan polisi untuk mengatur lalu lintas kembali. Uswa segera beranjak minggir lantas melihat tangan dan bajunya yang terkena noda darah. Dan tiba-tiba bapak-bapak penjual minuman memberikan minuman untuk membersihkan noda darah yang ada di Uswa. Awalnya Uswa ingin membayarnya, tapi bapak penjual tersebut menolak dengan alasan juga ingin mencari pahala. Uswa mengucap terimakasih dan tersenyum kepada bapak tersebut. Uswa segera minum karena tadi juga dia sempat kaget dan sisanya dia gunakan untuk membasuh tangannya.
Karena sudah telat, akhirnya dia segera memesan ojek untuk mengantarnya ke rumah sakit. Selama di perjalanan, Uswa merasa ada sesuatu yang mengganggu perasaannya. Entah apa atau siapa yang membuat dia merasakannya. Yang jelas Uswa berharap bahwa semua bakal baik-baik saja.
Sesampainya di rumah sakit, Uswa segera menuju ke instalasi farmasi dan mengucapkan kata maaf atas keterlambatannya serta memberikan penjelasan kenapa dia terlambat yang dikarenakan ada kecelakaan sewaktu dalam perjalanan. Karena masih ada noda darah dalam pakaian yang dikenakan Uswa, atasannya pun menyuruhnya untuk mengganti pakaian dulu. Selepas mengganti pakaian, Uswa segera mengerjakan tugasnya. Membantu membuat resep-resep yang sudah ditulis dokter, dan lain-lainnya.
***
Saat jam makan siang tiba, Uswa izin untuk istirahat di luar karena ingin makan makanan diluar sekaligus melaksanakan sholat dhuhur. Dalam perjalanan perasaan yang tak biasa terus saja mengganggu. Seperti 'akan terjadi sesuatu hal' tapi Uswa segera menepisnya.
"Semoga semua akan baik-baik saja tuhan." Pikir Uswa
Selesai dengan sholat dan membeli makanan, 30 menit kemudian Uswa menuju rumah sakit kembali. Dia melihat ada ambulan baru saja masuk didepan dekat dengan ruang UGD. Uswa yang biasanya biasa saja sembari mengucap doa akan keselamatan dan kesembuhan terhadap seseorang yang tertimpa musibah kali ini berbeda. Dia mendekat untuk bisa melihat siapa yang sedang mengalami kecelakaan tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...