Beberapa hari setelah kepergiannya. Uswa berusaha mencari, tapi dia kehilangan jejak. Hingga akhirnya dia menyerah .
"Uswa kamu di panggil sama atasan," ucap salah satu teman Uswa yang kebetulan satu sift dengan Uswa. Nada.
"Hah ada apa memangnya?" tanya Uswa heran.
Dia berpikir bahwa akhir-akhir ini tidak pernah melakukan kesalahan. Masuk juga rajin. Alasan telat kemarin juga karena kecelakaan bukan karena kesiangan.
Uswa pun segera menemui atasannya.
"Permisi bu, selamat pagi. Apakah ibu memanggil saya?" tanya Uswa.
"Oh iya, pagi. Silahkan duduk. Ada yang ingin saya perbincangkan denganmu," jawabnya.
"Mohon maaf perihal apa ya bu? Apakah saya telah melakukan kesalahan tanpa saya sadari?" tanya Uswa.
"Oh tidak-tidak. Kamu tidak melakukan kesalahan apapun. Dan pekerjaan kamu disini cukup bagus. Tapi sayangnya, saya harus memberhentikan kamu. Menurut peraturan dari pemerintah, yang boleh bekerja di rumah sakit adalah yang sudah lulus pascasarjana atau S2, dan kamu belum memiliki S2 tersebut bukan?" jelas atasan Uswa.
"Iya bu saya belum bisa mengambil S2 karena saya masih menjalankan S1," jawab Uswa.
"Sebenarnya saya sangat menyayangi kamu dan berharap untuk tetap tinggal disini sembari menunggu S2 kamu. Tapi saya tidak ingin mengambil resiko dan juga membahayakan karir kamu di bidang farmasi. Kamu bisa kembali kesini jika kamu mau saat kamu sudah mengambil pasca sarjana," ucapnya.
"Baik bu, saya mengerti dan memahami apa yang dimaksud dan yang dikhawatirkan ibu. Saya akan menulis surat pengunduran diri setelah saya meninggalkan ruangan ini," balas Uswa.
"Kamu bisa menulisnya sepulang dari kerja dan memberikannya kepada saya besok harinya. Untuk hari ini kamu saya izinkan untuk tetap tinggal disini sebagai hari terakhir kamu," jelas atasan Uswa diiringi oleh senyumannya.
"Baik bu. Terima kasih untuk kesempatan terakhirnya. Kalau begitu saya pamit undur diri," ucap Uswa berpamitan.
Beliau hanya mengangguk dan membiarkan Uswa pergi meninggalkan ruangan.
***
"Kenapa Us?" tanya rekannya.
"Cuman disuruh rehat aja sampai waktu yang tidak di tentukan," jawab Uswa.
"Kamu di pecat?" tanyanya lagi.
"Enggak. Cuman saya belum sampai S2. Lagian kan emang saya kerja disini memang sementara. Apalagi dulu masuknya cuman modal kepercayaan. Peraturan pemerintah juga sudah berubah," jawab Uswa.
"Jadi sekarang kamu langsung pulang?" tanyanya sambl menata resep-resep kemarin yang masuk dalam unit farmasi.
"Ini hari terakhir," jawab Uswa.
"Yasudah. Nanti kalau sudah beres, kamu nanti pamitan ya. Sekalian tuh sama Lisa. Kamu kan deket sama dia," jelasnya sambil beranjak untuk mengerjakan pekerjaan lain.
Uswa kembali teringat tentang Lisa. Uswa sudah lama tidak melihat kakaknya tersebut. Selain karena jadwal yang tidak bersamaan dan karena Uswa bebrapa hari terakhir diliburkan saat dia satu sifht dengan kakaknya. Mungkin selepas pulang dan berpamitan dengan semuanya, dia akan menunggu kakaknya sebentar untuk berpamitan.
***
"Saya izin pamit ya semuanya. Terima kasih untuk hari-hari yang baik dan hubungan yang baik selama ini. Semoga silaturahmi tidak putus hanya karena saya tidak bekerja lagi disini. Saya mohon maaf kalau semisal saya berbuat salah baik disengaja maupun tidak disengaja. Sekali lagi saya minta maaf dan terima kasih," pamit Uswa yang dibalas oleh sorai tepuk tangan dari rekan-rekannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...