"Aku minta maaf soal tadi di sekolah." Perminta maafan Dian.
"Soal?" Tanya Uswa.
"Soal teman-temanku yang membuatmu tak nyaman." Jelas dian.
"Tak apa." Singkat Uswa.
Sebenarnya banyak pertanyaan yang ingin mereka lontarkan. Banyak jawaban yang mereka butuhkan.
"Boleh jalan-jalan denganmu? Berdua. Sekarang." Ajak Dian.
"Kemana?" Tanya Uswa.
"Ku dengar disekitar sini ada jembatan baru." Jawab Dian.
Kudengar? Apakah dia memang tidak tinggal di Surabaya?-Uswa.
"Aku tadi dengar dari orang-orang yang makan disini. Kebanyakan dari mereka ingin kesana melihat senja. Karena sudah lama aku tidak di Surabaya dan aku lupa tentang apa-apa yang ada di Surabaya karena hanya tinggal sebentar disini lalu bertugas." Lanjut Dian lagi.
"Oh. Bertugas." Jawab Uswa.
"Kenapa? Apakah penjelasanku tak sesuai dengan pemikiranmu." Tanya Dian.
"Ku kira kamu tidak tinggal di Surabaya." Jawab Uswa.
"Hahaha.. Aku tinggal di Indonesia dan Surabaya adalah tempat aku pulang saat telah mengelilingi tempat tinggalku." Jelas Dian.
Uswa tersenyum. Hanya tersenyum.
***
Setelah sampai di tempat yang dimaksud, Uswa dan Dian mencari tempat dimana posisi yang tepat untuk melihat senja.
"Aku gak nyangka kita bakal sejauh ini." Ucap Dian.
"Jauh? menurutmu ini sudah jauh? Bagiku tidak." Balas Uswa.
"Terserah itu pendapatmu. Setiap orang beda pemikiran, kau pun termasuk." Balas Dian.
"Kapan balik ke Jogja?" Tanya Dian.
"6 hari atau engga 5 hari lagi. Kamu?" Tanya Uswa.
"Aku gak ke Jogja lagi sampai batas waktu yang ditentukan." Jawab Dian.
"Maksud kamu?" Tanya Uswa.
"Tugasku diJogja sudah selesai. Tinggal nunggu ditempatkan dimana lagi aku untuk bertugas selanjutnya." Jelas Dian.
"Kapan kamu akan ditugaskan di tempat yang tetap?" Tanya Uswa.
"Saat negaraku merasa cukup untuk pengabdianku. Maka saat itu aku akan megurus tempat dimana aku akan melalui hari tua." Jawab Dian.
Uswa tersenyum.
"Apa yang kamu suka soal senja?" Tanya Dian.
"Warna, keadaan, filosofi. Semuanya. Termasuk orang yang saat ini bersamaku melihat senja yang sama." Jawab Uswa.
Dian terdiam.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Diamku
RomancePerbedaan selalu ada meski dengan manusia sempurna sekalipun. Ya meskipun manusia enggak ada yang sempurna. Lantas apakah memaksakan perbedaan itu benar? Tapi memang perbedaan ada bukan untuk menjadi alasan perpisahan bukan? Tapi bagaimana jika perb...