#28

669 45 8
                                    

Pandangan mereka bertemu. Tertahan beberapa detik.

Aku menemukanmu lagi yang bahkan saat  aku sama sekali tak berniat untuk melihatmu -Dian.

Bahkan kita bertemu pada tempat yang sama sekali tak ada peluang untuk bertemu. Kecuali tentang fakta bahwa kita sekota. -Uswa

Setelah sadar akan tatapan mereka, Uswa segera memutuskan kontak matanya. Dian yang merasa canggung dan memiliki beberapa pertanyaan serta ingin mengenal lebih jauh, akhirnya memutuskan untuk mendekat.

"Boleh numpang duduk gak?" Tanya Dian sambil menunjuk bangku yang disebelahnya Lisa.

"Gaboleh." Ucap Uswa.

"Aku bertanya pada temanmu bukan kamu." Debat Dian.

"Aku mewakilinya." Jawab Uswa.

"Dia ga bisu. Bisa ngomongkan? Jadi ga perlu perwakilan." Ucap dian sambil kepalanya mengarah ke Lisa tapi matanya melirik sinis ke Uswa.

"Sudah-sudah. Mohon maaf masnya siapa? Dan kenapa saya harus mengizinkan kamu duduk disini padahal tempat kosong masih banyak." Tanya Lisa.

"Saya Dian dan saya tidak tahu menu yang enak disini. Jadi saya minta bantuan ke anda." Jelas Dian.

"Bukankah bisa bertanya di pelayan? Kenapa harus saya. Dan ga perlu kata 'anda' cukup 'kamu' saja. Kita bukan rekan bisnis." Ucap Lisa.

"Kurasa jika saya bertanya pada pelayan, mereka akan melebih-lebihkannya. Dan kamu juga sepertinya lebih mengenal makanan disini daripada pelayannya. Apakah diperbolehkan saya duduk di sini?" Tanya Dian sekali lagi.

"Duduklah." Jawab Lisa.

"EMAK." Bentak Uswa.

"Paan si Us. Kan Iqbal mau duduk disini." Jawab Lisa dengan santai.

"Bagaimana kamu bisa tahu nama saya?" 

"Dia bukan Iqbal." 

Ucap Dian dan Uswa secara bersamaan.

Lisa bingung. 

"Tunggu bentar, maksud kalian berdua apa? Uus bilang bahwa dia bukan Iqbal padahal Iqbal bilang bagaimana aku tahu nama dia?" 

Uswa dan Dian diam. Tidak ada yang sama-sama mau menjelaskan karena mereka juga belum yain apakah pemikiran mereka benar.

"Mak kenalin dia Dian. Dian ini Lisa." Ucap Uswa memilih mengenalkan mereka dari pada menjelaskan keadaan yang sebenarnya.

Dian dan Lisa hanya saling pandang. Lisa yang bodo amatan pun langsung makan lagi setelah sesi makannya di tunda. Sedangkan Dian langsung menatap Uswa yang juga diam menatap Dian.

Dian pun memesan makanan yang sudah direkomendasikan oleh Lisa selepas Lisa sadar apa tujuannya Dian duduk di sebelahnya, meski sebenarnya Lisa tahu bahwa itu hanya alibi belaka.

Setelah sesi makan mereka selesai, sesi tanya jawab pun dimulai. Sebenarnya hanya sekedar berbincang, atau lebih tepatnya menanyakan pertanyaan yang butuh jawaban untuk memastikan apakah pemikiran mereka benar atau salah.

"Bagaimana kamu tahu namaku Iqbal?" Tanya Dian.

"Hanya menebak. Kenapa?" Tanya balik Lisa.

"Dian namaku Dian bukan Iqbal. Panggil Dian bukan Iqbal." Jelas Dian.

"Santai kali. Iya iya namamu Dian bukan Iqbal. Lagian si mirip sama.."

"Ga kok kamu gak mirip." Ucap Uswa memotong ucapan Lisa.

"Up gan." Singkat Lisa.

"Kamu ngapain kesini? Ngikutin aku ya. Atau jangan-jangan kamu modus mau tanya-tanya soal makanan di sini cuman supaya bisa deket-deket sama aku." Ucap Uswa.

"Us aku bilangin ya, kalau nuduh orang atau halu itu jangan tinggi-tinggi. Malu kalau kamu salah tebak atau pengandaianmu itu ga kesampaian." Ucap Lisa tiba-tiba.

"Ih emak kok malah belain dia sii." Ucap Uswa.

"Sebagai orang tua yang baik dan sahabat yang baik dan apapun itu hanya sekadar mengingatkan. Eh sekedar." Jelas Lisa.

"Kebetulan aja kita ketemu disini. Dan sekalian mau minta maaf soal tadi di sekolah." Jelas Dian.

"Oalah jadi ini Iqbal yang kamu ceritain." Potong Lisa yang tak tahu kondisi.

"YAALLAH PUNYA TEMEN EMBER AMAT DAH." Ucap Uswa sambil melotot pada Lisa.

"Saya Dian bukan Iqbal." Ucap Dian tak terima.

"Ya maap untuk kalian berdua. Udah ah mau cabut. Marah-marah mulu jadi orang kalian berdua." Pamit Lisa.

"Pulang sama siapa? Tadi kan bareng aku." Ucap Uswa.

"Syudin ada tebengan di depan. Bye Us dan bye Dian." Pamit Lisa.





Ada percakapan yang belum selesai

Ada pertanyaan yang butuh penjelasan

Dan ada pemikiran yang perlu diluruskan

Supaya tidak ada kesalahpahaman

Yang berujung pada pertengkaran

Semua perlu diselesaikan





OK GUYS MAAP DAN TERIMAKASIH SUDAH MENUNGGU DENGAN BEGITU LAMA YANG DIKARENAKAN KESIBUKAN SAYA. DIPASTIKAN BAHWA LAPAK INI BENAR-BENAR SLOW UPDET. MAAPKAN YA. 

UNTUK YANG SUDAH MELAKSANAKAN UJIAN SEMANGAT MENANTI HASIL. SEMOGA MEMUASKAN. APAPUN HASILNYA ITU YANG TERBAIK MENURUT TUHAN. UNTUK YANG AKAN ATAU SEGERA SEMANGAT.

INGAT YA GUYS MASIH DI 14 HARI #STAYDIRUMAH JADI TAATI APA YANG DIPERINTAH OLEH NEGARA DEMI KEBAIKAN JUGA. TAPI BUKAN BERARTI KEWAJIBAN BERIBADAH KITA JUGA DISINGKIRKAN. DENGAN KEADAAN SEPERTI INI MENDEKATLAH KEPADA TUHAN SUPAYA DIJAGA, DISEMBUHKAN, DAN DIMUSNAHKAN. JANGAN LUPA KEWAJIBAN BERIBADAH. TETAP STAY DIRUMAH JIKA TIDAK PENTING-PENTING SEKALI. KARENA ITU AKAN MENGURANGI PELUANG TERTULARNYA ORANG-ORANG YANG TERPAKSA KELUAR UNTUK MENCARI NAFKAH. MARI SALING MENJAGA DAN MELINDUNGI. SAYA SENDIRI SEBAGAI PELAJAR DI DUNIA KESEHATAN JUGA BERPESAN SAMA

"TIM MEDIS KELUAR RUMAH DAN TETAP STAY DI RUMAH SAKIT, APOTEK, KLINIK DEMI KALIAN. JADI KALIAN TETAPLAH STAY DI RUMAH DEMI KAMI"

TERIMA KASIH SUDAH MENUNGGU

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, SHARE KE TEMAN-TEMAN KALIANJANGAN LUPA FOLLOW AKUN WATTPAD SAYA ADD LINE JUGA BOLEH KALAU MAU, SILAHKAN KIRIM PESAN. HANYA UNTUK MENAMBAH TEMANFOLLOW INSTAGRAM, TWITTER SAYA USWTUN73TERIMAKASIH ATAS SEMUANYA DAN MAAF SUDAH MEMBUAT KALIAN MENUNGGU WAITING FOR NEXT PART❤️❤️❤️

Dalam DiamkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang