Zidan menatap Oci dengan lekat yang duduk di sebelah Rara.
Lo cewek yang kuat menurut gue, lo nggak mau bilang karena gue nyakitin lo, lo jadi duduk di sebelah Rara untuk ngejauhin gue. Jujur, gue jadi merasa bersalah.
"Kenapa lo, ngeliatin Oci sampe segitunya?" Tanya Rara membuat Bu Linda selaku guru Bahasa Indonesia memperhatikan mereka.
"Rara, Zidan! Tugas kalian udah selesai?" Tanya Bu Linda membuat Rara dan Zidan kembali mengerjakan tugas-tugas sekolah mereka.
"Bu! Saya udah selesai," ucap Oci bangkit dari tempat duduknya. Akan tetapi buku Oci sempat terjatuh dan Zidan mengambil buku itu dan mengembalikannya pada Oci.
"Thank," ucap Oci sambil tersenyum.
"Heleh! Paling pas dia ngambil buku lo, dia sekalian nyontek Ci," ucap Riska.
"Dih! Main tuduh-tuduh aja. Gue itu ikhlas tau, lagian bukunya langsung gue kembaliin ke Oci. Mana sempet gue nyontek!" Ucap Zidan membela diri.
"Udah-udah. Kalian nggak usah ribut," ucap Bu Linda.
Waktu istirahat telah tiba saat Rara dan teman-temannya mengisi perut mereka di katin Bu Siti.
Lo dateng disaat yang tepat Fa, gue kira lo cuma pura-pura jadi pacar gue. Tapi ternyata gue salah, ternyata lo benar-benar cinta sama gue. Aku cinta sama kamu Fa, eh kok Aku-Kamu? Biarlah, batin Oci sambil tersenyum.
"Ekhem-ekhem, ada yang senyum-senyum guys!" Goda Rara membuat Oci tersadar dari batinnya.
"Cie... Yang nggak jomblo lagi," timpal Riska.
"Lagi kasmaran ceritanya," timpal Santi.
"Terngiang-ngiang nih ye," timpal Dira.
Sementara Zidan yang juga berada di kantin menatap Oci dengan sendu.
Gue kagum sama lo Ci, mampu nyembunyiin rasa sakit lo waktu gue jadiin lo pelampiasan. Tapi sayang, lo udah punya pawang.
"Busetdah, Dan! Ini makanannya kenapa nggak dimakan?" Tanya Ilham melihat seporsi mie pangsit yang tampak tak dihiraukan. 'Mienya dikacangin nih ye'
"Gue nggak nafsu. Buat lo aja Ham," jawab Zidan setelah itu pergi meninggalkan kantin. Sepertinya cowok itu tidak tahan melihat cewek-cewek yang sering diganggunya merasa bahagia.
"T-tapi Dan," ucap Ilham bingung seporsi mie pangsit miliknya saja belum habis, malah ditambah lagi dengan seporsi milik Zidan.
"Kalo lo nggak mau, kasih sama Ibram aja!" Teriak Zidan. Karena teriakan itu pandangan Oci dan teman-temannya langsung kepada Zidan sekilas.
"Lah, itu cowok kenapa ya?" Tanya Santi.
"Nggak tau," jawab teman-temannya kompak.
"Andai aja nggak jahat, udah gue pepet tuh si Zidan!" Ucap Dira.
"Gue juga," timpal Santi.
"Udah-udah, ngapain bahas dia sih? Gue jadi nggak selera makan nih!" Kesal Oci.
"Kalo nggak selera makan, seleranya apa? Zidan?" Goda Rara sambil terkekeh.
"Ish! Rara mah, becanda mulu!" Ucap Oci masih dengan rasa kesal.
"Minum dulu Ci. Supaya mendinginkan amarah lo," ledek Riska sambil meletakan es teh manis.
*****
"Sersak ma hmmmm....," Daffa sedang asik mendengarkan lagu yang berjudul в тебя влюблён dengan earphone di kedua telinganya. Lagu berbahasa Rusia itu memang sangat pas didengarkan untuk orang seperti Daffa yang sedang menikmati indahnya jatuh cinta.
"Eh, ketemu lagi sama cogan-cogan!" Ucap Mita saat melihat GANASTA.
"Ck, ngerusak mood gue aja lo!" Ucap Daffa sambil melepaskan earphone.
"My Baby Gata, ke kantin bareng aku yuk!" Ajak Mita dengan nada manja sambil duduk di sebelah Gata.
"Eh! Jangan lo pikir karena di sini nggak ada Rara. Lo bisa ngedeketin gue, terus dengan cara lo yang kek gitu, gue jadi suka sama lo? NGGAK!" Ucap Gata setelah itu menjauh dari Mita dan mendekati Rangga.
"Sadar ya Dek," ledek Daffa membuat Mita memutar bola mata malas.
"Cih, kek punya pacar aja lo!" Cibir Mita.
"Dia nggak tau, kemaren Daffa baru aja nembak Oci!" Ucap Barra membuat cewek-cewek kampus tercengang.
"Oci? Siapa Oci?"
"Oci mana yang bisa bikin bias gue jatuh cinta?!"
"Ish! Pake dikasih tau. Gue malu," Bisik Daffa pada Barra.
"Malu? Yang malu itu seharusnya mereka yang masih ngarepin lo. Padahal lo udah ada yang punya!" Ucap Barra.
"Ck, nggak ada yang mau ngucapin selamat apa?" Lanjut Barra sambil merangkul Daffa.
"Selamat ya, udah nemu pendamping dan nggak jomblo lagi. Semoga hubungannya nggak bertahan lama," ucap Mita pada Daffa dengan wajah tanpa dosa.
"Ngomong apa barusan?!" Tanya Barra.
"Udah Bar, nggak usah diladenin. Biasalah namanya juga orang yang cintanya nggak pernah diterima," ucap Daffa.
"Apa?! Lo ngajak gelud?!" Tanya Mita penuh emosi. Saat itu pula Nadia datang menghampirinya.
"Udah woi! Udah!" Ucap Nadia heboh.
"Ya nggak asik, nggak jadi gelud!"
"Tau, padahal gue udah siap-siap mau ngerekam."
"Dimasukin ke akun lambe pasti rame!"
Jangan lupa vomentnya 😌
KAMU SEDANG MEMBACA
GATARARA
Teen FictionStart Publise GATARARA->1 Maret 2021 Republise 1 Februari 2023 FOLLOW TERLEBIH DAHULU [SEBELUM MEMBACA] WARNING: NO PLAGIAT! Rara Putri Pramuda (Anak Baru Gede) suka, kagum, bahkan cinta terhadap temen kakaknya. Namun, cintanya terhalang oleh per...