GR - 46. Pergi

2.4K 328 9
                                    

"Zidan kok nggak ada ya?" Gumam Oci sedih. Apa? Cewek ini masih mengharapkan Zidan? Apa dia tidak peduli dengan Daffa?

"Ci, lo kenapa lemes kek gitu. Kek orang puasa tapi nggak sahur," tanya Rara heran.

"Nggak. Nggak kenapa-napa," elak Oci. Yups! Ia adalah tipikal orang yang menyembunyikan sesuatu.

"Kok Zidan nggak sekolahnya? Apa sakitnya kambuh lagi? Zidan ... gue kangen sama lo!" Ucap Riska menggoda Oci.

"Teruntuk siswa-siswi, Zidan kemaren bilang mau pindah. Jadi Zidan udah nggak sekolah lagi di SMA Langit Terang," jelas Bu Linda.

"Hiks ... saya nggak nyangka, saya dulu pernah mau keluarin Zidan dari sekolah ini. Tapi kok sekarang saya sedikit ngerasa nggak rela ya kalo dia pergi?" Ucap Bu Kartika selaku guru BK dengan begitu dramatis.

"Jadi guru BK tapi nggak pasang KB!"

Kalimat yang dituturkan Zidan tersebut masih saja berimpresi di ingatan Bu Kartika.

"Jangan galauin Zidan terus dong Bu, takutnya nyaman!" Celetuk Ibram membuat Bu Kartika tersadar dari lamunannya.

"YA KALI SAYA SUKA BRONDONG!" Pekik Bu Kartika tak terima dengan perkataan sohib Zidan itu.

"OMG! Berarti yayang Zidan ninggalin gue dong? Sekarang gue percaya kalo Zidan jahat!" Ucap Santi sok dramatis.

"Eh! Dari kemaren-kemaren kemana aja lo? Sekarang baru nyadar. Makanya jangan kebanyakan halu!" Omel Riska.

"HIDUP GUE TANPA HALU ITU SERASA IKAN ASIN TANPA GAREM, HAMBAR!" Ucap Santi membela diri.

Mungkin yang gue liat kemaren Zidan kali ya? Batin Riska mengingat-ngingat.

"Semoga dia bisa dapet jodoh yang lebih baik dari gue," ucap Rara tenang. Rara iuga Sedikit berharap agar Zidan bisa melupakannya.

"Bagus deh kalo Zidan udah pergi, berarti nggak ada lagi yang ganggu hubungan lo sama Daffa!" Ucap Riska sambil menepuk punggung Oci, sedangkan Oci hanya membisu tanpa ada reaksi.

******

"Demi Yamet Kudasi, gue seneng banget Zidan udah pergi luar kota!" Ucap Daffa sumringah saat tau kabar terbaru mengenai rivalnya.

"Parah lo! Lo nggak pikirin perasaanya Oci apa? Gue yakin, meskipun Oci udah sama lo ... sampai sekarang pasti dia masih mikirin Zidan!" Ucap Gata mengompori.

"Bodo amat! Lagian cowoknya Oci kan gue. Gue percaya kok, kalo Oci bakalan setia!" Ucap Daffa dengan percaya diri.

"Serah lo," ucap Gata mengalah daripada nanti akan timbul masalah.

"Pas banget lagi ngumpul, anak-anak!" Panggil Bu Es sambil membawa beberapa makanan.

"Lah Ibu, tumben banget nawarin makanan. Pasti ada apa-apanya," ucap Rangga mendelik heran.

"Ibu korupsi ya pake uang hasil tabungan siswa? Saya nggak mau deh Bu makan makanan dari hasil uang haram," ucap Gilang mendadak sholeh.

"Sembarangan! Ini tuh dari Pak Dirga dosen kalian. Ibu cuma disuruh nitipin," ucap Bu Es tak terima dengan perkataan yang tak senonoh dari Gilang.

"Oh, BTW Pak Radit dikemanain Bu? Tumben sama Pak Dirga. Ibu punya dua pacar ya? Wah parah!" Cibir Aldi menyudutkan Bu Es.

"Heleh, lo sendiri kek gimana? Punya pacar di mana-mana tapi di ghosting semua!" Ucap Gata. Dengan atas dasar terpaksa Pak Ketua yang satu ini mengbongkar aib anggotanya.

"Udah-udah kalian makan aja," ucap Bu Es dan mulai melangkahkan kakinya.

"Widih lagi pada makan, aku suapin ya!" Mita mulai menyendokan nasi.

"Nggak, dikira gue dedek bayi apa?" Ucap Gata menolak cepat. Ingin menjauh dari gadis yang terus mengincarnya, tapi ia merasa tak tega jika harus melukai hati Mita untuk kesekian kalinya.

"Suapin Aldi aja," lanjut Gata.

"Ih, kalo Aldi mah gue aja!" Ucap Nadia langsung duduk di samping Aldi membuat Gilang sedikit merasa cemburu.

Kan aku sudah pernah bilang, teman ku semua main tikungan...

Woilah masih terngiang-ngiang!

"Ck, lo berdua ganggu kebahagiannya gue aja! Zidan udah pergi sekarang ni duo kampret yang dateng," ucap Daffa kesal sambil memanyunkan bibirnya jadi terlihat lebih maju.

"Tu bibir napa dimaju-majuin mau nyium gue ya?" Tanya Mita percaya diri.

"BISA BENGKAK BIBIR GUE KALO NYIUM LO!" Balas Daffa. "Bibir gue masih suci nih, khusus untuk Oci Pratiwi seorang!" Lanjutnya dengan lantang.

"Bibirnya masih suci, otaknya mah beda!" Ledek Barra sambil melirik Daffa.

"Lah, yang kemaren cerita wikwikan siapa? LO JAMAL!" Ucap Daffa menjitak kepala Barra.

Up lagi! Jan lup pencet
tombol votenya!

GATARARA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang