"Woi, buruan naik!" Titah Gata yang sudah siap dengan motor sport miliknya."Iya!" Sahut Rara.
"Pegangan!" Titah Gata.
"Udah dari tadi," sahut Rara.
"Kok nggak berasa?" Tanya Gata.
Lalu ia menoleh kebelakang rupanya yang dipegang Rara adalah jok motor sportnya bukan pinggang nya.
"Pegangannya bukan di situ bego!" ketus Gata.
"Lah, terus?" Tanya Rara polos sambil melepaskan tangannya dari jok tersebut.
"Tapi disini," Ucap Gata sembari meletakkan dua tangan Rara tepat dikedua sisi pinggangnya.
Blush
Pipi Rara seketika memerah mendapati perlakuan Gata yang seperti itu.
Nggak nyangka cowok ketus, jutek, dan cuek kek lo bisa ngelakuin hal yang sweet juga.
"Eh jangan baper ya, ini itu cuma tanggung jawab gue doang terhadap lo kalo lo sampe nggak pulang ke,rumah pasti yang disalahin itu gue!" ketus Gata.
Huh, baru aja tadi dipuji sekarang kumat lagi ketusnya.
"Kenapa lo diem?" Tanya Gata.
"Nggak kenapa-napa, buruan jalan!" ucap Rara.
Baru saja Rara datang di rumahnya, ia sudah disungguhkan dengan pertanyaan-pertanyaan dari Kakaknya.
"Wih, siapa tuh Ra?" Tanya Rangga sambil mata mengarah ke luar rumah.
"Gata," jawab Rara singkat.
"Gata? Ngapain?" Tanya Rangga.
"Dia abis nganter gue," ucap Rara lemas.
"Lah, sepeda lo kenapa?" Tanya Rangga.
"Sepeda gue kempes, terus gue titip di rumah Gata," jelas Rara.
"Terus?" Tanya Rangga.
"Ah, bacot lo nanya mulu dari tadi gue capek mau rebahan!" Bentak Rara.
"Oke-oke," jawab Rangga santai.
Malam mari sudah tiba Rara merebahkan dirinya dikasur warna biru Doraemon miliknya.
"Kenapa jantung gue jedag-jedug kek disco ya kalo dekat sama Gata, apalagi pas Gata nggak sengaja cium kening gue?"
"Apa gue sedang mengalami apa yang sering orang bilang? Ah, nggak mungkin suka aja nggak gue sama dia."
"Eh, kok gue malam mikirin dia sih kek nggak ada bahan pikiran yang lain aja!"
"Hem ... mending gue tidur,"
Rara mencoba memejamkan mata namun yang muncul hanyalah Gata, Gata, dan Gata.
"Huh!"
"Sebel banget gue, itu cowok guna-guna gue atau gimana sih?!"
"Ya Allah, biarkan hamba tidur nyenyak malam ini dan nggak usah masukin si Gata ke dalam mimpi hamba Ya Allah!"
"Amiin,"
Setelah mengaminkan do'anya Rara langsung memejamkan matanya dan mulai tertidur.
Di sisi lain Gata juga memikirkan hal yang sama dengan Rara.
"Duh, kenapa gue kepikiran si bocah adeknya Rangga itu ya?"
"Kalo di inget-inget wajahnya cantik juga, imut pula!"
KAMU SEDANG MEMBACA
GATARARA
Teen FictionStart Publise GATARARA->1 Maret 2021 Republise 1 Februari 2023 FOLLOW TERLEBIH DAHULU [SEBELUM MEMBACA] WARNING: NO PLAGIAT! Rara Putri Pramuda (Anak Baru Gede) suka, kagum, bahkan cinta terhadap temen kakaknya. Namun, cintanya terhalang oleh per...