Semalaman Mama Risma dan Ganasta tertidur di rumah sakit. Baru saja terbangun dari tidurnya, Mama Risma sudah menanyakan tentang Rara pada Ganasta yang masih tertidur pulas di kursi panjang rumah sakit.
"Bangun-bangun, udah pagi!" Teriak Tante Risma.
Ganasta bangun dengan wajah bantal untungnya wajah mereka tetap tampan paripurna. Meskipun, baru bangun tidur.
"Ada apa sih Tan?" Tanya Barra dengan penglihatan yang masih simpang siur.
Apa Tante mau nanya siapa yang ngajak Gata balapan? Bisa mati dalam keadaan duduk gue!
"Kalian kenal Rara?" Tanya Tante Risma.
"Kenal Tan, pacarnya Gata!" Jawab Gilang dengan semangat 45.
Ganasta membulatkan matanya berani-beraninya Gilang menjawab seperti itu.
"Oh, pacar. Jadi Gata udah punya pacar? Kemaren bilangnya Rara cuma temen," Tanya Tante Risma memastikan.
"I-iya," Ganasta bingung harus bilang apa? Berhubung bohong itu dosa, jadinya mereka menjawab dengan jujur.
"Oh, pantesan tadi malam Gata manggil-manggil nama Rara," ucap Tante Risma.
"Tante minta, telpon Rara buat jenguk Gata ke rumah sakit!" Titah Tante Risma.
Barra mengubah posisi duduknya mejadi berdiri dan tampak menelpon seseorang.
"Lo nelpon siapa?" Tanya Daffa.
"Rangga," jawab Barra enteng.
"Ck, bego! Yang Tante bilang tadi 'telpon Rara' kenapa yang lo telpon Rangga?!" Tanya Daffa.
"Lo yang bego! Kita kan nggak punya nomer telpon Rara, jadi gue telpon Rangga toh, mereka serumah," jawab Barra.
*****
"Mulai hari ini kamu nggak boleh keluar rumah!" Ucap Papa Fandi pada Rangga yang memakai seragam sekolah.
"Tapi Rangga cuma keluar buat sekolah," ucap Rangga.
"Itu cuma alasan kamu. Papa nggak mau anak Papa jadi berandalan yang kek nggak pernah di didik orang tua!" Ucap Papa Fandi semakin tersulut emosi.
"Jadi Papa pikir Rangga sekolah buat apa kalo bukan mendapat pendidikan?" Tanya Rangga membuat Papanya seketika diam. Entahlah, sepertinya beliau kebingungan dengan pertanyaan anak laki-lakinya itu.
"Kak! Hp lo bunyi tuh," ucap Rara menghentikan perdebatan antara seorang Bapak dan Anak laki-lakinya itu.
Aduh, yang nelpon si Barra lagi.
"Ga! Bilangin ke Rara, dia harus ke rumah sakit buat jenguk Gata!"
"Rumah sakit? Gata kenapa?"
"Gata kecelakaan gara-gara ikut balapan buruan bilang ke Rara nggak usah sekolah,
Gata dirawat di rumah sakit Arumi Lavender!"Sambungan diputuskan oleh Barra.
"Ra! Kamu nggak usah sekolah, buruan kamu ke rumah sakit Arumi Lavender jenguk Gata yang kecelakaan!" Ucap Rangga.
"Gata kecelakaan kenapa?!" Tanya Rara tidak percaya.
"Gata kecelakaan karena balapan!" Jawab Rangga.
Rara yang mendengar itu langsung tersedak roti yang ia makan, sementara Mama Ratih langsung menyodorkan segelas susu rasa coklat kesukaan Rara.
Gleg
Gleg
Gleg
Tanpa mengganti seragam sekolahnya, Rara langsung pergi ke rumah sakit Arumi Lavender dengan sepedanya karena Rangga tidak diperbolehkan keluar rumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
GATARARA
Teen FictionStart Publise GATARARA->1 Maret 2021 Republise 1 Februari 2023 FOLLOW TERLEBIH DAHULU [SEBELUM MEMBACA] WARNING: NO PLAGIAT! Rara Putri Pramuda (Anak Baru Gede) suka, kagum, bahkan cinta terhadap temen kakaknya. Namun, cintanya terhalang oleh per...