GR - 48. Kalah Salah

2.4K 333 15
                                    

"Ganasta udah lulus. Zidan pindah, nggak ada lagi cowok yang bisa gue godain di SMA LT!" Kesal Santi.

"OM BURHAN NOH GODAIN!" Ujar Riska.

"Gue aja San ... kalo disuruh bayar juga nggak pa-pa," tawar Ibram. "Gue bayar 2 ribu mau?"

"Cyuih! T*i sapi aja nih ye ... harganya bisa ratusan ribu dijual jadi pupuk! Masa gue kalah sama t*i sapi? Huwa...!" Ucap Santi merasa jijik dengan perkataannya sendiri.

"BAHAS YANG LAIN AJA BISA NGGAK?" Tanya Ilham membuat Santi berhenti sesaat.

"Nah! Mending gue sama Ilham. Iya kan Ham? Mau kan?" Celoteh Santi.

"Bwahaha ... Ilham sampe nggak bisa berkata-kata saking terkesima sama lo San!" Timpal Rara semakin menambah kepercayaan diri Santi.

"Makasih atas support nya Ra," tutur Santi.

******

"Ini mereka yang kelamaan atau gue yang kecepetan?" Gata bergumam pada dirinya sendiri.

"Ih sendiri aja, aku temenin ya!" Ucap Mita.

"MINGGIR LO MINGGIR!" Titah Barra datang bersama teman-temannya. Jika saja Mita tidak mengejar Gata ... mungkin Barra sudah siap menjadi kekasih hatinya Mita.

"Tadi lo sarapan apa?" Tanya Daffa.

"Tadi pagi gue makan nasi pake kuah gule," jawab Gilang.

"Lain kali makanannya dibagi-bagi!" Timpal Daffa sambil menepuk bahu Gilang. "Berbagi itu indah Lang," lanjutnya.

"YOK BALAP ONE, TWO, TRI!" Ajak Barra sudah menaiki motor greenya. Mungkin cowok ini tidak jera pada tragedi kecelakaan yang sudah menimpa Gata beberapa waktu lalu akibat ajakannya tersebut.

"Nanti aja Bar-bar," ucap Rangga.

"Hiks ... gue dikacangin ...," kini Mita sudah menjadi pengemis cinta yamg mengharap belas kasihan dari Gata.

"Dih, napa lo? Temenan sama Nadia sono! Tumben nggak berdua," ucap Kenzo.

"Dia lagi sama temen lo pada, si Aldi" Tutur Mita membuat yang lain terlonjak kaget apalagi Gilang pengejar cinta Nadia.

"Wih! Mantep tuh, ALDIA. ALDI NADIA!" Timpal Daffa antusias.

"Aldi-Aldi, kemaren aja nggak mau. Tapi ternyata luluh juga," ucap Gata tak menyangka temannya yang sangat smart tersebut juga bisa menemukan tambatan hati.

Dengan tangan yang saling bertaut, Aldi dan Nadia menyusuri halaman kampus.

"HARUSNYA ... AKU YANG DI SANA!" Kenzo memanas-manasi Gilang. Lalu bagaimana dengan Gilang? Cowok itu sudah tertunduk seperti tidak punya semangat hidup.

"Kalah sama Nadia lo Mit!" Ledek Barra.

"Aldi mah enak jomblo, bisa Nadia dapetin. Kalo Ayang Gata udah ada yang punya. Hiks ... malang banget nasib gue," ucap Mita mendramatis.

"Tenang Mit, gue kan masih ada!" Ucap Barra menawarkan diri. "Mending sama gue daripada Rendi! VIV nih Mit, kapan lagi coba jadi pacar kembarannya Valentino Rossi?"

"Ahaha lo kembaran Valentino Rossi? Ngaca tuh di spion. Muka lo lebih mirip kodok zuma," balas Mita 

"Sebenernya gue nggak mau sih sama lo, tapi ya ... siapa tau nanti rasa kasian ini berubah jadi rasa cinta," lanjut Barrra.

"Lah terus Dira diapain? Lo nggak sanggup nunggu Dira lulus dulu, trus lo milih cewek lain? Ish parah! Anak orang lo php in," ucap Gata.

"Oh iya Dira. Dira jauh lebih baik daripada lo Mit! Sory ya ... gue cabut penawaran yang tadi," ucap Barra tanpa dosa.

"BODO AMAT! LAGIAN GUE JUGA NGGAK MAU JADI PACAR LO," ucap Mita pergi guna menenangkan diri.

"Yang sabar ya Lang, kek gue dong tetap storng abis ditolak cewek!" Ucap Barra sekedar memberi suntikan semangat.

"Aldi emang nggak punya perasaan, masa gebetan temennya sendiri dipacarin?" Ucap Daffa.

"Gue kasih perhatian, bahkan separuh jiwa aja gue kasih buat dia! Tapi kenapa gue kek nggak dianggep? Emang gue kentut gitu nggak terlihat dimatanya?" Ucap Gilang sudah depresi.

"Duh elah, nyamain diri sama kentut. Wajar kalo Nadia ngejauhin lo!" Ucap Rangga tak habis pikir.

"Rangga jangan gitu ih, kasian tau ...," ucap Barra sok iba pada Gilang. Padahal jauh dilubuk hatinya yang paling dalam, cowok itu asik tertawa diatas penderitaan temannya tersebut.

Munafik sekali bukan?

"Lang lo kenapa?" Tanya Aldi sama sekali tidak tahu menahu.

"Lo udah pacaran kan sama Nadia? Ngaku aja lo!" Ucap Barra. MALU BOSS UDAH GEDE PACARAN MASIH NGUMPET-NGUMPETAN!" Lanjutnya.

"Siapa yang pacaran? Gue cuma ngajarin Nadia beberapa mapel, lagian apa salahnya berbagi ilmu?" Ucap Aldi membela diri.

"Mentang-mentang lo pinter, lo bisa bodohin gue gitu? Eh! Gue mungkin tol*l dalam pelajaran, tapi nggak dalam pencintaan!" Ucap Gilang. Ingin Rasanya Kenzo bertepuk tangan sekedar mengapreasi kata-kata Gilang  yang cukup membuatnya takjub.

"Kalo Nadia nolak lo ... itu terjadi karena keputusan dia sendiri. Dan sama sekali nggak ada campur tangan gue! Lagipun saat ini gue mau fokus kuliah dulu," ucap Aldi berharap Gilang mengerti.

"Udah-udah, kenapa jadi ribut sih? Lo juga Lang? Ngapain merjuangin cewek yang dia sendiri nggak bisa ngehargain perjuangan lo? Jangan ngejar yang menjauh," ucap Gata. "Lo lupa sama motto kita? Ingat harga diri dan harus berani. HARGA DIRI LANG!"

"Gue ingat itu! Tapi–"

"Tapi apa? Gue nggak mau geng Ganasta Gans yang udah lama kita bangun ... tercemar cuma gara-gara satu anggotanya yang egois! Dahlah gue cape sama tingkah lo," kini kekasih Rara itu tidak mau ambil pusing atas tragisnya asmara Gilang.

Dih, dia pikir dia dulu kek gimana? LEBIH PARAH DARI GUE! Jadi selingkuhannya Riska sampe ketahuan Rangga. Bahkan mukulin Rangga berkali-kali! Tapi sekarang ... Adiknya Rangga malah dia pacarin. Nggak punya rasa bersalah banget! -batin Gilang.

"Udah Lang, nggak usah ditanggepin," ucap Daffa memberi saran.

"Daripada ngegalau mending makan yuk! Gue traktir, lo kan hobi banget makan Lang? Kalo kurus gimana?" Ajak Kenzo sedikit memberi hiburan.

"Gue nggak nafsu," hanya 1 kalimat 3 kata dan 13 huruf yang dijadikan balasan oleh Gilang.

"Tragis banget ya gaes? Sampe delema kek gitu. Semoga nggak kek Zidan," ucap Aldi turut merasa prihatin.

"Iya. Semoga nggak kek rival gue," Daffa ikut menimpali.

"Njir! Jadi sampe sekarang lo masih nganggep Zidan rival? Sebenci itu lo sama dia? Maafin Fa, nggak enak punya dendam!" Bujuk Rangga karena ia sendiri juga pengalaman sewaktu bertengkar dengan Gata.

"Butuh waktu yang lama buat maafin orang kek dia," ucap Daffa dengan begitu jujur.

"Napa balik lagi?" Tanya Kenzo.

"Ehehe ... gue mau kok ditraktir," jawab Gilang terkekeh.

"Hm, gue bilang cuma apa? Ni bocah kagak bakalan nolak!" Timpal Barra.

"Terus Gata gimana? Ditinggal? Yaelah pren, nggak punya adab amat sama ketua!" Omel Aldi.

"Entar dia juga comeback. Tenang aja ...," tutur Rangga. Mau bagaimanapun mereka satu paket, apalagi Gata ketuanya.

~

~

~

Mau tau cewek yang bakal collab ma Zidan? Kira-kira siapa ya? Yang blom baca ZIDAN ALZEROZEIN baca gih!

GATARARA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang