9. Jatuh cinta

3.8K 601 11
                                    

"NGGAK!!"

"Gue nggak mau jadi Riska yang kedua yang hampir saja menghancurkan persahabatan GANASTA,"

"Gue, cuma kagum sama dia!"

Namun, tanpa Rara sadari sebenarnya airmata yang ia tahan sudah berjatuhan sedari tadi.

Tes

"Lah, ini apa kok asin ya?"

"Hiks, sejak kapan gue nangis?!"

"Gue tau sama diri gue sendiri, gue cuma bisa menangis kalau orang yang gue tangisi itu orang yang gue sayang. Dan sekarang dengan mudahnya gue menjatuhkan airmata."

"FIKS! GUE JATUH CINTA!"

Astagfirullah, itu kek suara Rara!
Batin Mama Ratih

Ceklek

"Rara, mama pulang!" ucap mama Ratih yang baru saja pulang dari arisan.

"Loh, anak mama kenapa? kok nangis?" Tanya Mama Ratih.

Mendengar suara itu Rara langsung mengusap airmata nya.

"Nggak kok. Rara nggak nangis,"
Jawab Rara.

"Kalau nggak nangis, kalau airmata bisa keluar itu namanya apa?" Tanya Mama Ratih.

"Tadi cuma kelilipan doang," elak Rara.

"Yaudah sini mama tiupin," ucap Mama Ratih.

"Huh"

"Huh"

"Udah enakan?" Tanya Mama Ratih setelah meniup mata Rara.

"Mama ngapain sih pake tiup-tiup segala? Orang debunya udah hilang juga!" tanya Rara.

Mama Ratih menghela nafas

"Iya debunya udah hilang, bahkan sebenernya nggak ada. Yang ada itu perasaan kamu terhadap orang yang kamu tangisi," ucap Mama Ratih setelah itu langsung meninggalkan Rara dan menuju dapur.

Kamu pikir mama nggak denger teriakan kamu tadi? Tanya Batin mama Ratih sambil tersenyum sinis kearah Rara.

Apa mama tadi denger kalau gue bilang, Gue jatuh cinta? Tanya batin Rara.

"Ck, boda amat."

"Terserah Gata mau ngangep gue apa
yang penting gue bisa dekat sama dia."

"Tapi... Masa ia gue nggak ngelakuin apa-apa biar Gata jadi suka sama gue."

"Besok, gue temenenin aja dia main basket kali aja dia jadi nyaman sama gue dan akhirnya dia punya perasaan yang sama ke gue."

"Masalah GANASTA nggak usah gue pikirin yang ada gue malah tambah pusing."

"Kok gue jadi ngomong sendirian?"

"Namanya juga jatuh cinta."

Ceklek

"Mama, Rangga ganteng udah pulang!" Teriak Rangga.

Tanpa berlama-lama Rangga langsung duduk di meja sambil makan

Melihat anak pertamanya sudah pulang wanita tua itu langsung menghampiri anaknya

"Ga!" Panggil Mama Ratih.

"Iya Ma," sahut Rangga setelah itu ia menggambil segelas air putih.

"Rara udah punya pacar ya?" Tanya Mama Ratih.

BYURR

Rangga langsung menyemburkan air yang ada dimulutnya karena reflek.

"ASTAGFIRULLAH," kaget Mama Ratih.

"Mama tau dari mana?" Tanya Rangga.

"Setau Rangga, Rara itu belum punya pacar Dan Rangga lihat selama disekolah cowok yang mau ngedeketin dia aja nggak ada, meskipun anak mama yang satu itu cantik," Lanjut Rangga.

"Oh," ucap Mama Ratih.

"Nggak, mama cuma nanya aja"
lanjut Mama Ratih.

"Oh," ucap Rangga.

Apa aku tadi cuma salah dengar?
Tanya batin mama Ratih.

Ke-Esokan harinya
Seorang pemuda tengah asik bermain basket dilapangan tempat GANASTA biasanya latihan ia memakai hoodie berwarna hitam terlihat sangat tampan.

Ya! Siapa lagi kalau bukan Gata Ajra Adwiyata kali ini dia tidak ditemani oleh GANASTA. Ia sibuk memantul-mantulkan bola berwarna orange tersebut dan tiba-tiba—

Bugh!

"Aw," ringis peremuan disebrang sana.

Gata menoleh kesumber suara, dan menghampiri perempuan itu.

"L-lo nggak kenapa-napa?" Tanya Gata memastikan.

"Nggak kenapa-napa," jawab perempuan itu.

Em... sekalian modus ah...

"Duh kepala gue agak pusing," rintih Rara sambil memalingkan wajahnya kearah Gata.

"Wah, jadi lo!" Tukas Gata.

Kampret masih aja jual mahal!

"Iya ini gue!" Jawab Rara.

"Gue nggak percaya lo pusing," ucap Gata.

"Asli ini pusing banget parah, kek nya gara-gara kena bola basket tadi" elak Rara.

Gata membelai rambut Rara

"Iya beneran, sampai benjol kek gini!" ucap Gata dengan wajah sok kaget.

"Mana-mana?" Tanya Rara sambil meraba-raba tempat yang dibilang benjol tersebut.

"Tapi bo-ong," jawab Gata sambil terkekeh.

"Cih, nggak lucu!" cibir Rara.

"Lagian sih, lo mau coba-coba bohongin gue" ucap Gata santai.

Kemarin bohong ketahuan Mama, sekarang Gata. Huh, kek nya gue emang nggak bakat berbohong! Batin Rara.

"Kenapa lo diem?" Tanya Gata.

"Nggak kenapa-napa," jawab Rara.

"Ta, gue main basket sama lo boleh nggak?" Tanya Rara.

"Emang lo bisa main basket?" Tanya Gata.

"Ya... bisalah!" Jawab Rara.

"Ye, biasa aja kali jawabnya" ucap Gata.

"Oke gue bolehin, tapi kalau lo kalah jangan salahin gue ya," pinta Gata.

"Dih, pede sekali anda. kek pasti menang aja," ledek Rara.

Tunggu part selanjutnya ya guys!
Jan lupa follow akun author
Wp:@mbacahaya__
IG: @nor_lt
Follow akun IG author ya

GATARARA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang