GR - 43. Drama

2.1K 289 13
                                    

Follow

IG : @nor_lt
Tiktok : @authornor
Wp : @mbacahaya

Happy reading

"Lo berharap banget ya, Zidan sembuh? Sampai donorin darah," tanya Rara.

"Iya, tapi gue nggak ada maksud apa-apa kok. Daffanya aja yang cemburuan, posesif!" Jawab Oci membela diri.

"Gue sebagai mantannya Zidan. Kalo dia selamat ya Alhamdullilah, kalo nggak selamat ya syukur!" Ucap Rara dengan wajah tanpa dosa.

"Nggak boleh gitu Ra. Mau gimanapun dulu lo pas SMP pernah menjalin cinta sama dia," tutur Oci.

"Ck, itu gue masih bocil! Mana ada rasa bener-bener cinta," ucap Rara. "Kalo ada berita gue cinta sama dia? Jangan dipercaya, itu HOAX!" Lanjutnya.

"Serah lo dah," ucap Oci mengalah.

Ganasta mampir di sekolah SMA Langit Terang guna menjenguk kekasih mereka.

"Weh! Baru juga dateng mata gue udah disembur dengan bidadari," ucap Barra antusias.

"Barra-Barra. Gue kira biawak, ternyata buaya!" Ucap Ibram dengan Ilham di sebelahnya.

"Nah ininih, temen lo udah dijenguk belum?" Tanya Kenzo sombong.

"Jenguk? Zidan? Emang dia kenapa?" Tanya balik Ibram bingung.

"Wah parah nggak tau info terkini, MAKANYA FOLLOW AKUN LAMBE!" Ucap Barra kesal.

"Bunuh diri pake pisau ke perut, tapi nggak mati. Sekarang lagi di RS," jawab Gata.

"Kurang dalem tuh nusukin pisaunya! Ya maklum, kan Zidan biasanya masukin anu baru dalem!" Ucap Ibram sangat mengenal teman psikopatnya itu.

"Masukin apasih?" Tanya Riska bingung.

"Ck, lo nggak akan paham! Ini urusan cowok," ucap Barra.

"Tenang Ris, entar kalo kita sah bakalan aku kasih tau kok. Jangankan ngasih tau, praktekin juga boleh!" Goda Rangga sumringah.

"Aku nggak paham Ga, serius deh! Aku nggak paham," ucap Riska sok polos.

"Kebanyakan bergaul sama Rara, ketularan polos kan!" Ucap Rangga sambil mencubit hidung Riska gemas.

"Gue jomblo gue nyimak," ucap Gilang dengan wajah datar.

"Rara mana?" Tanya Gata.

"Lagi sama Oci kali," jawab Riska enteng. Sudah tidak mau mengingat-ngingat masa sewaktu dia masih menjadi kekasih Gata, karena dia sadar bahwa yang menjadi kekasih Gata bukan lagi dia tapi Rara. Hubungannya dengan Gata saat ini hanya sebatas mantan yang bercap teman.

Walau menjadi beban ku korbankan ~~~
Njir masih terngiang-ngiang!

"Fa, nggak mau ketemu Oci?" Tanya Gata melihat Daffa hanya melamun di tempat.

"CK, KEBANYAKAN DRAMA KEBURU PUTUS!" Ledek Barra membuat Daffa tersadar dari lamunannya.

"Hobi banget ya lu ngomporin hubungan orang!" Omel Daffa.

"Lo sama Oci kan pacaran, nah ntu kan dosa. Kalo gue putusin, kalian berdua nggak akan terjerumus dalam hubungan yang berdosa ntu. Otomatis gue dapat pahala!" Ucap Barra membela diri.

Semacam memutuskan rantai covid 19 gitu?

"Udah-udah, gue sama Gata mau ketemu Oci sama Rara. LO JANGAN IKUT!" Ucap Daffa penuh penekanan.

"Ci, cowok lo!" Ucap Rara membuat Oci menoleh ke arah apa yang ditujuk Rara.

"Ci, aku minta maaf. Seharusnya aku nggak ngelarang niat baik kamu buat doronin darah ke si Zainuddin," ucap Daffa tidak mau menyebut nama Zidan, lantas ia mengganti nama cowok paling susah move on itu dengan ZAINUDDIN. Mungkin sedikit ngakak, tapi bukankah nama itu tidak jauh berbeda?

"Iya, aku ngerti kok. Kamu kek kemaren karena cemburu," ucap Oci.

Waktu pulang sekolah sudah tiba, Oci dan teman-teman berniat menjenguk Zidan.

"Mana Rara? Siapa yang namanya Rara?" Tanya Mama Liza membuat si empunya nama menghampiri ibu dari Zidan itu.

"Saya udah tau, Zidan udah cerita semuanya. Kamu kan yang bikin anak saya depresi sampe ngelakuin percobaan bunuh diri? KAMU HIANATIN CINTANYA! Saya nggak nyangka. KAMU PALING KECIL, TAPI JUGA PALING LICIK!" Ucap Mama Liza dengan mimik wajah tegas.

"Kamu mantannya, dan yang donorin darah kemaren adalah gebetanya. Oci masih mending peduli! Sedangkan kamu? Ngerasa bersalah aja nggak," lanjutnya.

Rara merasa tidak terima, tapi ia juga sadar bahwa apa yang dikatakan Mama Liza itu benar adanya.

"Ets ... Tante jangan mojok-mojokin Adek saya dong. Anak Tante aja tuh yang gamon banget jadi orang!" Ucap Rangga memberi pembelaan.

"Saya minta maaf, untuk hal itu. Tapi saya putusin Zidan karena saya nggak cinta sama anak Tante! Saya nggak mau menjalin hubungan yang isinya cuma kebohongan," jelas Rara berharap Mama Liza tidak memperbesar masalah yang ada.

"Ibu bisa kembali masuk ke dalam? Ada yang ingin pasien bicarakan dengan Ibu," ucap Suster membuat perdebatan terhenti.

"Ma, Mama jangan bahas itu ya. Itukan udah masa lalu, lagipun Zidan itu baik-baik aja kok. Paling 2 minggu udah sembuh," pinta Zidan.

"Aku yakin kok meski aku nggak dapet Rara atau Oci, pasti ada gantinya. Kata dokter kalau Zidan mau sembuh dari psikopat Zidan harus tenang," lanjutnya mencoba mengikhlaskan kepedihan teramat dalam yang pernah terjadi dalam hidupnya.

"Ck, ck, ck, titisan Aldi," Rangga berdecak kagum pada pola pikir Zidan yang jauh berbeda dengan yang dulu iya ketahui.

"Yang bermasalahkan perutnya, napa yang berubah otaknya?" Tanya Gilang heran.

"Perut? Zidan operasi cecar?" Tanya Ilham polos, tidak tau penyebab sebenarnya adalah percobaan bunuh diri menusukan pisau ke dalam perut.

"OPERASI CECAR MATAMU! ZIDAN LAKIK HAM! DIPIKIR NGELAHIRIN APA YA?" Ucap Ibram.

Yey up lagi!

GATARARA  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang